2 tahun sudah Seokjin ditinggalkan oleh belahan jiwanya Jeon Jungkook, dan selama itu pula Seokjin belum juga membuka hatinya untuk seseorang. Ia masih sangat mencintai Jungkook dan belum bisa melupakan kebersamaan mereka yang terlalu singkat untuknya.
Selama 2 tahun itu, Seokjin hanya disibukkan mengurus perusahaannya yang semakin hari semakin maju pesat dan bertambah besar. Semua itu ia lakukan untuk mengalihkan rasa rindunya pada Jungkook.
Taehyung yang melihat hyungnya begitu keras dengan pekerjaannya hanya untuk mengalihkan rasa rindu pada Jungkook, merasa begitu sedih dengan hyungnya. Tak pernah sekalipun Taehyung melihat Seokjin tertawa ataupun tersenyum lepas, Seokjin hanya akan tersenyum untuk bersikap sopan atau menghargai orang sekitarnya.
Seokjin masih sangat terpaku dengan cinta Jungkook. Seokjin tak pernah lagi bersikap dingin dan emosional. Ia akan selalu melihat wajah Jungkook apabila stres dan kepenatan melanda dirinya. Ia akan berbicara pada langit jika ia merasa lelah akan semuanya, seakan ia berbicara pada Jungkooknya.
Tak henti hentinya Namjoon sahabat Seokjin untuk mengingatkannya agar tak bekerja terlalu keras dan terlalu memforsir tubuhnya. Namun jawaban yang didapat Namjoon hanya "Aku baik Joon" atau "Aku tak apa". Namjoon sama seperti Taehyung yang merasa sedih akan kelakuan Seokjin saat ini.
. .
Sabtu sore, Taehyung mengajak Seokjin membeli keperluan untuk wisudanya bulan depan. Taehyung mengajak Seokjin ke pusat perbelanjaan sekalian mengajak hyungnya untuk merefreshkan pikiran dan tubuhnya. Mungkin dengan berjalan jalan sebentar bisa membuat Seokjin melupakan pekerjaannya sejenak.
"Ayolaah hyung antarkan aku ke pusat perbelanjaan, aku ingin membeli jas dan sepatu untuk acara wisudaku nanti." rengek Taehyung pada Seokjin saat melihat hyungnya tengah sibuk berkutat dengan laptop di ruang kerjanya.
"Tak bisa Tae, kau pergilah sendiri ya atau kau bisa mengajak Jimin." ucap Seokjin lembut melihat sang adik.
"Shireo! Aku maunya kau yang menemaniku hyung. Aku ingin terlihat gagah dan tampan sepertimu saat wisuda nanti. Aku ingin kau memilihkan setelan jas yang cocok untuk ku kenakan." Taehyung memeluk manja pundak Seokjin dari belakang.
"Tapi Tae, pekerjaan hyung masih banyak."
"Kau sudah tak sayang lagi padaku ya hyung? Kau sudah tak pernah memperhatikanku lagi, yang kau perhatikan hanya pekerjaanmu saja." akting Taehyung cemberut dengan mata berkaca kaca agar hyungnya mau menuruti permintaannya.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Seokjin melihat wajah Taehyung yang seperti itu jadi merasa bersalah karena mengabaikannya.
"Baiklah, cepat bersiap..hyung juga akan bersiap."
Taehyung tersenyum puas dengan jawaban Seokjin.
"Aku bisa memenangkan oscar jika berakting sebagus ini." pikirnya.
