-Eighteen-

15.6K 1.2K 33
                                    

🌈





"eughh" leguhan halus tersebut mengantar taeyong untuk kembali pada kesadarannya.

Mata bulat dengan bulu mata lentik itu terlihat mengerjap lucu menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya.

Lelaki cantik itu dengan cepat menengokan kepalanya ke samping, tapi apa yang di harapkan sama sekali tak sesuai dengan yang di harapkan.
"apa dia tak pulang ke apartemen sejak kemarin?" gumam taeyong dengan tatapan nanarnya.

Kasur di sampingnya masih terlihat rapi dan sangat dingin yang berarti orang yang sejak kemarin ditunggu kepulangannya sama sekali tak tidur di kasur yang sama dengannya atau bahkan tak pulang sama sekali.

"j- jeffrey" panggil taeyong mencoba, siapa tau ada balasan.

Sunyi, benar benar sunyi bahkan suara detingan detik jam sangat terdengar nyaring di penjuru luasnya apartemen.

Dengan wajah sembabnya akibat menangis semalaman taeyong bergerak turun dari kasur.

Setelah merapikan singkat tempat tidurnya taeyong kembali bergerak ke arah kamar mandi untuk mencuci wajah serta menggosok gigi.

Beberapa menit setelahnya taeyong muncul dari balik pintu kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar dari sebelumnya.

Bergerak mengambil ponsel pipih miliknya dan beranjak keluar dari kamar menuju dapur.
"dia bahkan tak membalas pesan ku" gumam taeyong dengan perasaan yang campur aduk.

"apa dia masih bersama wanita itu, aku tidak bisa berpikir positif saat ini, jaehyun bisa saja tidur dengan- yatuhann taeyong" desisnya lirih dengan tangan yang terangkat memijat pelan tulang hidungnya.

Menggelengkan kepalanya singkat sebelum memulai menyiapkan roti dan susu untuk sarapan paginya.

Mencoba mengesampingkan sesaat pikiran pikiran negatif yang sejak kemarin mengisi pikirannya dan memulai sarapan dengan perasaan tak setenang pagi pagi sebelumnya.

Memainkan ponselnya dengan tangan kiri dan tangan kanan yang sibuk bergerak menyuap selapis roti ke dalam mulutnya.

Taeyong terdiam sesaat seperti tengah mengingat ingat sesuatu, dia sepertinya melupakan hal yang sekiranya pen-

"yatuhan! Aku ada kelas pagi!" pekik taeyong tak santai dengan badan yang tergopoh gopoh berdiri dari duduknya.

Meneguk cepat segelas susu putih miliknya sebelum berlari kecil ke lantai atas untuk bersiap ke kampus.

Melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi sedangkan kelasnya di mulai pukul delapan tigalima.
"mana bisa aku bersiap dengan waktu sesingkat itu, yatuhann kenapa juga aku bisa melupakan jadwal kuliahku" grutunya menyesal.

Dengan cepat lelaki cantik itu beranjak kearah kamar mandi untuk membersihkan badan sebelum memulai aktivitas perkuliahannya.

Tidak butuh waktu lama untuk taeyong membersihkan badan karna waktu yang tak mendukung.

Setelah selesai dan rapi dengan style anak kuliahan biasanya taeyong beranjak ke arah meja khusus untuk berdandan. Memilih menggunakan skincare milik jaehyun yang sekiranya sedikit cocok pada wajahnya karna skincare miliknya yang masih berada di rumah orang tuanya.

"aku berangkat dengan siapa?" bingungnya setelah sadar jaehyun masih tak kunjung pulang sejak kemarin.

"oh ten!" pekiknya.

Setelah di rasa sudah selesai dengan perawatan wajahnya taeyong segera beranjak untuk menjangkau ponsel miliknya.

Taeyong tidak ingin lagi membawa mobil sendiri ke kampus, dia sudah cukup mendapat tatapan tak manusiawi dari beberapa siswa yang tentunya memendam iri padanya.

NeNeNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang