5

305 52 13
                                    

Yeosang membaringkan tubuhnya diranjang,memandang kosong langit langit kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeosang membaringkan tubuhnya diranjang,memandang kosong langit langit kamarnya.
Pikirannya berputar mengingat kejadian saat disekolah tadi.

'teman ya,apa ayah tidak akan marah?'

Helaan nafas keluar bebas dari bibir pucat itu.Yeosang beralih memandang tangannya,menyingkap sedikit lengan baju sekolah yang belum digantinya sejak tadi.
Garis garis bekas sayatan yang menyakitkan untuk dilihat,tapi bagi Yeosang ini adalah obat.
Ia tidak menangis atau pun merasa sakit.Seolah tubuhnya mati rasa.
Istilahnya adalah Yeosang mengalami Anesthesia.

Walaupun sudah dilukai berulang kali,air mata Yeosang seolah olah kering,lelah untuk menangisi nasib nya yang seperti ini.
Suara tawa tak pernah lagi mengalun dari mulutnya sejak ia berusia 10 tahun.

Yeosang lelah untuk menjalani hidupnya lebih lanjut.
Ingin ikut menyusul sang Ibu di surga sana.

Memikirkan itu semua membuat Yeosang lapar,perutnya kembali terasa perih.Walaupun dia sudah makan disekolah tadi untuk pertama kalinya tetapi itu bukanlah makan yang banyak.
Yeosang masih lapar.

Tadi Yeosang ingin makan,tetapi Taehyun datang,ia takut terkena amarahnya pula.
Yeosang mengganti pakaiannya.
Celana hitam bahan kain panjang dan tak lupa sweater lengan panjang berwarna senada.Yeosang suka warna hitam.

(-_-;)・・・

Kaki mungilnya melangkah menuju dapur,tidak ada orang.

'mungkin saja Taehyun sedang berada dikamar ya'

Itu lebih baik,buru buru Yeosang mengambil mie instan di rak atas.
Ini simpel,dia butuh makan sekarang karena cara membuatnya mudah,lagi pula Yunji melarang Yeosang menyentuh bahan makanan apapun di dapur.

Mie itu di seduhnya dengan air panas,duduk dikursi sambil menunggu matang selama 5 menit.

Setelah matang mie itu langsung di lahap Yeosang.Walaupun tidak sehat Yeosang bisa apa?,bahkan untuk makan sekali pun ia merasa takut.Sesekali matanya memantau keadaan sekitar.
Merasa was was,takut ayah dan ibu tiri nya pulang.

Tetapi sepertinya dewa sedang tidak berpihak kepada Yeosang.
Ayah dan Yunji telah kembali dengan membawa beberapa tas belanja.

'gawat! Yeo lari,lari!'

Tubuhnya membeku melihat tatapan sang Ayah.
Begitu tajam dan menusuk,habislah ia.Yeosang menelan ludah gugup,apa yang harus ia lakukan.

"Oh,kau enak enakan makan dan tidak belajar?!!"

Yeosang menunduk,bahkan mie dalam cup itu masih tersisa setengah tetapi Yeosang sudah tidak berselera dan tidak berniat memakannya lagi.Nafsu makannya hilang.

"Astaga sayang,sudah biarkan saja dia,buang buang tenaga kau memarahinya,ayo kita bereskan belanjaan ini dulu ya"

Ucapan sok manis Yunji seraya menarik lengan suaminya keruang tamu untuk membongkar belanjaan mereka.

|| 𝗜𝗡𝗡𝗘𝗥 𝗪𝗢𝗨𝗡𝗗 ||MINSANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang