3. Kepingan Hati dari November.

108 32 13
                                    

Kejutan kali ini datang dari November. Bulan kelahiran ——seorang gadis yang tawanya terdengar renyah namun memiliki sejuta analog ketakutan dalam gemanya. Gadis yang binar tatapannya telah redup dipadamkan kesengsaraan jiwa yang merindu tenang. Gadis yang ingin menyerah, namun memilih bertahan di tengah nyaringnya tiupan derita dalam tubuhnya.

Kalau dipikir-pikir lebih dalam lagi, maka, sebuah pertanyaan pun akan timbul dalam naluri:

“Mengapa seolah-olah hanya aku yang nelangsa terperangkap nestapa?”

November yang seharusnya menjadi waktu yang tepat harapanku bermekaran, nyatanya: kembali membuatku terkepung sangsi yang tragis. Diri yang setengah mati mengeraskan pondasi dari duri yang berniat membelit batin, faktanya: berakhir melebur terbawa arus liar si-November.

Semuanya menjadi kacau balau. Tidak ada yang bisa diselamatkan lagi, selain menangisi alur yang lakonnya bertolak belakang dari ekspektasi.

Bahkan di penghujung November sekali pun, kepingan hati yang telah retak ini lagi-lagi terbentur pedih yang kelewatan keparat

Tiada kata yang bisa mewakilkan bagaimana egoisnya November merenggut bahagia dari hadiah yang kupinta. Dengan keji, November menggantikan bahagia dengan belasungkawa sebagai hadiah untuk gadis yang lahir di dalam kuasanya: ya, itu aku. Gadis yang malang.

Hingga tanya pun datang mendobrak udara;

“Apa salahku? Mengapa seakan-akan sembilu itu sengaja ditujukan padaku dengan tabuhan kelabu yang kabutnya begitu tajam?”

Sungguh, rasanya terlalu sesak untuk bernapas, dan ronggaku seakan penuh oleh lusinan bentuk pil kesakitan yang berhasil mencetak anomali di sekujur tubuhku. Hingga aku diambang kegundahan melanjutkan hidupku.

Sungguh, logika benar-benar dibuat bingung mendiagnosa takdir yang tak sedikit pun berpihak padaku. Hingga aku tidak tau lagi cara memandang dunia ini seperti apa lagi.

Hatiku lebam: padam: runyam.

Aku hancur, tetapi November seolah-olah tidak peduli dan pergi begitu saja tanpa memperbaiki kepingan hati yang kecewanya luar biasa.

Sekarang, harus kubawa ke mana kepingan hati yang tidak berwujud seperti hati ini?

•••••


Noble 🖤

Tentang Bagaimana Aku Mencintai Diriku Sendiri. Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora