Seokjin melajukan mobilnya meninggalkan rumah Jeongguk yang baru saja ia antarkan. Sepanjang perjalanan, tak hentinya ia mengulum senyum saat mengingat kebersamaan mereka tadi. Dengan terus menyetir menyusuri jalanan kota Seoul yang mulai sepi oleh kendaraan karena memang sudah sangat larut dirinya teringat sesuatu.
"Astaga..kenapa aku tak menanyakan nomer ponselnya tadi?" Seokjin menepuk dahinya dan merutuki kebodohannya.
"Oh aku bisa menanyakannya pada Yoongi saat di kantor, tapi aku akan memberi alasan apa pada Yoongi jika ia menanyakan mengapa aku meminta nomer adiknya itu?" monolog Seokjin yang bingung sendiri.
"Ah iya sapu tangan! Yaa..aku akan menggunakan alasan itu saja. Kau memang cerdas Jin." Seokjin memuji kepintarannya sendiri.
.
.
Tak berapa lama dirinya sampai di rumah. Seokjin masuk ke dalam rumah dan disambut dengan deheman adiknya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ehem..ehem.." Taehyung melipat tangan di dadanya dan menatap hyungnya dengan tatapan penuh curiga.
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Seokjin yang terganggu dengan sang adik.
"Kau sudah pulang kantor dari tadi kan, kenapa baru pulang? Apa kau minum minum?" selidik Taehyung.
Plaakk..
Seokjin memukul kepala Taehyung karena sudah sembarangan mencurigainya. "Sembarangan!"
Taehyung mengelus kepalanya yang sudah dihadiahi pukulan oleh hyungnya.
"Tega sekali kau padaku." keluh Taehyung sembari mengusap kepalanya.
"Lalu dari mana kau kalau tak dari minum minum?" lanjutnya.
"Aku pergi ke Sungai Han." jawab Seokjin singkat.
"Sampai selarut ini?" tanya Taehyung tak percaya.
"Memang kenapa? Apa ada larangan aku tak boleh pergi kesana menghabiskan waktuku?!" ketus Seokjin.
"Tak ada, hanya saja aneh sekali kau menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk berdiam diri disana sendirian."
"Siapa bilang aku sendiri?" ucap Seokjin tanpa sadar.
"Bodohnya dirimu Jin! Kenapa kau mengatakan itu pada Taehyung? Kau tak akan lepas dari pertanyaan adikmu." gumam Seokjin dengan membalikkan tubuhnya, lalu memukul pelan mulutnya sendiri.
Taehyung mulai menyipitkan matanya dan mencoba menelisik lebih jauh tentang pernyataan hyungnya barusan.
"Apa kau bersama seseorang?" Taehyung mulai curiga dengan Seokjin yang menghindari tatapannya.
"Hyung lelah..aku mau ke kamar dan istirahat." Seokjin secepat kilat menuju kamar meninggalkan Taehyung yang masih berdiri di tempatnya.
Taehyung terbengong melihat hyungnya yang secepat itu meninggalkan dirinya kemudian ia tersadar.
"Hyung kau belum menjawabku!" teriak Taehyung dengan menyusul Seokjin ke kamar.
Saat sampai di depan kamar Seokjin, Taehyung ingin masuk ke dalam kamar namun ternyata Seokjin mengunci pintu kamarnya.
"Hyung!! Buka pintunya!! Jangan coba coba menghindariku!!" teriak Taehyung di depan kamar Seokjin dengan menggedor gedor pintunya.
"Berisik alien!! Pergi ke kamarmu, hyung mau istirahat!" teriak Seokjin dari dalam.
"Awas saja kau hyung, kau tak akan lepas dariku!" Taehyung meninggalkan kamar Seokjin dan pergi ke kamarnya.
.
.
Saat di kamar, Taehyung berpikir ada apa sebenarnya dengan hyungnya itu? Sesaat kemudian ia jadi terpikir dengan Yoongi.
"Aku coba hubungi Yoongi hyung saja siapa tau dia mengetahui ada apa dengan Jin hyung?"
Saat akan mengirim pesan pada Yoongi, Taehyung berpikir kembali.
"Ini sudah sangat larut apa aku tak mengganggunya? Besok sajalah aku bertanya pada Jin hyung langsung." Taehyung merebahkan tubuhnya dan menarik selimut kemudian pergi ke alam mimpi.
. .
Keesokan paginya, Taehyung sudah berdiri di depan pintu kamar Seokjin dengan melipat tangan di dadanya. Taehyung sudah rapi dengan setelan jasnya untuk pergi ke kantor.
"Kemana Jin hyung? Sudah jam segini belum juga keluar dari kamarnya, apa dia kesiangan?" gumam Taehyung yang masih setia menunggu Seokjin di depan kamarnya.
10 menit berselang, tak ada tanda tanda Seokjin keluar dari kamarnya sampai seorang maid datang hendak membersihkan kamar Seokjin dan Taehyung, menegur tuannya yang saat ini sedang berdiri di depan pintu kamar hyungnya.
"Anda sedang apa tuan muda berdiri disini?" tegur maid tersebut.
"Tentu aku menunggu Jin hyung, mau apa lagi memangnya?" jawab Taehyung sedikit kesal karena menunggu Seokjin terlalu lama.
"Tapi tuan Seokjin sudah berangkat pagi pagi sekali tuan, sebelum anda bangun."
"Apa?!!" Taehyung terkejut sampai membuat kaget maid yang berdiri di depannya.
"Iya benar tuan, tuan Seokjin sudah berangkat pagi pagi sekali tadi. Anda boleh melihat ke dalam kamar jika tidak percaya." maid tersebut membukakan pintu kamar Seokjin.
Taehyung hanya bisa melotot dan menganga saat tau kamar hyungnya sudah kosong dan rapi.
"Dasar Jin hyung sialan! Awas saja kau hyung!" gerutunya sambil berlalu meninggalkan kamar Seokjin dan berangkat menuju kantornya.
. .
Sesampainya di kantor, Taehyung mempercepat langkah kakinya agar dia bisa segera sampai dan menemui hyungnya yang sialan itu.
Taehyung sampai di depan ruangan Seokjin, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Taehyung langsung saja masuk ke dalam ruangan Seokjin dan langsung menggebrak meja kerja hyungnya itu.
Bbrraaakk..
"Astaga Tae! Kau ingin membuatku jantungan?!" Seokjin kaget dengan kelakuan Taehyung.
"Aku tak peduli! Sekarang jelaskan padaku mengapa kau menghindariku dari semalam sampai tadi pagi kau berangkat ke kantor tanpa menungguku?!" Taehyung duduk di kursi depan Seokjin dan menatapnya tajam.
"Hyung sibuk Tae, banyak pekerjaan yang harus selesai hari ini." Seokjin tak memperdulikan Taehyung, ia hanya menjawab pertanyaan Taehyung saja dengan terus memeriksa berkas yang ada dihadapannya.
"Kau berhutang penjelasan padaku semalam!"
"Aku tak berhutang apapun padamu." jawab Seokjin santai dan datar.
"Iissshh!! Kau ini hyung menyebalkan!" Taehyung pergi meninggalkan ruangan Seokjin dan menuju ke mejanya.
Seokjin menahan tawa melihat kelakuan adiknya itu.
