Chapter 14

1K 71 0
                                    

Yoongi saat ini sedang mondar mandir tak jelas di ruang tamunya. Dirinya sedang khawatir dengan adik semata wayangnya yang hingga kini belum juga pulang ke rumah.

Walaupun Jeongguk sudah meminta ijin padanya dan menyuruhnya untuk tak menunggu dirinya saat pulang larut, tetap saja ia khawatir dengan adiknya itu, sebab sejak ia pamit sampai sekarang belum ada kabar lagi darinya dan saat Yoongi menghubunginya ponsel Jeongguk sedang tidak aktif.

Yoongi menjadi semakin gelisah karena adiknya itu tak pernah sekalipun tak ada kabar seperti ini dan tak mengaktifkan ponselnya.

"Kemana kau Ggukie? Kenapa ponselmu masih tak aktif juga?" gelisah Yoongi dengan terus mencoba menghubungi Jeongguk.

Ia terus melirik jam yang ada di dinding dan selalu melihat keluar jendela, barangkali adiknya itu sudah sampai di depan rumah.

"Ini sudah jam 12 dan sudah sangat larut tapi kau belum juga sampai di rumah. Kemana sebenarnya dirimu dan urusan apa yang kau kerjakan sampai selarut ini?" monolog Yoongi yang masih mondar mandir dengan gelisah.

Pukul 00.15 Yoongi mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumahnya, dengan segera ia mengintip dari jendela untuk memastikan siapa yang sedang berada di depan rumahnya.

Jeongguk yang baru sampai rumah, turun dari mobil Seokjin yang baru saja mengantarnya pulang. Seokjin pun ikut turun untuk mengantar Jeongguk sampai depan pintu rumah.

Yoongi mengernyit bingung dengan yang dilihatnya saat ini. "Itu kan Jin hyung? Bagaimana bisa Jeongguk bersamanya sampai selarut ini?" gumam Yoongi.

Saat sudah berada di depan pintu rumahnya, Jeongguk menoleh pada Seokjin.

"Terima kasih sudah mau mengantarku, aku merasa tak enak padamu dan telah merepotkanmu." Jeongguk tertunduk dengan merasa tak enak sudah merepotkan Seokjin.

"Tak apa, aku tak merasa direpotkan. Aku senang bisa mengenalmu dan mengantarkanmu pulang." senyum Seokjin.

Jeongguk merona mendengar perkataan Seokjin padanya.

"Aku masuk dulu kalau begitu, kau berhati hati lah dijalan." pamit Jeongguk.

"Aku pasti berhati hati, kau istirahatlah yang cukup dan jangan terlalu memikirkan masalah yang sudah menimpamu. Lupakan orang yang telah menyakitimu karena masih banyak orang disekitarmu yang masih menyayangimu..hhmm?"

Sekali lagi Jeongguk dibuat merona dengan perhatian Seokjin dan ia hanya mengangguk dengan senyum malu malu.

"Baiklah kalau begitu aku pulang, jaga dirimu baik baik." Seokjin melangkahkan kakinya pergi dari rumah Jeongguk menuju mobilnya.

Saat akan masuk ke dalam mobil Seokjin melihat Jeongguk sekali lagi yang masih berdiri di depan pintu rumahnya dengan tersenyum manis padanya menunggu kepergiannya. Seokjin tersenyum manis pada Jeongguk kemudian ia melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil.

Setelah dilihatnya Seokjin telah pergi meninggalkan rumahnya, Jeongguk masuk ke dalam rumah dengan senyum lebar yang tak luntur dari wajahnya.

Kehadiran Seokjin seakan menjadi penawar rasa sakit hati dan kekecewaannya pada mantan kekasihnya. Kehadiran Seokjin seakan membuat dirinya lupa jika ia baru saja dikecewakan dan disakiti.

.

.

"Dari mana saja kau jam segini baru sampai?" ucap Yoongi dengan melipat tangan di dada saat adiknya itu masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari mana saja kau jam segini baru sampai?" ucap Yoongi dengan melipat tangan di dada saat adiknya itu masuk ke dalam rumah.

"Oh astaga hyung kau mengagetkanku saja." kaget Jeongguk dengan memegang dadanya.

"Kau pulang dengan siapa? Mingyu?" Yoongi mengetes kejujuran Jeongguk.

"Bukan hyung, dia teman baruku."

"Siapa? Bertemu dimana? Bagaimana bisa bertemu dengannya?" pertanyaan beruntun dilontarkan oleh Yoongi.

"Astaga hyung kau sudah seperti detektif saja. Satu satu hyung kalau bertanya, aku jadi bingung menjawabnya." Jeongguk sedikit kesal dengan hyungnya yang bertanya sampai seperti itu.

"Baiklah..baiklah aku akan bertanya satu persatu dan kau harus menjawab dengan sejujurnya." Yoongi mulai duduk di sofa dan melipat kedua tangannya di dada. Jeongguk mengikuti hyungnya dengan duduk di hadapannya.

"Yang pertama siapa dia?" Yoongi menatap tajam Jeongguk.

Jeongguk yang ditatap hyungnya seperti itu sedikit ciut dan gugup.

"Bisa tak menatapku seperti itu?" gugup Jeongguk.

"Jawab saja tak usah mengalihkan pertanyaan."

"Arraseo. Namanya Kim Seokjin dan katanya dia atasanmu di kantor, benarkah?" Jeongguk bertanya balik pada Yoongi.

"Benar." jawab Yoongi cepat.

"Yang kedua, bagaimana kalian bisa bertemu?" lanjutnya.

"Aku bertemu dengannya saat berada di Sungai Han hyung."

"Sedang apa kau malam malam kesana?"

"Aku hanya ingin menenangkan diriku saja." jawabnya tertunduk.

"Ada masalah apa lagi?" Yoongi mulai melembutkan suaranya setelah mendengar alasan Jeongguk.

"Mingyu hyung..hiks..hiks.." Jeongguk kembali terisak dan tak bisa meneruskan kata katanya saat mengingat kelakuan Mingyu padanya.

"Ada apa lagi dengan dia?" Yoongi duduk disebelah Jeongguk menenangkan adiknya yang sedang terisak.

"Dia--..dia-..mengkhianatiku hyung." Jeongguk terbata bata menjelaskannya.

"Mengkhianatimu bagaimana?" Yoongi masih mengusap punggung Jeongguk.

"Seminggu ini dia tak ada kabar sama sekali dan tak bisa ku hubungi hyung, kemudian aku memutuskan untuk mencarinya di apartment mungkin dia disana. Saat aku menemukannya, dia sedang bersama dengan orang lain hyung dan lebih parahnya lagi aku melihatnya sedang bercinta dengan orang itu..hiks..hiks.." tangis Jeongguk semakin kencang.

Yoongi mengepalkan tangannya dan rahangnya mengeras mendengar cerita Jeongguk tentang Mingyu yang sudah menyakitinya sampai seperti ini.

"Kurang ajar kau Mingyu!!" emosinya dalam hati.

"Lalu, apa kau masih memaafkannya?" tanya Yoongi tenang tanpa memperlihatkan emosinya.

"Tentu saja tidak hyung, aku sempat menghajarnya tadi dan aku mengakhiri hubungan kami. Aku merasa jijik padanya, bagaimana bisa dia melakukan itu padaku?"

"Bagus kalau begitu! Dia pantas merasakannya." Yoongi bangga dengan adiknya.

"Sudah..jangan sia siakan air matamu untuk orang brengsek seperti Mingyu." Yoongi menepuk pundak Jeongguk.

"Aku tak akan menangisinya lagi hyung karena aku sudah melupakan laki laki brengsek itu." Jeongguk menyeka sisa air matanya.

"Apa karena kehadiran Jin hyung yang sudah membuatmu lupa dengan Mingyu?" goda Yoongi.

"Hyung.." Jeongguk memukul lengan Yoongi dengan tersenyum malu.

"Aigoo..kenapa mukamu jadi merah begitu?"

"Sudahlah hyung aku mau istirahat sudah larut. Kau juga istirahatlah, kau kan besok masih akan bekerja." Jeongguk pergi menuju kamarnya meninggalkan Yoongi di ruang tamu.

"Ini karena dirimu tuan Jeon Jeongguk yang sudah membuatku terjaga seperti ini." Yoongi berteriak saat Jeongguk meninggalkan dirinya.

Jeongguk menoleh pada Yoongi dan meledeknya. "Salahmu sendiri siapa suruh menungguku..wwlleeee.." Jeongguk buru buru berlari dan mengunci kamarnya.

"Dasar..adik tak tau diri!!" teriak Yoongi dengan kesal.

............................................................................

TBC..

I Found My Love Again || Sequel Of 14 Day's Trying to Love You (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang