School

3.4K 357 11
                                    

"Baby, pakai dasimu!" Ujar Jaehyun, mengejar Taeyong yang tidak mau diam. Rasanya seperti mengurus keponakannya yang masih berusia tiga tahun.

Taeyong tertawa menghindari kejaran monster Jaehyun di belakangnya. "Monster jahat jangan tangkap Taeyong okay?!"

"Monster jahat tidak akan mengejar jika Taeyong pakai dasi." Balas Jaehyun, sungguh dia merasa lelah sekarang. Usianya tidak lagi remaja, dia adalah pria dewasa yang sebentar lagi akan menginjak kepala tiga.

Taeyong melihat suaminya duduk di sofa kelelahan akhirnya menyerah. Menyerahkan dirinya pada Jaehyun. "Sorry~"

Jaehyun tersenyum, merapikan rambut Taeyong yang berantakan. "Dimaafkan, sekarang pakai dasimu."

Mungkin beberapa berpikir bahwa menikahi Taeyong bukanlah pilihan yang benar mengingat pemuda itu terlalu kekanakan dan tidak bisa melakukan apapun sendirian. Tapi bagi Jaehyun sendiri Taeyong sempurna. Semua yang ada pada Taeyong selalu baik. Dan tidak ada yang boleh mengatakan buruk tentang istri kecilnya.

Biarlah Jaehyun merawat Taeyong, memasak untuk Taeyong, memakaikan dasi untuk Taeyong. Tidak masalah jika tidak ada yang memakaikan dasi untuknya, Jaehyun bisa sendiri.

Jaehyun mencintai Taeyong dari ujung helai rambutnya hingga ujung kakinya.

"Husband~"

"Hmm?"

Cup

"Taeyong berikan husband satu ciuman supaya semangat!"

Jaehyun tersenyum lembut, mengusap pipi istrinya. "Terimakasih."

"Husband, kenapa menangis?!" Tanya Taeyong panik.

"Sorry── tidak disengaja." Balas Jaehyun, terkekeh saat mengetahui dirinya semudah ini menangis di hadapan istrinya. Hanya pada Taeyong Jaehyun bisa mengeluarkan seluruh emosinya.

"It's okay husband, Taeyong akan berikan pelukan hangat!"
Taeyong memeluk suaminya, menepuk punggung lebar itu seolah berikan kekuatan supaya suaminya tidak lagi bersedih. Walaupun tidak tahu duka apa yang sedang dirasakan Jaehyun, Taeyong tetap merasakan sakit di dada kirinya. Rasanya sesak ketika melihat Jaehyun menangis. Taeyong tidak suka!

"Kalau Jaehyun menangis nanti langit tidak mau turunkan hujan."

Jaehyun tertawa. Kalimat itu adalah miliknya, kalimat yang ia katakan pada Taeyong satu tahun yang lalu ketika bunga mawar yang dirawat istrinya mati.

Jaehyun bahagia. Hidupnya terasa lengkap ketika Taeyong ada di sampingnya.









































TBC






Little Wife✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang