Bab 4

346 59 2
                                    

'Dari teguran ini kita menjadi semakin dekat kan?'





"Ohm!" Suara lantang ayahnya menahan langkah Ohm. "Keluar dari rumah ini, kupastikan semua fasilitasmu tidak akan kembali."

"Ambil saja," Balas Ohm tidak perduli.

"OHM!"

"Aku hanya ingin keluar sebentar!" Balas Ohm dengan nada membentak. Kepalanya panas sekali dan Ayahnya benar-benar menyebalkan.

"TINGGAL DIRUMAH DAN JANGAN MEMBANTAHKU!"

"JANGAN MELARANGKU TERUS!" Off hanya menghela nafas, enggan ikut campur karena dia tau jika dia tidak akan membantu apa-apa sedangkan Ibunya sibuk menenangkan Ayahnya yang sudah sangat emosi.

Ohm itu....

Bahkan dia tidak malu ketika Nanon menyaksikan itu semua.

Off hanya tidak mengerti jalan pikiran adik satu-satunya itu. Dia tidak bisa membantu Ohm apapun karena dia tidak mengerti adiknya dengan baik dan selain itu, ia masih disibukkan dengan banyak hal.

Bukannya tidak pernah mencoba berbicara empat mata, hanya saja Ohm benar-benar keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasihat Off satu pun.

"Menurut Ohm,"

"Ibu, aku hanya keluar sebentar. Aku ini bukan anak gadis yang selalu berdiam diri dirumah!"

"Ini demi kebaikanmu, nak."

"Kebaikan apa?" Ohm menggaruk kepalanya kasar, frustasi. "Semua teman-temanku di perbolehkan keluar malam, mereka bebas untuk mengekspresikan diri mereka lalu kenapa aku tidak boleh? Aku ini anak laki-laki, Bu!"

"Ayah hanya tidak mau kau salah pergaulan."

"Salah pergaulan apanya! Aku ini sudah besar, aku tau mana yang terbaik untukku! Berhenti mengekangku seolah aku anak kecil yang tidak tau apa-apa! Aku juga berhak atas kehidupan dan kebebasanku!" Ohm berteriak kesal.

"Tenang Ohm, jaga nada bicaramu." Off menegur dengan nada pelan. Jujur saja, rasanya dia ingin menghajar adiknya itu namun itu tidak akan membantu apapun.

"Apa? Kau mau ikut campur? Kau tidak tau rasanya kan, karena kau selalu di bebaskan! Kau selalu mendapat apa yang kau mau! Ayah dan Ibu selalu berada di pihakmu dan mendukungmu! Tapi aku? Bahkan aku di buang sedari kecil, brengsek!"

"Tutup mulutmu, sialan!" Off mencengkram kerah baju Ohm, benar-benar akan mendaratkan satu pukulan jika Nanon tidak menahannya.

"Tidak apa Phi, biar aku yang menemani Ohm keluar. Aku juga ingin mengambil uang kiriman Ayahku." Ujar Nanon pelan sembari melepaskan kepalan tangan Off. "Izinkan kami keluar sebentar paman, bibi. Hanya sebentar, sebelum jam sebelas, ku pastikan kami sudah di rumah."

"Anak ini bisa saja meninggalkanmu di jalan." Cetus Off sengit.

"Tidak Phi, kupastikan Ohm tidak melakukannya. Izinkan kami keluar sebentar. Aku akan bertanggung jawab jika Ohm kabur. Aku mohon."

Ayah Ohm tampak sedikit keberatan tapi ia mengangguk kecil. Dia berpikir jika Nanon mungkin saja bisa menenangkan Ohm. Karena bagaimana pun, mereka seumuran, akan lebih mudah jika Nanon yang mengajak Ohm berbicara.

"Pergilah,"

Nanon tersenyum kecil, menarik tangan Ohm dan segera pamit. Ohm butuh di sucikan.

.........

Ohm meneguk cola-nya dengan kasar. Akhirnya dia bisa menikmati jam malamnya setelah seminggu terkurung di dalam rumah. Ayahnya benar-benar tidak bisa mengerti keinginan hatinya dan Ohm muak dengan itu.

Kaleidoscope [OhmNon]Where stories live. Discover now