29. Sepatu (Seonghwa POV)

124 39 0
                                    

Jumat, 1 Januari 2021








18:35









Entah sudah berapa menit berlalu, kepalaku semakin pening. Sepertinya peserta lainnya belum berhasil menemukan petunjuk lagi. Kalau saja bukan Kim Hongjoong yang menyuruhku untuk tetap diam duduk di sofa ini, pasti aku sudah ikut membantu peserta yang lainnya. Ku lirik sekilas wajah Choi San yang duduk di sebelahku, wajahnya terlihat sangat pucat. Kata Hongjoong tadi wajahku terlihat pucat seperti San. Kalau itu memang benar, artinya aku benar-benar tidak dalam kondisi yang baik saat ini.

"Sepatumu bagus."

"Te-terimakasih, San-ssi."

"Kau beli dimana sepatu itu, Seonghwa-ssi."

"Ah, sepatu ini? Aku tidak membelinya di toko sepatu."

"Lantas, dimana kau mendapatkan sepatu itu?"

"Sebenarnya aku membeli sepatu ini di sebuah acara pelelangan untuk amal. Acara itu dibuat oleh para seniman ternama yang ada di kota ini."

"Seniman? Jadi maksudmu sepatu yang kau gunakan itu karya seorang seniman?"

"Y-ya, bisa dibilang seperti itu. Seniman yang mendesain sepatu ini adalah idolaku selama beberapa tahun belakangan ini."

"Idolamu?"

"Ya, idolaku! Kau tahu Kim Hongjoong-ssi bukan?"

"Tentu saja, dia teman satu tim kita bukan?"

"Ya, benar. Dialah seniman yang merancang sepatu yang aku pakai saat ini, indah bukan hasil karyanya?"

"Ya, indah. Sepatu itu terlihat sangat indah."

Aku tepuk pelan bibirku dengan sebelah tanganku. Apa saja yang barusan aku katakan kepada Choi San, kata-kataku barusan seperti seseorang yang tengah berusaha memamerkan sesuatu. Bagaimana kalau dia menganggapku sombong, atau bahkan maniak? Jika saja aku punya mesin waktu, sudah pasti aku akan aku putar kembali waktu sebelum aku berbicara hal yang aneh-aneh.

"Maaf, bukannya aku bermaksud pamer atau semacamnya. Hanya saja terkadang mulutku tidak bisa dikontrol saat membicarakan idolaku."

"Tidak apa-apa, aku dapat mengerti itu. Kau tahu Jeong Yunho-ssi?"

"Y-ya, yang tinggi itu bukan?"

"Benar, dia orang yang aku maksud. Kau tahu dia sebenarnya pengemar fanatik dari Choi Jongho-ssi, jika dibandingkan dengan obrolan kita saat membicarakan sepatu buatan Hongjoong-ssi itu tidak ada apa-apanya. Yunho selalu membicarakan tentang Jongho-ssi setiap kami bertemu, seperti tidak ada topik ta yang lainnya. Jadi aku sudah terbiasa dengan percakapan seperti ini."

Dapat aku lihat Choi San berusaha tersenyum walaupun sepertinya dia kesulitan karena tubuhnya yang semakin lemas. Sekarang aku mulai takut benar-benar menjadi beban tim ini, jika aku tiba-tiba jatuh pingsan. Aku tidak mau tim kami kalah pada babak pertama ini, tim kami harus menang! Karena aku tidak tahu permainan apa yang akan dimainkan esok hari. Bagaimana jika lebih sulit dari permainan babak ini? Tujuanku datang menghadiri acara ini adalah untuk memenangkan hadiah utamanya, jika terleminasi esok hari tanpa membawa uang sepeserpun akan terasa sia-sia usaha kami semua.

Kedua kelopak mataku mulai terasa berat. Tidak! Aku tidak boleh tertidur saat ini. Tidak mungkin bukan aku malah enak-enakan tidur saat orang lain sibuk mencari petunjuk kesana-kemari. Tapi seluruh badanku terasa sangat lemas sekarang, pandanganku mulai mengabur. Bolehkah aku tidur selama lima menit? Aku tahu ini terkesan egois, tapi aku rasa sudah tidak dapat menahan rasa kantukku saat ini. Sekarang aku berharap peserta lainnya mau mengerti kondisiku saat ini.















-Seonghwa POV end-













~tbc~











***









Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian 🙏






Jackpot || ATEEZ OT8 AU [✓]Where stories live. Discover now