7. Aku Sudah Berusaha : Capek!

31 11 2
                                    

Molekul-molekul motivasiku yang mencipta harapan entah terlelap di malam bagian mana. Metana ambisiku yang selalunya meledak-ledak mewujudkan impian begitu saja andam karam.

Segalanya berubah alur, terbawa sorak kekecewaan akan kegagalan yang secara runtut runtuh, juga bablas tertimpah riuh. Dan, ya -itu membuat kepercayaan diriku ikut menyelam ke dalam legam bersama rembulan merasakan duka cita mendalam.

Di kamar lengang, tersulut rentang yang menginginkan lapang. Di sudut ruang, menjadi tempat menuang meriang kepayang; tentang segala cerita hari ini, dan juga derita dari hari kemarin.

Satu fakta yang ingin ditantang, namun tertahan sebab berisi tabuhan yang benar adanya; sesuatu yang selalunya dirasakan, tetapi tidak pernah diungkap dalam suara.

Padahal seharian ini aku hanya bertapa bagai patung bernyawa. Lantas kenapa sendi-sendiku terasa lunglai?

Padahal aku juga tidak melakukan hal yang berat di hari kemarin. Tetapi mengapa pundakku terguncang hebat?

Aku merasa lelah, tetapi aku kini pengangguran. Bagaimana bisa itu terjadi?

Aku merasa lemah, meski aku sudah tertidur di siang tadi.

Aku pun bingung terhadap reaksi-reaksi yang tubuhku getarkan. Dia begitu capek, padahal dua minggu yang lalu dia baru saja resign.

Guncangan letih tidak sabar ingin cepat-cepat bertemu gelap gulita di puncak malam. Menuntaskan segala parlemen yang membekap ragaku.

"Rasanya, saya capek."

Padahal aku sudah berusaha dengan seluruh deklarasi 'aku akan baik-baik saja' namun itu tetap saja tidak bisa fakta akurat tentang kekacauanku menjadi baik-baik saja.

Udara mendadak lupa cara melewati lubang hidungku, hingga di dalam ronggaku seakan dipenuhi beling-beling sesak sebab kehadiran oksigen sulit menyentuh nafasku.

Aku sudah berjuang, "Jadi apakah berhak jika saya merasa capek?"

Kegagalan-kegagalan itu mencegat lega yang seharusnya menjadikanku bahagia karena terlepas dari hal-hal yang menambah ketidaksenanganku dan membuatku tersiksa.

Aku juga sudah berusaha.


Hari ini, biarkan saya menjadi manusia,
Yang mana benar-benar seorang manusia.

Tolong,

Saya capek.

Saya sangat capek.

Saya sungguh capek.

•••••

- Noble 🖤

Tentang Bagaimana Aku Mencintai Diriku Sendiri. Donde viven las historias. Descúbrelo ahora