{31}.Sejadah Abi.

380 32 0
                                    

Mas Guru.

Azan telah melantunkan ayatnya.

Ya Darman beralih menatap Deren yang sedang terlelap dengan nyaman.

Darman berdiri mendekati Deren lalu membangunkan Pria Manis tersebut.

"Dek". Panggil Darman lembut.

"Dek udah azan, sholat dulu ya". Kata Darman kembali.

" Enghhh... ". Deren mengeluh lucu.

" Dek, Sholat dulu yuk?". Ajak Darman lagi.

Deren membuka matanya lalu bangkit menuju Kamar Mandi. Deren meninggalkan Darman di kamar dengan langkah lesu.

4 menit telah berlalu Deren kembali kamarnya dengan baju yang setengah basah abis wudhu.

Deren mencari Sajadahnya merasa tidak menemukan benda yang di carinya. Deren menatap Darman yang sedang melaksanakan zikir. Deren melihat sejadahnya di gunakan oleh Darman. Hanya bisa mengendus kan napasnya pasrah. Huft...

Deren berjalan keluar kamarnya dan mengetuk pintu Bundanya.

"Bunda". Panggil Deren.

Ceklek...

Pintu terbuka melihat Bundanya yang baru saja bangun.

"Bunda pinjem sejadah punya Abi dong?". Kata Deren.

" Punya kamu kan ada, Re". Kata Bunda

"Kan di pake juga sama, Masnya". Deren.

Deren memasang senyum manis andalannya kepada Bunda.

Jika sudah begitu tidak bisa menolak lagi huft...

"Ambil di lemari. Awas ya jangan di berantak-in, bunda mau Wudhu dulu". Kata bunda yang langsung jalan kedapur buat kamar mandi buat wudhu.

Deren tersenyum lalu mencari sejadah milik Abinya tersebut.

Deren membuka lemarinya dengan hati-hati lalu mengambil sejadah berwarna Hitam besar ada gambar masjid di sejadah tersebut.

Deren mengambil sejadah tersebut lalu menghirup aroma sejadah tersebut dengan hidung mungilnya.

"Wangi abi banget. Rere rindu banget sama Abi. Kira-kira Abi rindu gak yah sama Deren". Guma Deren kepada sejadah tersebut.

Deren menutup lemari kayu tersebut.

Lalu berjalan ke kamarnya kembali dengan membawa sejadah tersebut.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang