Prolog

142 107 9
                                    

Hai! Happy reading semua!😻🥰

Setelah beberapa waktu , author merevisi cerita ini.

Akhirnya bisa up🥳🥰😻

Jangan lupa VOTE+ KOMEN!

"Prolog adalah pengantar cerita yang tanpa kita sadari berakhir bahagia atau sebaliknya?"-Freya

Duduk bersandar dipohon lapangan sekolah sambil kedua kelopak matanya menatap langit yang cerah sore itu. sekelilingnya ramai , beberapa orang berteriak histeris melihat permainan dari ekstrakulikuler basket.

"Mau di bawa arah mana ini jurnalistik." ucapnya dengan lirih.

"Aduh! " lemparan bola basket yang tidak sengaja terkena kepala gadis itu.

"Bisa main enggak sih lo!" balas ia sambil melempar bola basket itu ke lapangan.

seorang cowok menatapnya dan bersenyum padanya "Ajarin dong? enggak bisa nih gue!" teriaknya.

Freya lantas membuang muka lalu berjalan pergi dari lapangan tersebut dengan perasaan yang kesal. cowok tersebut dengan panik mengejar Freya "Ehh... tunggu, gue bercanda kali."

"hahahaha lucu banget bercanda nya." kata Freya dengan wajah seriusnya.

"sorry, gue enggak sengaja tadi ." jawab cowok tersebut dengan wajah yang sungguh bersalah "Tapi beneran kalau lo bisa basket, ajarin dong?" timpalnya.

Freya tersenyum malas padanya
"Gini ya! Ivander Bastian Gibran , kalau mau pamer bakat atau mau sombong , Lo salah orang!"

"Oh... lo tau gue ternyata?tau nama lengkap gue juga." Balas Ivander dengan nada percaya dirinya.

Dia Ivander Bastian Gibran capten basket di SMA Garuda, bisa dibilang dia cowok termanis satu sekolah ini. Cukup humoris, berbaur sama siapun dan terkenal keras kepalanya.

"Gabung esktrakkulikuler basket dong?" Ajak Ivander.

"Enggak!" Tolak Freya dengan spontan. "Lo aja belom kenal gue? ngapain ngajak orang asing sembarangan masuk esktakulikuler lo itu?"

"Kalau gitu tinggal kenalan aja, nama lo siapa?" Ivander memajukan tangannya seperti mengajak bersalaman.

Freya menatapnya dengan pandangan malas dan beranjak pergi meninggalkan nya.

"Lihat aja, Lo bakal masuk ke ekstrakulikuler gue! Tunggu aja!" Teriak ivander padanya.

POV Freya

Aku tidak ingin berpikir bahwa hari ini adalah hari sial. Namun kenyataan nya hari ini sungguh sial bagiku. Aku sekarang sudah berada di kelas 11 SMA itu tandanya sebentar lagi ekstrakulikuler akan diserah terimakan ke angkatan kelas 11. Aku harus berpikir bagaimana cara untuk menarik siswa baru agar mau gabung ke dalam ekstrakulikuler ku, itulah yang membuat pikiranku akhir-akhir ini hanya terfokus pada jurnalistik.

Terlebih lagi aku sempat berdebat dengan Ivander, Calon ketua basket yang keras kepala itu. Membuat energi ku sungguh terkuras.

"Dasar keras kepala banget tuh manusia!" Umpat ku yang masih kesal dengan Ivander.

"Gimana udah ada ide buat demo ekstrakurikuler Sabtu besok?" Ucap seseorang dari belakang punggung ku.

"Lagi proses" ucapku singkat.

"Lama Lo ! Cari ide semenarik mungkin, biar ada siswa yang mau masuk jurnalistik"

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Sep 05, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Lintas Langit(On Going)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt