CHANGE THE SAME ENDING 14.

1K 215 8
                                    

KUNJUNGAN VICTOR

***

Jadi disinilah Liya berada. Di ruangan yang setengah lebih luas dari kamarnya. Liya disuguhkan camilan dan teh. Tapi teh di kediaman ini tidak terlalu manis. Adrenna bilang jika ia tidak suka rasa manis berlebih, kebetulan pelayannya diculik jadi ia tidak membuat teh yang lain.

Padahal itu hanya alibi. Adrenna sedang tidak mau repot mengurus hal seperti itu, toh teh buatannya masih bisa dinikmati.

"Boleh aku menanyakan satu hal?" Tanya Adrenna.

"Silahkan, Nona."

Adrenna sedikit menelisik Liya dan cukup ragu untuk menanyakannya. Tapi seluruh darahnya mendesak rasa pemasarannya.

"Kau sungguh putri Baron Teyos? Bukan Count Teyos?" Tanya Adrenna hati-hati.

Tapi sepertinya aman. Liya tidak tersinggung sedikitpun. Adrenna cukup bingung, karena di Game tertera jika Liya adalah putri seorang Count.

"Ayah saya seorang Baron, Nona. Walau sempat ada rumor bahwa yang mulia raja berkenan mengangkat derajat kami menjadi seorang Count. Namun urung," jawab Liya.

"Urung? Mengapa?"

Senyum miris kembali tertera diwajah cantik namun terluka itu.

"Ayah saya di kurung oleh mereka. Bos dari orang-orang yang menculik pelayan anda. Mereka adalah orang yang mengambil alih perhimpunan tari keluarga saya demi mendapat uang. Anggota tari itu dijadikan budak, dilelang, dan dijadikan penghibur semalam. Bahkan ... melayani para bangsawan bejad itu," ujar Liya dengan nada lirih di akhir kalimatnya.

Entah kenapa Liya tidak bisa menahan gejolak marahnya saat membicarakan hal ini. Apa karena ia baru menceritakannya pada Retta? Lalu gadis pelayan itu memberikan secercah harapan pada Liya? Bahwa Nona di depannya ini bisa membantu.

"Semua anggota tari yang tersisa kini bekerja di sebuah rumah bordil dan bar. Mereka melakukan hal 'itu' demi bertahan hidup dan mengurusku. Ayahku dikurung, ibuku meninggal karena depresi dijadikan bahan pemuas mereka ... hiks"

Aahh~ Adrenna tidak suka kisah ini. Ia tidak tahu jika tokoh yang sempat ia mainkan dalam game memiliki kisah hidup seperti ini. Ditinggal ibunya. Lalu melukai dirinya sendiri. Ini seperti dongeng hantu, menyeramkan tapi menyedihkan juga.

"Apa ayahmu masih dikurung sampai sekarang?"

Liya mengangguk. "Mereka ada dibawah tanah. Di sel yang begitu dingin. Retta juga disana. Bukan hanya dia, belakangan ini mereka mulai menculik anak-anak. Untungnya, semua anak dan beberapa gadis termasuk Retta ditempatkan di sel yang cukup layak. Mereka tidak akan digunakan untuk memuaskan para bangsawan bejad itu. Tapi mereka tidak aman, karena mereka bisa dijual kapan saja. Re-retta juga, dia sepertinya barang yang sangat mahal menurut orang-orang itu. Jika acara lelang itu digelar, maka Retta akan menjadi bintang utamanya," jelas Liya.

Adrenna memijat pelipisnya karena pusing. Retta akan di jual. Kemungkinannya ada dua, dijual sebagai budak atau jadi pelacur. Jika ini ada sangkut pautnya dengan Adrenna yang gagal diculik, maka secepatnya ia harus menemui Victor.

"Apa anda baik-baik saja?" Tanya Liya.

Dia khawatir. Bagi Adrenna sosok Liya sekarang terlihat seperti tokoh protagonis berhati malaikat. Tapi kenapa dia diberi keterangan sebagai antagonis ya? Adrenna harus menanyakannya pada ayah Elita saat pulang nanti.

"Aku baik-baik saja. Aku hanya memikirkan berapa lama Retta bisa bertahan," kata Adrenna.

Liya menunduk sembari memainkan jarinya.

CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]Where stories live. Discover now