kedua

5.7K 728 79
                                    

Hyungseok menggeram dalam tidurnya saat sebuah tangan mengguncang tubuhnya dengan lembut. Namun, tentu saja itu tak membuat sang empu terbangun dan malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Tak habis akal untuk membangunkannya karena demi apapun sekarang mereka sangat kesiangan sekali untuk berangkat ke sekolah, Zin secara paksa menarik kasar selimut yang menutupi Hyungseok dan mencubit pipinya, tidak terlalu keras, namun tetap masih membuat Hyungseok merengek kesakitan meminta untuk dilepas.

Zin pun menurutinya dan Hyungseok kemudian duduk diranjangnya untuk mengumpulkan nyawanya yang masih belum utuh.

Hyungseok melihat kanan kirinya dan bertanya dengan wajah yang masih mengantuk, "Sekarang jam berapa sih... Pagi sekali kalian membangunkanku."

Semua orang yang berada didalam kamarnya ingin sekali mencubit gemas pipi Hyungseok.

Dengan tarikan napas, Mijin menjawab, "Jam 07:45."

Hyungseok langsung terlonjak berdiri keluar dari ranjangnya dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, lalu segera memakai seragam yang sudah disediakan oleh mereka.

"Astaga, maafkan aku! Seharusnya kalian membangunkanku lebih kasar agar cepat bangun!" Hyungseok susah payah menyimpulkan dasinya karena ia terlalu panik.

Namun, dua buah tangan terulur menggenggam kedua tangannya, membuat tangan Hyungseok melepaskan dasinya.

"...."

"T-terima kasih, Jay! Maaf merepotkan, aku benar-benar panik!" Ucap Hyungseok yang hanya dibalas senyuman oleh Jay.

Jay lalu membenahi ikatan dasi Hyungseok yang awut-awutan dengan tenang, tak lama kemudian ia sudah selesai dan mereka pun segera keluar dari rumah, tak lupa Hyungseok untuk menguncinya dan menaruhnya didalam sakunya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 07:56 yang mana 15 menit lagi gerbang sekolah mereka akan ditutup, jika mereka berlari dari rumah Hyungseok ke sekolah, maka mereka akan memakan waktu 10 menit karena rumahnya tak begitu jauh dari sekolah mereka.

"Syukurlah rumahmu tak terlalu jauh dari sekolah." Ujar Bumjae yang langsung diangguki oleh mereka semua.

"Ayo cepat lari! Kalau berjalan akan lama sampainya!" Teriak Vasco yang sudah berlari mendahului mereka semua, membuat mereka langsung berlari menyusulnya.











Pas dengan perkiraan mereka, mereka sampai 5 menit sebelum bel masuk berbunyi.

Dengan napas yang terengah-engah dan kaki yang lelah, mereka akhirnya sampai dikelas mereka dan langsung duduk ditempat masing-masing, termasuk Vasco dan Bumjae yang sudah sampai dikelas mereka, jurusan arsitek.

Hyungseok saat sudah mendudukkan pantatnya, ia langsung meraih minuman yang sudah tersedia didalam tasnya dan meminumnya dengan rakus. Namun, ia masih harus menyisakannya sedikit untuk nanti makan siang.

Yang lain pun mengikuti Hyungseok dan tak lama kemudian itu bel masuk berbunyi, membuat jantung mereka semua tenang seketika karena mereka tidak terlambat.

"Syukurlah." Gumam Hyungseok sebelum guru masuk dan pelajaran pun dimulai, semuanya menjadi fokus.







Pelajaran pertama sudah berlangsung selama beberapa menit. Namun, Hyungseok sudah merasa mengantuk, begitu pula dengan Zin yang sudah tertidur dibangku sebelahnya.

Melihat Zin yang tertidur dengan nyenyak, ia ingin menirunya. Saat akan menelungkupkan kepalanya, gurunya memanggil namanya untuk maju dan mengerjakan soal yang tersedia di papan tulis.

Hyungseok's little space - PHS!Harem (DISC)Where stories live. Discover now