9. Bྂeྂlྂuྂmྂ Bྂeྂrྂaྂkྂhྂiྂrྂ

112 14 0
                                    

Paginya semua berjalan dengan lancar, mereka sarapan dengan perasaan yang masih sama yaitu lega dan bahagia, sarapan dimulai dan diakhiri dengan harmonis.

“Mama!” seru Taehyung dan Jungkook saat mereka telah selesai bersiap-siap untuk ke sekolah.

“Iya sayang langsung ke meja makan kita sarapan!” balas Eunho pada anak-anaknya.

“Papa datang anak-anak! “ seru Taewoon dengan raut bahagia.

Mereka pun memulai sarapan dengan damai dan sunyi, setelahnya Taehyung dan Jungkook diantar oleh Taewoon ke sekolah.

Mereka kira tidak ada lagi perundungan yang Taehyung dapatkan agaknya itu salah, nyatanya masih ada beberapa oknum yang tetap gencar merundung Taehyung.

Prok
Prok
Prok

“Wah! Lihat ini siapa yang datang Kim Taehyung anaknya Kim Taewoon dan Lee Eunho, wah aku masih gak nyangka si buta warna ini ternyata orang kaya juga kirain anak pemulung HAHAHAH” ledek si tukang Bully itu pada Taehyung diikuti suara tawa teman-teman tukang bully itu.

“Kau kira dengan ayah dan ibu mu yang mempublikasikan anaknya yang buta warna ini, kau akan bebas? Hahahah Tentu Tidak Taehyung! Kau kira semudah itu membuat ku berhenti membully mu anak buta warna?” ucap si tukang bully itu lagi.

“HAHAHAHA! Kasian banget sih Taehyung, coba lihat jaket ku warna apa? HA?! Warna abu-abu, ya? HAHAHAHA dasar buta warna” Ledek teman tukang bully itu, membuat kesabaran Jungkook meledak seketika.

“HEH, KALIAN GAK ADA CAPEKNYA HA?! GAK CUKUP KALIAN SELAMA INI BULLY KAKAK AKU HAH!? KALIAN UDAH TAHU KAN STATUS KAMI, KAMI BISA AJA NGELAPORIN KALIAN KE PIHAK BERWAJIB ATAS TINDAKAN KALIAN, YA!?” Teriak Jungkook didepan muka si tukang bully dan teman-teman nya. Cukup habis kesabaran Jungkook kalau saja bukan karena Taehyung yang berusaha meredakan amarah Jungkook dan menyuruh untuk diam saja dia pasti sudah memukul wajah buruk rupa itu yang telah berani menghina kakak kesayangannya itu.

“Wow, Jungkook kamu ngancam aku? Kamu kira aku takut? NGGAK! Dan kamu gak malu Jungkook jadi adik seorang Taehyung yang buta warna itu? Kalau aku sih pasti udah gak aku nggap sih” tenang si tukang bully itu.

Ucapannya lagi-lagi membuat emosi Jungkook tersulut.

“Heh, lo yang anak tunggal tahu apa?! Ngerasa paling bener iya?! Dengan seenak jidat nya lo ngehina Kakak gue, lo tahu apa hah?! Lo siapa kami? Saudara? I'm Sorry to say ya gue ogah banget mau punya saudara rendahan kayak lo yang gak bisa ngehargain orang dan kekurangannya, dan apa lo gak takut kan sama ancaman gue? Fine.....” ucap Jungkook.

“Pa, papa sibuk gak? Jungkook mau minta papa selesaikan sampah masyarakat yang dengan beraninya masih ngehina kakak aku, bisa kan, Pa?” pinta Jungkook pada Taewoon.

APA! SIAPA YANG BERANI MENGHINA PUTRA KU?! Tenang saja Jungkook akan Papa urus sampah itu” geram Taewoon di Telepon.

“Baik, terimakasih, Papa aku tunggu” jawab Jungkook.

Iya, kamu tenang aja jaga Taehyung ya sayang

“Pasti, Pa” respon Jungkook.

Tut.... (Telepon dimatikan oleh Jungkook)

“Tunggu saja hadiah yang akan kau dapatkan dari ayah ku” ucap Jungkook dengan seringai yang terpatri di wajah nya, ia pun langsung menarik pelan tangan sang kakak untuk dibawa ke kelas.

Jangan tanya bagaimana perasaan Taehyung, siapa yang tidak sedih saat mendapatkan kata-kata menyakitkan itu, padahal ia kira hari ini akan baik-baik saja dan kegiatan sekolahnya akan lebih berwarna dari pada sebelumnya, nyatanya...... Ini lah definisi ekspetasi tidak seindah realita, tapi Taehyung bisa apa? Selagi masih ada Jungkook dan orang tuanya yang dibelakangnya menopang dan melindungi nya, ia akan tetap berusaha untuk kuat menghadapi semuanya.


🍀🍀🍀🍀TBC🍀🍀🍀🍀🍀🍀
562 Word

Sorry for Typo::)

Semoga kalian menikmati cerita ini😃

And see you next Chapter 👋🏻👋🏻

☘Jangan lupa vote and comen😌☘

My World Is Only MonochromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang