01. sakusa kiyoomi - adik perempuanku

33.5K 474 12
                                    

a/n : sebelum baca, mohon maaf kalau di chapter ini ngga ada adegan 18+ karena pas nulis aku tuh masih payah banget 😭 jadi maaf kalau ceritanya agak ngeselin dan mengecewakan 😢

━━━━━━━━━━━━━━━━━━☂☄

Laki-laki bersurai hitam itu sibuk membereskan sepatu volinya di dalam tasnya. Sebentar lagi ia akan pulang dan beristirahat. Karena demi apapun, latihan voli hari ini membuat tubuhnya lelah sekali. Setelah ia membereskan barang-barang miliknya, ia mencangklong tasnya dan melangkah keluar gedung olahraga. Tidak lupa dia memakai masker supaya dia terhindar dari virus dan kuman yang berbahaya.

Saat ia keluar dari area sekolahnya, seorang gadis yang lebih pendek membuatnya kaget. Bagaimana tidak kaget kalau gadis itu berdiri di bawah pohon dan memakai penutup kepala dari jaket yang ia kenakan. Apalagi saat itu sudah malam, cahaya lampu saja tidak bisa menembus ke bawah pohon yang rimbun itu.

"(y/n)?!!" Sakusa melebarkan matanya, memanggil nama gadis yang telah membuka penutup kepalanya.

Gadis itu memasang muka cemberut, "Nii-chan!!"

Sakusa dapat melihat kemarahan dari mata (y/n), adik tirinya yang umurnya setahun lebih muda yang baru beberapa minggu tinggal bersamanya. Dalam hati ia bertanya, kesalahan apa lagi yang telah ia lakukan sampai membuat adiknya terlihat marah seperti ini.

"Kau melupakan sesuatu, Nii-chan!"

Sakusa mengernyitkan alisnya, ya meski selama hidupnya ia seringkali terlihat mengernyit. Dia mengecek barang bawaannya dan menurutnya semua barangnya sudah ia bawa, tidak ada yang ketinggalan.

"Nii-chan!" (y/n) mulai gemas karena Sakusa tidak peka dengan ucapannya. Dia mendekat, memegang erat jaket yang menutup tubuh kakaknya lalu berteriak di hadapan Sakusa, "Kau berjanji padaku untuk mengantarku ke tempat bermain trampolin kan? Aku menunggumu, tapi kau tidak segera pulang!"

"Wow, wow, pertengkaran antar saudara mulai kembali terjadi!" Ucap seorang laki-laki berambut cokelat terang dari sekolah Inarizaki, mengejek Sakusa dan (y/n).

Sakusa melirik pemuda yang menjadi lawannya hari ini, "Berisik, Atsumu!"

"Atsumu, jangan ganggu mereka!" Kita Shinsuke, selaku kapten dari tim voli Inarizaki memarahi setter dari tim volinya.

"Hai hai, jaa ne!" Atsumu melambaikan tangan di hadapan Sakusa dan (y/n).

Sakusa melihat kepergian tim Inarizaki yang kemudian menghilang dalam kegelapan. (y/n) yang tidak dipedulikan pun menggoyangkan tubuh kakaknya itu. Sakusa meliriknya lantas menghela napasnya, "Gomen, aku tidak tahu kalau latihan hari ini akan berakhir di malam hari."

(y/n) masih cemberut, ia melipat tangannya, "Kau bisa mengirimiku pesan kan?"

"Iya aku minta maaf," ucap Sakusa dengan sabar, "Sebagai gantinya aku akan mengantarmu di hari Sabtu."

(y/n) melebarkan matanya, bibirnya pun mulai terangkat, menunjukkan simpul senyum yang manis, "Baiklah!" Serunya sambil merangkul salah satu lengan Sakusa.

Sakusa mendadak canggung karena (y/n) tiba-tiba merangkulnya seperti ini. Ya sih, (y/n) memang adiknya, tapi kan mereka baru saja kenal beberapa minggu. Bahkan selama ini, Sakusa tidak pernah memulai obrolan dengan (y/n). Selama ini, (y/n) lah yang inisiatif mengajaknya bicara. Dan jantung Sakusa selalu berdetak lebih kencang saat adik tirinya mengajaknya bicara. Apalagi sekarang (y/n) sedang merangkulnya. Jantung Sakusa rasanya mau lepas dari tempatnya.

"Baiklah, ayo kita pulang!" (y/n) berseru seraya ia menggandeng tangan Sakusa, mengajaknya pulang ke rumah bersama.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━☂☄

𝐋𝐄𝐌𝐎𝐍 𝐂𝐎𝐑𝐍𝐄𝐑Where stories live. Discover now