59

30 1 0
                                    

Fajar yang sejak tadi melihat kearah Rican, ia mengetahui arah mata yang selalu di tuju Rican.

**

"Hai hai semua mahasiswa universitas Pendidikan Indonesia, apakabar nih?" Fajar memecahkan keheningan malam setelah makan malam.

"Teruntuk ketua organisasi izinkan saya mengambil alih acara malam ini"

"Upi ada yang badminton lovers gak?" Fajar

"Aku, gua, aa sini a!" Mahasiswa mengangkat tangannya.

"Gua a!" Diana ikut mengangkat tangan

"Din!" Nadia menatap sinis Diana.

"Wah banyak juga ya?, Ada yang pernah ke Istora gak?"

Tak ada satupun yang mengangkat tangannya

"Hah belum ada? Bohong ah kalian, ada satu badminton lovers yang masih gua inget sering banget nonton di Istora, ternyata mahasiswa UPI"

"Gak kenal ya?, Ya udah gua panggil, sebetulnya gua kenal sih, dan Istora itu saksi awal kisah cintanya bertemu"

"Siapa?" Para mahasiswa bertanya tanya.

"Ting bawa sini daftarnya!"

"Nih Jay!"

"Mohon kepada bapak Kevin Sanjaya Sukamuljo membawa orangnya!" Fajar mengarah kepada Kevin.

Kevin maju dengan menggandeng tangan Ray, mereka berdiri disebelah Fajar ditengah tengah mahasiswa.

"Raykaila, mahasiswa universitas Pendidikan Indonesia program studi S1 ilmu pendidikan sosial, dia sering nonton pertandingan langsung di Istora!"

"Lima bulan lalu tak disangka hasil dari dia menonton pertandingan, dia menemukan cintanya"

"Ya cowok yang berdiri disebelahnya yang tidak mau melepaskan tangannya ini lah cinta yang rela memperjuangkan Ray!"

"Kalian percaya? Gua sih gak!" Canda Fajar

"Gak gak kok guys gua percaya perjuangan temen gua ini gak main main"

"Mon maaf pak ketu, kok lesu gitu gua bahas pacar Ray, kenapa anda gerah yaa?"

"Guys ada es batu gak?, Kasian nih ada masa lalu yang kepanasan!" Fajar

"Yah gak ada jay, dah abis tadi, adanya air mata penyesalan!" Saut Mitzi.

"Anjay"

"Mungkin ada sepatah dua patah sambutan dari bapak Kevin?"

"Ada sih, terima kasih sebelumnya udah mengizinkan gua dan temen temen gua ikut acara kampus ini, teruntuk pengurus sih oke ya mengikuti kerja awal yang disepakati, tapi untuk ketua bisa kali di lengserkan kalo cara kerjanya seperti itu"

"Fajar nih mau mencalonkan"

"Pak ketu kalo panas mendingan nampung air mata penyesalan ya pak, baru bapak semburkan lagi ke badan"

"Nyesel ya pak, sekarang mantan bahagia!"

"Makanya pak ketu jangan selingkuh, modal gak seberapa sok sokan selingkuh!"

"Dih kalian siapa sih sok sok an, jelek jelekin Rican"

"Guys kita gak dikenal ternyata" Ginting.

"Nad mereka atlet loh!" Diana

"Atlet apaan, paling olahraga gak terkenal, udah gak terkenal paling cuman tingkat kabupaten, gak kayak Rican terkenal Secara nasional"

"Mata mu gak terkenal, mata mu kabupaten!" Satu teriakan sama keluar dari fans mereka.

"Apaan sih guys emang gak terkenal kan, gua aja gak kenal mereka!"

"Ya lo bangsat yang gak kenal!" Salah satu mahasiswa angkat bicara.

"Lagian atlet apaan sih, apa prestasinya, adu prestasi sama rican sabi kali" Nadia

"Nad gak usah bodo deh lo!" Rican emosi

"Lah can kan gua bela lo, kok lo gitu sih!"

"Gak papa gak papa, kita sabi aja Adu prestasi, adu skil juga sabi kali ya" Fajar.

"Temen temen tau gak dia cabang olahraga apa?" Ginting menunjuk Rican.

"Basket Ony"

"Ooh basket" Fajar

"Kenapa takut kalah prestasi ya?" Nadia

"Nad diem deh ntar lo malu loh!" Nissa

"Apaan mereka kok yang sok terkenal"

"Mereka emang terkenal bodoh!" Diana.

"Berani lo bilang gua bodoh"

"Eit eit jan baku hantam dong, jadi gak nih adu prestasi, yang katanya udah tingkat Nasional" Fajar

"Ayo" Nadia

"Aduh nad, lo cantik tapi bego!" Dion

"Pak ketu dulu deh, lampirkan prestasi nya pak"

Nadia yang mengetahui semua prestasi Rican menjabarkannya.

"Anjay cakep cakep" Mitzi tepuk tangan.

"Iya lah cakep, mondar-mandir juara"

"Oh gitu, sabi gak nih kita?" Kevin

"Sabi dong" Fajar Ginting.

"Temen temen punya hape gak, kalo punya jaringan bagus, tau dong harus apa?" Fajar.

"Tauuuu!"

"Apaan mana kata mau kasih liat rincian?" Nadia

"Maaf a, gua males Screenshot, kalo gua langsung kirim linknya gimana a?"

"Silakan lebih bagus lagi dia belajar membaca" Fajar

"Apaan dah kalian ribut banget ngirimin gua link gak jelas!"

"Baca dodol!"

"Lo tau badminton gak, kalo gak tau bulutangkis dah bahasa Indonesia tuh"

"Tau kenapa?"

"Ya mereka atlet goblok!" Rican

"Lo tau itu yang dari tadi ngomong, dia ranking 5 dunia bulutangkis, yang Ginting tuh peraih medali perunggu olimpiade Tokyo 2020 penyumbang point final Thomas cup setelah 19 tahun gak pulang, yang putih cekep itu ranking 1 dunia terlama bersam pasangannya sampai saat ini, dan satu lagi mereka ini tim yang berhasil bawa pulang piala Sudirman kemarin!" Jelas Nissa

"Mereka adalah Fajar Alfian, Anthony Sinisuka Ginting, and Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian wr 5 berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Gintingwr 3 sebagai pemain tunggal putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo world number one berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon, Masih banyak lagi prestasinya" Ray membaca artikel dari website.

"Nah mba, beda jauh kan mba, tingkat Nasional dengan tingkat internasional" Mitzi

"Cabor yg sering masuk feed Instagram presiden nih bos senggol dong, bukan cuman sekedar cabang Asia tenggara, apalagi nasional" Megan

"Sombong gak papa kali?!" Kevin

"Eh jan sombong sombong ntar ketangkap lagi!" Fajar

"Ya ketangkap apaan nih?, Ketangkap nyumbang prestasi lagi apa ketangkap basah selingkuh?" Samal pun ikut dalam candaan mereka.

"Wah temennya Ray diem diem pedes juga kalo ngomong" Fajar.

Setelah perdebatan itu Nadia sangat malu, berhadapan langsung dengan atlet terkenal.
Tapi, dia tetap gak mau terlihat malu.

**

Waktu menunjukkan pukul 01.50 semua orang sudah terlelap di tenda masing-masing.

Don't always a dreamWhere stories live. Discover now