40

72 2 1
                                    

"Ray tunggu!" Suara pria memanggil Ray, yang masih berada di ambang pintu.

"Kok kayak kenal ya?" Yura

"Anjir datang lagi, saingan aing teh banyak ya!" Batin Samal

"Mo apa, ada keperluan apa?" Ray

"Ngapain sih kak?, Tumbenan masuk malam?" Akna

"Ay siapa sih?" Yura berbisik dengan Ray.

"Rican!" Akna yang menjawab.

Mendengar jawaban Akna membuat Yura sedikit terkejut.

"Gua mau bicara sama lo!" Rican menarik Ray.

"Maaf gak bisa aku ada kelas" Ray melepaskan diri dari Rican.

"Halah sok sokan nolak, biasanya juga mau sana sini!" Perempuan mengundang keributan.

"Anjing ya manusia satu ini bikin emosi aja, dari kemarin!" Akna nyolot

"Apa lo maju sini, sangka gua takut, ngapain gua takut sama adek tingkat kayak lo!"

"Ayoo sini lo maju!" Akna

"NADIA DIAM!" Rican

"Gua mau ngomong serius ay, ikut gua ya!" Rican

"Okee tapi gak pergi dari jangkauan kelas!" Ray

"Okee gua bicara didepan kalian semua!" Rican

"Ay, no Kila, lo Kila my baby love.. " Rican

"Huek!" Akna, Samal, Yura bersamaan.

"Lo Kila yang gua kenal dari dulu..."

"Please durasi!" Ray

"Intinya gua besok final basket, lo wajib nonton gua!" Rican

"Ini Tiket buat lo, VIP khusus!, Jadi wajib datang!" Rican

"Gak bisa aku ada urusan penting, sama tontonan yang lebih menarik!" Ray

"Gua tau dari dulu lo gak suka basket, tapi please kali ini aja lo nonton gua!" Rican

"Gak tau, kalo pun bisa mungkin aku gak bakal fokus ke lapangan ya!, Karena menurutku gak menarik!" Ray memasuki kelas.

"GUA TUNGGU BESOK!" Rican

"Apa lo liat liat?" Rican pada Yura.

"Oh ini cowok brengsek, yang dulu ngeduain kakak gua, sekarang aja ngejar ngejar balik, sinting!" Yura

"Apaa lo bilang?, Siapa lo sok tau masa lalu gua sama Ray!"

"Gua sepupunya kenapa gak terima, sini maju lo, jangan mentang-mentang lo lebih tua gua takut, maju lo!" Yura

Ray mendengar keributan langsung keluar.

"Yuraa udah gak usah ribut!" Ray

"Tapi kan ay gua gak terima sama kejadian dua tahun lalu, lo harus ke Bandung buat ngelupain manusia gila ini!" Yura

"Ra lo tau gak ceweknya yang mana?, Ituh yang tadi ngajak ribut!" Bisik Akna.

"Ooh itu ceweknya, gatel banget ngejar ngejar pacar orang, mampus kena karma, balik lagi kan tuh pacar hasil ngerebut!" Yura mode on fire.

"Yura udah!"

"Yura?" Rican

"Iyaa gua Yura adik sepupu Ray, Raykaila, anak muda baik hati periang, pada saat itu, tapi apa, Manusia satu ini bisa bisanya ngeduain kakak gua, sakit hatinya kakak gua, sakit gua juga, dia harus pindah ke Bandung, jauh dari keluarga, dia ninggalin gua, demi apa?, Demi bisa memulai kehidupan baru suasana baru, tapii kenapa manusia resek ini ada lagi di kehidupan kakak gua, anjing!" Yura benar benar melupakan emosinya.

Don't always a dreamWhere stories live. Discover now