CHAP. III

105 11 1
                                    

iii

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

iii. he might catch a cold, but that's okay

Baru kali ini, kedua kaki Renjun terasa lemas bahkan tak sanggup menopang tubuh untuk berdiri tegap. Dua kipas angin portabel bahkan tak mampu menghilangkan keringat dingin mengalir di wajah, membuat cordi noona harus berulang kali mengusap kening Renjun dengan handuk kecil.

Setelah rehearsal yang dilakukan hampir 3x4 kali, Renjun bisa mengontrol air muka karena menahan gugup setengah mati. Sejam kemudian, NCT DREAM akan live dan disiarkan langsung dari studio. Di depan panggung, sudah ada lautan hijau cerah dengan puluhan fans mereka meneriakan nama satu-persatu.

Bukan pertama kali untuk Renjun merasa gugup seperti sekarang, sepertinya hal ini dia rasakan tiap kali naik panggung. Tentu menjadi sensasi menegangkan tersendiri, namun Renjun tetap mendesah pelan tatkala debar dadanya berpacu semakin cepat.

Tak hanya penampilan yang harus semaksimal mungkin yang membuat Renjun takut, salah gerak maupun suaranya yang pecah saja sudah cukup membuat dia kecewa karena tak bisa menampilkan yang terbaik. Walaupun member, termasuk Haechan sering mengingatkan kalau dia juga manusia. Namun semua staf, bahkan teman-temannya, dan para fans sudah bekerja keras untuknya hari ini. Dia tidak mau mengecewakan siapa-pun.

"NCT DREAM, lima menit lagi on-air."

Mendengar hal itu, Renjun mengangguk paham dan kembali menarik napas panjang untuk kesekian kalinya. Merasa ada tangan yang tersandar di bahunya, membuat Renjun menoleh dan mendapati Haechan sudah tersenyum lebar di sampingnya.

"Udah lama semenjak Jaemin bisa ikut comeback kali ini. Perasaan menegangkannya masih sama ternyata."

Mendengar hal itu, membuat Renjun tersenyum mengingat akhirnya setelah hiatus yang cukup lama. Jaemin kembali diikutsertakan dalam lagu kali ini, alhasil Renjun mengangguk setuju, "Masih sama, Chan. Masih sama."

Mendapat respon tawa dari Haechan membuat Renjun tersenyum lebar dan meraih bahu kawannya itu untuk dia rangkul, mendapati penanda live sudah berwarna hijau.

NCT DREAM berlari naik ke atas pentas, euforia ketika mereka datang masih sama. Penuh dengan suka cita.

Rasa gugup yang tadi Renjun rasakan, terganti dengan perasaaan yang tak mampu dia jelaskan. Bahagia, terharu, dan syukur bercampur menjadi rasa yang tak pernah Renjun lupa. Karena Renjun tahu, penggemarnya tidak akan pernah pergi. Dia harap selamanya akan begitu.

Sebelum lagu dimulai, Renjun sempat melambaikan tangan dan tersenyum lebar tatkala fans menyerukan namanya.

Renjun memejamkan mata, sebelum lagu terputar, dia membisikan kata penyemangat untuk dirinya sendiri.

"Kamu udah melakukan yang terbaik."

Ketika kelopak matanya terbuka, Renjun tahu. Memori ini akan dia simpan di dalam otak, dan tak akan pernah dia lupa.

Tak TerbacaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon