flower

253 46 2
                                    

Pagi pagi sekali seungkwan sudah mandi, setelah itu dia membantu ibu wonwoo memasak dan setelahnya sarapan bersama keluarga wonwoo.

Setelah sarapan selesai dia pun membantu membereskan meja makan dan mencuci piring kotor bersama ibu wonwoo juga soonyoung. Dan mereka mengobrol setelahnya.

Saat itulah wonwoo hadir diantara mereka "Bu, boleh aku pinjam menantunya?"

Mendengar wonwoo menyebut kata menantu, sontak membuat seungkwab tersipu. Dan itu terlihat oleh soonyoung yang menyenggol seungkwan dengan sikutnya, bermaksud untuk menggodanya.

"Jangan lama-lama dan segera kembalikan" kata ibunya.

"Tentu saja" jawab wonwoo sambil memgamit tangan seungkwan dan membawanya pergi.

Seungkwan menurut saja saat wonwoo membawanya pergi tanpa bertanya akan dibawa kemana. Dan ternyata wonwoo mengajak seungkwan ke balkon kamarnya.

Tanpa basa basi, wonwoo mengeluarkan sesuatu dan menyerahkannya pada seungkwan.

Seungkwan menatap kaget saat melihat benda yang dipegang wonwoo, sebuah cincin berlian, kecil namun mewah.

Seungkwan tak segera menerimanya, dia hanya menatap wonwoo seolah meminta kejelasan.

"Aku tau, aku belum melamarmu secara resmi...Jadi kau mau kan menikah dengan ku?"

Hati seungkwan menghangat, tentu saja, inilah yang dia inginkan sejak lama, yaitu saat wonwoo mengajaknya menikah. Akhirnya saat ini tiba.

"Bukankah seharusnya 'maukah kau menikah denganku?' "

Wonwoo tersenyum lucu "karena aku tau kau mau menikah denganku"

Bibir seungkwan mencebik lucu "percaya diri sekali"

Wonwoo meraih tangan seungkwan dan memasangkan cincin di jari manisnya, setelah selesai seungkwan menatap cincin yang sudah terpasang di jari nya " kau sama sekali tidak romantis"

"Tapi kau suka kan?" ujar wonwoo sambil menangkup wajah seungkwan, hingga akhirnya seungkwan menatapnya.

Seungkwan tersenyum lalu mengangguk, dan tak butuh waktu lama untuk wonwoo menciumnya lembut.

***

Setelah beberapa hari seungkwan berada di kampung halaman, mereka pun kembali untuk mempersiapkan semuanya, terutama untuk membawa keluarga wonwoo menemui keluarga seungkwan.

Dua minggu kemudian , tepatnya satu minggu sebelum keluarga wonwoo datang ke seoul. Disaat wonwoo memjemput seungkwan dari sekolah untuk makan siang.

Wonwoo memesan banyak sekali makanan, membuat seungkwan keheranan.

"Kenapa kau banyak sekali memesan makanan?"

"Bukankah kau lapar sekali?maksudku nafsu makan mu bertambah kan?"

"Tidak juga, malah aku sedang mengurangi porsi makanku"

Wonwoo terlihat terkejut mendengar jawaban seungkwan "kau berdiet?"

"Tidak, hanya mengurangi saja"

"Bukankah, kau membutuhkan banyak nutrisi?"

Seungkwan mengerutkan keningnya, dia merasa aneh dengan ucapan ucapan wonwoo "Sunbae, sebenarnya kau mau bilang apa?"

"Maksudku ini sudah dua minggu lebih, apakah kau tak merasakan sesuatu? bukan kah seharusnya itu sudah tumbuh diperutmu? kau sudah mengeceknya?"

"Kau pikir aku hamil?"

"Saat itu kita melakukannya tanpa sadar kan? kita tak sempat memakai pengaman, bukankah harusnya kau hamil?"

Seungkwan terdiam, dia sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan wonwoo. Dan tiba-tiba saja nafsu makannya menghilang.

Imperfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang