Twin

10 1 0
                                    

17+

Sungguh, ini adalah pesta pernikahan yang selama ini Valent impikan. Akad yang intim dan sakral, resepsi pernikahan yang mewah, gaun yang indah, keluarga dan para sahabat tumpah ruah menyambut kehidupan barunya sebagai seorang istri. Dan yang utama ... Kevin, suaminya yang tampan, cinta pertamanya dan tentu saja cinta terakhirnya.

***

Mereka sudah berada dikamar pengantin sekarang. Keduanya sudah membersihkan tubuh, terlihat lebih segar walaupun lelah.

"Apa kau lelah, Valent?", Kevin bertanya dengan lemah lembut. Memandang Valent dengan penuh arti.

"Ya, sedikit. Tapi aku sangat bahagia. Terima kasih, Kevin, suamiku", ucap Valent malu-malu. Agak canggung dengan hanya menggunakan lingerie tipis melekat ditubuhnya. Tapi, Kevin sudah menjadi suaminya sekarang. Rasanya sudah tidak alasan untuk Valent merasa malu. Cepat atau lambat, Kevin toh akan melihat semuanya.

Kevin terkekeh. "Terima kasih kembali, Valent, istriku", sambil mengecup bibir Valent lalu mencumbu dengan penuh hasrat. Gairahnya sudah diujung tanduk, dan hanya Valent seorang yang dapat meredakannya.

***

"Kenapa kau ada disini? Bukankah harusnya kau ada dikamar pengantin, Kevin?"

"Bagaimana kau tahu ini aku, Ted?"

Teddy tertawa keras. "Tentu saja aku tahu, bodoh. Aku sudah bersama kalian selama puluhan tahun. Bagaimana bisa kau meninggalkan pengantinmu, dimalam pertama kalian?"

Sosok yang ditanya tidak lantas menjawab. Dirinya malah semakin asik menghisap rokok dalam kegelapan. Beberapa saat membiarkan waktu berjalan hening. Hingga akhirnya terkekeh geli.

"Aku meminta Kevan untuk menidurinya, Ted. Seperti yang kau tahu, aku tidak berselera dengan gadis lugu dan polos seperti Valent. Aku suka gadis yang agresif dan liar diranjang. Seperti wanita-wanita jalang yang dulu melayaniku", ujar Kevin menyeringai.

The end




Oneshoot Where stories live. Discover now