Cinta dan Persahabatan [7]

252 120 40
                                    

- Senja Untuk Ayana -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Senja Untuk Ayana -

Senja turun dari motor miliknya dan berjalan masuk ke dalam rumah. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu malam dan Senja baru saja selesai melakukan pekerjaannya sebagai fotografer di majalah Horison. Senja tidak menyangka jika sesi pemotretan malam ini akan berjalan sangat panjang. Mungkin itu karena ia masih baru dalam hal seperti ini, jadi cukup banyak kesalahan yang telah ia perbuat. Akhirnya dengan terpaksa Senja harus mengulang semuanya.

Lelah, Senja merasa tubuhnya benar-benar lelah. Kedua matanya juga terasa begitu berat karena tidak kuat menahan kantuk. Bahkan ia sampai lupa dengan janjinya pada Ayana untuk melakukan panggilan telefon sebelum tidur. Jangankan melakukan panggilan telefon, hanya sekedar melihat ponsel saja ia tidak sempat.

Cklek!

Senja membuka kenop pintu secara perlahan. Langkah Senja terhenti saat menemukan kedua orang tuanya ternyata belum tidur dan tengah menunggu kepulangannya. Senja tahu betul apa yang akan terjadi padanya setelah ini. Semuanya tergambar jelas di wajah sang ayah yang kini tengah menatap tajam ke arahnya dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

"Darimana saja kau malam-malam begini?" Senja tidak menjawab. Ia lebih memilih untuk bungkam karena ia tahu apapun yang akan di katakannya tidak akan pernah bisa di mengerti oleh orang tuanya. Namun sepertinya kebungkaman Senja justru membuat amarah sang ayah semakin memuncak.

"Tengah malam begini kau masih keluyuran diluar. Kau pikir apa yang sudah kau lakukan ini benar? Seharusnya kau bisa memberikan contoh yang baik untuk Jinan dan bukannya malah seperti ini. Apa yang sebenarnya kau lakukan diluar sana? Jangan sampai kau membuat keluarga kita malu." Senja masih terdiam. Ia sudah kebal dengan semua perkataan buruk orang tuanya. Bahkan dari kecil semua ocehan orang tuanya sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Senja.

"Kenapa kau diam saja? Apa kau bisu sekarang?" Senja akhirnya memberanikan diri untuk membalas tatapan sang ayah saat mendengar hal yang cukup menyakitkan di telinganya.

"Pa, ini sudah malam jadi tenanglah. Biarkan Senja memberikan alasannya pada kita." Terlihat sang ibu masih memihak pada Senja. Tentu saja sebagai seorang ibu yang telah melahirkan Senja ke dunia, ia tidak mungkin tega melihat putranya di bentak oleh orang lain. Bahkan saat ini yang melakukan hal itu adalah suaminya sendiri. Ia sangat menyayangi Senja, hanya saja ia tidak punya keberanian untuk melawan suaminya.

"Maaf Pa, ada hal penting yang memang harus Senja kerjakan. Papa tidak perlu khawatir karena yang Senja lakukan saat ini sama sekali bukanlah hal yang memalukan. Senja jamin nama baik Papa tidak akan pernah ternoda." Senja sudah memberikan alasannya, tapi entah mengapa kemarahan sang ayah masih belum mereda. Ia bahkan terlihat semakin geram saat Senja berani membalas tatapan mata dan juga perkataannya.

Senja Untuk Ayana [✔] - Na Jaemin (END)Where stories live. Discover now