Taehyung hanya diam saat Jungkook melumat bibirnya. Senang? Tidak juga. Rasanya bahkan hambar tak seperti awal dulu.
"Kenapa?" Tanya Jungkook begitu lembut didepan bibir Taehyung.
"Apanya?"
"Akhir-akhir ini kau sama sekali tak membalas ciumanku. Kenapa?"
"Hanya sedang tak ingin." Jawab Taehyung lalu mendorong pundak Jungkook pelan. Memberi jarak keduanya lalu beranjak dari kasurnya. Memilih duduk di kursi meja belajarnya.
Flashback
Siang itu Taehyung sedang asik membaca novel ditemani sekotak buah strawberry pemberian Seokjin. Hasil panen paman Seokjin katanya.
"Tae daritadi aku mencarimu." Ucap Jihoon yang duduk di bangku sebelah Taehyung.
"Kenapa?" Tanya Taehyung acuh tak acuh namun namanya Jihoon sudah pasti tetap bersemangat untuk menceritakan sesuatu.
"Aku membawa berita penting tapi janji padaku kau tidak boleh menangis. Arra?"
Taehyung menghembuskan nafasnya pelan sembari menutup bukunya dan menaruh atensi penuh pada sahabatnya.
"Soal apa?"
"Jungkook. Dia sedang dekat dengan Jieun Sunbae. Um----hanya dekat sih belum pacaran jadi kau jangan sedih. Kau tetap punya peluang." Celoteh Jihoon yang di balas kekehan pelan Taehyung.
Jika ditanya sakit, jelas hati Taehyung sakit mendengar kekasih hati dekat dengan orang lain. Tapi entah kenapa rasanya dia tak mau ambil pusing. Bukankah tidak mungkin seseorang akan terus berlari? Mungkin sudah saatnya Taehyung berhenti.
"Jihoon bagaimana kalau kita ke aula basket? Kita bawakan air dingin untuk teman-teman Daniel. Mereka pasti senang." Ajak Taehyung dengan wajah sumringahnya yang tak seperti dibuat-buat.
"Ah boleh juga. Kau kesana duluan ya biar aku memesan dulu."
Setelah Jihoon pergi, Taehyung pun melangkahkan kakinya dengan pasti ke aula basket dengan ekspresi yang tak bisa di jelaskan namun tetap membalas sapaan orang yang tak sengaja berpapasan dengan ramah.
Sesampainya di depan pintu aula, Taehyung membuka perlahan pintu tersebut. Di lihatnya setiap sudut aula. Beberapa anak sedang bermain basket termasuk Jungkook dan Jieun beserta anak cheers yang duduk di bangku penonton. Taehyung memilih duduk di dekat gerombolan anak-anak perempuan itu. Sengaja memang.
"Lihatlah. Dia itu adik dari perebut mantan pacarku. Kaum homo." Ucap Seulgi sambil melirik tajam pada Taehyung yang nampak santai melihat ke depan.
Anak-anak cheers itu ikut menatap tajam pada Taehyung namun setelahnya kembali berbincang namun Jieun masih menatap jijik pada Taehyung.
"Aku sangat jijik dengan penyuka sesama jenis. Ku yakin dia adalah submassive karena dia cantik." Ucap Jieun yang di iyai oleh Seulgi.
Tentu semua itu tak luput dari telinga Taehyung.
"Omong-omomg bagaimana hubunganmu dengan Jungkook? Ku lihat kalian makin mesra." Tanya Seulgi pada Jeiun yang membuat Jieun menatap kagum pada Jungkook yang sedang bermain basket.
"Kurasa kami saling menyukai." Jawab Jieun pelan namun mengundang kegaduhan karena anak-anak perempuan itu menggodanya.
Flashback end
"Memikirkan apa?" Tanya Jungkook sambil mengusap pundak Taehyung. Membuyarkan lamunan si empu.
"Apa kau kenal Jieun Sunbae?" Tanya balik Taehyung membuat Jungkook kaget jujur saja namun dia berusaha sebaik mungkin mengatur ekspresi wajahnya agar terlihat santai.
"Anggota cheers. Kenapa?"
"Kata Jihoon dia sangat cantik. Jadi aku penasaran saja."
"Ya dia memang sangat cantik."
Taehyung memutar kursinya menghadap Jungkook yang justru terlihat panik padahal Taehyung hanya menatapnya saja tanpa kata.
"M-maksudku dia cantik tapi kau lebih cantik." Ucap Jungkook terbata. Dalam hati Jungkook mengerutuki kebodohannya.
Taehyung tersenyum lalu berdiri.
"Sudah hampir malam. Sebaiknya kau pulang."
Jungkook sedikit tersentak lalu reflek menatap arlojinya. Pukul 17.00 KST.
"Kau benar. Sepertinya aku harus segera pulang."
"Selamat bersenang-senang." Ucap Taehyung lalu mengecup bibir Jungkook.
Tbc
ESTÁS LEYENDO
TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-
Fanfiction! bxb (Jungkook x Taehyung) (Jimin x Yoongi) bahasa nasi uduk Bisakah saya mengganti judul book ini?
