Masa Kelam Ali Prilly

203 32 13
                                    

Buk !.

"AW"

"Aduh sakit"

Terdengar suara rintihan kesakitan dari Ali dan Prilly yang merasakan sakit di sekujur tubuh mereka karena terjatuh di lantai dingin nan berdebu di dalam sebuah ruangan sempit nan Gelap.

"Akhh sial tuh kalung,Pake acara jatuhin gue disini lagi,Sakit banget nih punggung gue" Gerutu Prilly dengan penuh kekesalan terhadap Kalung itu sembari mengusap Punggungnya yang terasa sakit.

Ali yang sudah beranjak Berdiri tegap dari lantai langsung menatap Cemas ke arah Prilly yang terlihat kesakitan.

"Sini gue bantuin" Tawar Ali terhadap Prilly dengan mengulurkan tangannya ke arah Prilly.

"Nggak usah,Gue bisa sendiri" Tolak Prilly akan tawaran bantuan Ali dengan nada dinginnya dan di sertai tangan Prilly yang menepis kasar tangan Prilly menjauh darinya.

Ali menghela nafasnya dengan tangan yang sudah di turunkan dan membiarkan Prilly berusaha untuk beranjak berdiri tapi selalu Gagal malah Gadis itu terus mengaduh kesakitan di punggungnya dan mengumpat yang membuat Ali kembali menghela nafas jengah akan Prilly yang keras kepala tidak mau menerima bantuannya tadi dan tanpa meminta Izin Prilly, Ali langsung melingkarin kedua tangan Kekalnya di bawah Ketiak Prilly yang membuat Prilly terkejut akan hal itu.

"Ih Lepasin Gue nggak"

"Gue nggak butuh Bantuan Lo"

"Lepas nggak"

Ali sama sekali tidak menghiraukan perkataan Prilly dan pemberontakan Prilly yang berusaha melepaskan dirinya dari Ali malah Ali langsung saja menarik tubuh Gadis itu berdiri tegap yang membuat mereka Saling menatap dalam dan Nafas mereka tertahan karena jarak wajah mereka yang begitu sangat dekat.

"Ih Lepas,Modus banget sih Lo"

Namun tatapan mereka tidak bertahan lama kala Prilly dengan kasarnya mendorong Ali menjauh darinya yang membuat Ali hampir saja terjengkal ke belakang tapi untungnya dia bisa menahan keseimbangannya dan Menatap sebal ke arahnya.

"Nggak tau terima kasih ya Lo,Udah di tolongin bukannya bilang makasih malah ngatain gue modus" Ketus Ali terhadap Prilly.

"Bodo amat,Gue nggak ada minta Lo nolongin gue,Jadi gue nggak ada Kewajiban untuk bilang makasih sama Lo" Acuh Prilly terhadap perkataan Ali dengan dia melipat tangannya di depan dadanya dan menatap sinis ke arahnya.

"Lo ----"

"Udah ah banyak bacot Lo,Kita hentikan aja Pendebatan nggak penting ini,Gue malas tau nggak berdebat sama Lo dalam keadaan seperti ini" Sela Prilly cepat memotong makian Ali terhadapnya untuk menghentikan Pendebatan Mereka yang hanya Menghabiskan Waktu mereka.

Ali langsung menghela Nafasnya lagi dengan Kedua tangannya terkepal kuat dan Matanya terpejam sebentar untuk menetralisir rasa kesal dia terhadap Prilly.

"Kita sebenarnya ada dimana sih ?" Ucap Prilly lagi yang terlihat mengabaikan Ali yang berusaha mengendalikan kekesalannya terhadap Prilly malah gadis itu terlihat Fokus melihat sekeliling ruangan pengap seperti gudang lama ini untuk mengetahui dia dan Ali ada dimana.

"Mana gue tau kita ada dimana" Jawab Ali akan pertanyaan Prilly dengan nada yang tak kalah acuhnya lantaran dirinya masih kesal terhadap Prilly.

"Tapi kok gue ngerasa nggak asing ya sama tempat ini" Ucap Ali lagi kala dirinya mengikuti Prilly melihat sekeliling ruangan yang mereka tempati saat ini dan Merasa tidak asing dengan tempat ini.

"Iya,Ini kan ---" Ucapan Prilly langsung tertahan dengan wajahnya mulai terlihat pias,Bahunya mulai terlihat gemetaran,Kedua tangannya tergepal kuat di sisi pinggangnya dan matanya mulai terlihat kosong tanpa henti melihat sekelilingnya dengan sorotan ketakutan.

Kalung Jam Pembawa Cinta   📿 END ⌚Where stories live. Discover now