Mau pacaran denganku?

8 3 5
                                    

"Mau pacaran denganku?" tanya Haechan.

"Aku akan pulang," jawab Renjun sambil membawa tas nya pergi.

"Hanya bercanda, kau ini sensitif sekali," ujar Haechan menahan tangan Renjun dan mengajaknya untuk duduk kembali

Renjun kembali menikmati makan malamnya sedangkan Haechan tengah menatap Renjun dengan penuh perhatian. Ia sangat takjub ada laki-laki berwajah cantik seperti Renjun bahkan wangi sabun maupun sampo Renjun sangat memikatnya.

"Hey, apa kau sudah punya pacar?" tanya Haechan yang tetap mempertahankan topik tersebut.

"Aku tidak butuh hubungan seperti itu," jawab Renjun dingin.

"Kau tahu memiliki hubungan seperti itu tidak terlalu merugikan juga, kau tidak akan diganggu seperti tadi dan akan ada seseorang yang selalu menghangatkan mu, bagaimana bukankah itu bagus?" tanya Haechan dengan pandangan serius.

"Hemm, benar juga tapi ku rasa kau akan diperingkat paling akhir dalam pilihan ku," sinis Renjun. Sudah menjadi rahasia umum jika Haechan adalah seorang pelesir yang selalu berganti pasangan setelah 1 bulan.

"Kau tahu apa nama panggilanmu? casanova," lanjut Renjun yang membuat Haechan terdiam.

Renjun tersenyum mengejek lalu berjalan pergi meninggalkan Haechan yang terdiam di tempatnya. Mungkin bagi kalian sikap Renjun keterlaluan namun itulah caranya untuk melindungi diri dan hatinya.

Saat duduk di bangku sekolah dasar, Renjun pernah mendapat pernyataan cinta dari seorang anak laki-laki yang bisa dibilang menjadi idola di sekolahnya.

"Aku suka perempuan," tolak Renjun.

"Siapa juga perempuan yang mau pacaran dengan laki-laki cantik seperti mu!" cerca anak laki-laki itu lalu mendorong Renjun hingga terjatuh dan pergi meninggalkannya.

Setelah kejadian itu, setiap harinya banyak anak laki-laki yang memperlakukan Renjun layaknya anak perempuan dan bahkan di loker Renjun penuh dengan surat cinta dari anak laki-laki. Karena itu banyak anak perempuan yang tidak suka dengannya. Bahkan anak perempuan yang Renjun suka pun membencinya dan mencibirnya sebagai seorang banci penggoda.

"Tunggu, aku sudah bilang akan mengantar mu," ujar Haechan sambil membopong Renjun.

"Hey! Turunkan aku! apa-apaan sih kau ini!" kesal Renjun.

"Berhentilah melawan atau aku akan mencium mu didepan orang banyak," ujar Haechan tersenyum menantang.

"Bajingan gila!" kesal Renjun namun ia menuruti apa yang Haechan ucapkan.

Motor BMW S 1000 RR itu berlari cepat membelah malam kota Seoul. Renjun tampak menikmati perjalanan yang membuat rasa kesal di dalam hatinya terbang begitu saja tertiup angin malam. Tanpa Haechan sadari ia tersenyum lembut dengan sentuhan tangan Renjun di pinggangnya.

 Tanpa Haechan sadari ia tersenyum lembut dengan sentuhan tangan Renjun di pinggangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musim Dingin HangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang