11. Old Friend

159K 16.3K 628
                                    

HAPPY READING 🦋



Kedekatan Maurel dengan beberapa anak geng Griven itu sudah mulai menjadi pemandangan siswa di sekolah.

Jam pulang sudah berbunyi kini Maurel dan kedua sahabatnya jalan beriringan menuju parkiran.

"Rel, kita berdua pulang duluan ya?" Pamit Yura diangguki singkat oleh Maurel

"Gue nebeng sama lo ya, Ra" ujar Gabriella dengan mengedipkan matanya beberapa kali.

"Iya, gak usah sok melas nih muka" ketus Yura hendak meraup wajah Gabriella tetapi gadis itu lebih dulu menghindar.

"Bye-bye Maurel kita duluan yah!" Seru Gabriel dengan melambaikan tangannya ke arah Maurel yang dibalas dengan lambaian tangan yang singkat juga.

Setelah melihat kedua sahabatnya sudah menancapkan gas, dia pun hendak berbalik menuju motornya. Tapi terhalang dengan kedatangan Samudra dan temannya.

"Apa?" Tanya Maurel.

"Kamu pulangnya sama aku" ujar Samudra. Tanganya yang tadi memegang Maurel disentak oleh gadis itu.

"Apaan sih, lo gak liat gue bawa motor sendiru" ujar Maurel dengan menaikkan alisnya lalu menunjuk motornya dengan dagu.

"Biar nanti dibawa sama Vino"

"Gak" tolak Maurel. Tak memperdulikan Samudra lagi dia langsung menaiki motornya dan memakai helm meninggalkan mereka yang terdiam cengo kecuali Samudra yang tersenyum.

"Gila Samudra ditolak" cetus Bara lalu tertawa begitupun Alvino.

"Baru kali ini gue liat si bos di tolak. Biasanya kan cewek-cewek yang pada- uhuk uhuk"  ujar Alvino terpotong saat ia melihat Samudra yang menatapnya tajam bahkan sampai ia keselek permennya.

"Makanya kalo makan permen gak usah pakek ngomong, untung gak mati" ujar Gerald sadis.

"Noh dengerin kata babang Gerald. Untung gak mati" sahut Bara

"Tega bener lo doain gue mati" sungut Alvino kesal.

Tak lama kemudian Kenzie pun datang dengan teman-temannya seperti biasa. Mereka berjalan mendekat ke arah geng Griven itu.

Oh bukan lebih tepatnya berjalan menuju motor mereka yang tak jauh dari Samudra. Cowok tampan itu memberikan seringai saat matanya bersitatap dengan Kenzie.

"Long time no see dude"  sapa Samudra menghadang jalan Kenzie. Hingga mau tak mau cowok itu pun berhenti dan menatap Samudra dengan datar.

"Hah, lo gak balas sapaan gue" lanjut Samudra.

"Hm" balas Kenzie.

Samudra terkekeh kecil "Lo masih tetep kayak dulu yah..

Pembunuh"

Kenzie menatap tajam Samudra sekilas lalu mengalihkan pandangannya berusaha memendam amarahnya dengan mengepalkan kedua tangannya didalam saku celana.

Teman-teman Samudra melihat itu semua, tidak ada yang ingin ikut campur karena mereka sudah tahu apa permasalahannya. Tapi tidak dengan teman-teman Kenzie.

Bugh

"WOI LO APA-APAAN HAH?!" Teriak Gio dan Zidhan secara spontan ketika melihat Kenzie yang diberi bogeman mentah oleh Samudra.

Kenzie hampir saja terjatuh jika tidak ada Dio yang menahannya. Dio pun sama terkejutnya.
Sebenarnya ada apa dengan temannya dan ketua geng Griven ini? 

Transmigrasi: I'am not Aurel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang