#2

25 2 0
                                    

A/N : Hai! Aku balik lagii~ Fanficnya langsung skip dari tahun 2011 ke 2014 yang sekarang ya, nanti ada juga 2015 kok. Tunggu dan ikuti terus fanficku okee?

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
•Agustus 2014•

Jaeyeon perlahan membuka mata coklatnya karena matahari telah memancarkan sinarnya. Ia mematikan alarm Handphone di meja kecil disamping tempat tidurnya. Jam menunjukkan pukul 7 tepat.

Masih ada 1 jam sebelum ia berangkat ke sekolah. Seperti 3 tahun belakangan ini, rutinitas paginya adalah... dijadikan pelampiasan oleh sang kakak.

Ia kembali menutup seluruh tubuhnya sampai kepala dengan selimut. Ia berharap tidak mendengar suara pintu kamarnya dibanting, tidak mendengar suara Hakyeon yang mengeluarkan kata-kata kasar padanya, tidak merasakan tinju menyakitkan Hakyeon, bahkan ia tidak ingin bertemu sang kakak yang dulunya sangat menyayangi dan perhatian padanya itu.

Tapi semuanya hanya imajinasi. Pintu kamarnya kembali dibuka dengan cara dibanting pagi itu. Suara sepatu kets yang dipakai Hakyeon terdengar mendekati kasur Queen size nya.

Kepalan tangan yang mengenai beberapa memarnya terasa sangat sakit. Tapi Hakyeon tidak peduli, ia menarik selimut sang adik secara paksa. Lalu menggenggam pergelangan tangan Jaeyeon, mengunci pergerakannya, dan mendorong tubuhnya sampai punggung Jaeyeon menempel dengan tembok.

"Selamat pagi, Cha Jae Yeon." Ucap Hakyeon dengan smirk yang sangat Jaeyeon benci. Jaeyeon tidak ingin menatap wajah sang kakak, tapi Hakyeon jauh lebih kuat darinya, ia tidak bisa melawan.

"Seperti biasa, hadiah selamat pagi untukmu sangat spesial. Enjoy, 'sister'." Ucapnya lagi.

Tanpa Jaeyeon sadari, bibir Hakyeon telah menyerang bibirnya dengan kasar. Jaeyeon tidak pernah membalas ciuman Hakyeon karena ia tidak akan pernah mau. Hakyeon mulai menggigit bibir atas sang adik. Meminta akses masuk lebih dalam ke mulut Jaeyeon.

Jaeyeon membentuk sebuah kepalan dengan kedua tangannya, mengumpulkan seluruh keberanian dan kekuatannya. Lalu ia mendorong dada Hakyeon menjauh darinya. Hakyeon keliatan agak kaget dengan penolakan pertama kali yang dilakukan Jaeyeon.

Jaeyeon melihat ke arah lantai karena ia takut Hakyeon akan melakukan sesuatu yang tidak baik padanya. Namun, Hakyeon hanya mendengus.

"Kuat juga kau Cha Jae Yeon. Aku akan membiarkanmu bebas hari ini karena aku punya banyak urusan di sekolah, jadi aku harus berangkat sekarang." Kata Hakyeon. Jaeyeon merasa sangat beruntung hari ini karena Hakyeon tidak akan ada dirumah sampai tengah malam.

"Tapi ingat," dia mendekati Jaeyeon lagi lalu mengangkat dagunya.

"Semua ini belum berakhir." Setelah itu, Hakyeon keluar dari kamar Jaeyeon, kembali membanting pintu tersebut lalu keluar rumah.

Jaeyeon masih tetap di posisinya, namun beberapa saat kemudian, ia berjalan ke meja belajarnya, duduk dikursi lalu memeriksa memarnya. Ia mengangkat lengan bajunya dan menemukan memar yang kemarin belum hilang, masih terlihat jelas.

Untung masih ada 30 menit sebelum jam 8. Ia memutuskan untuk mandi dan berganti seragam sekolah. Ia mengambil handuk serta satu set seragam hari Seninnya berupa kemeja putih panjang, rompi merah dengan lambang sekolah Seoul National High School, yang merupakan sekolah terbaik ke 2 di Seoul, serta rok sedikit diatas lutut kotak-kotak yang berwarna merah.

SKIP~

"Noona! Tunggu!"

Jaeyeon yang sedang berjalan menyusuri lorong lantai 3 sekolah untuk menuju kelas menengok dan mendapati Jungkook, tetangga yang sudah ia anggap sebagai adiknya, sedang berlari menghampirinya dengan sebuah kotak bekal.

Jaeyeon agak heran dengan seragam Jungkook yang seharusnya tidak merupakan seragam SMA, karena Jungkook masih 3 SMP.

"Kenapa?" Tanya Jaeyeon dengan nada datar seraya berdiri berhadapan dengan Jungkook yang masih terengah-engah.

"Ini ada titipan dari Eric Nam hyung, aku diminta untuk memberikan ini secepatnya padamu." Jawab Jungkook yang merupakan teman dari kecil Jaeyeon, namun mereka sempat terpisah karena Jungkook harus tinggal di Jepang saat Jaeyeon berusia 12 sedangkan Jungkook 11 tahun, Jungkook pun baru kembali 2 tahun kemudian.

Jungkook menyerahkan kotak bekal biru tersebut pada Jaeyeon. "Okay, thanks by the way." Ucap Jaeyeon, ia melanjutkan perjalanannya menuju kelas 10D yang berada di tengah-tengah kelas 10C dan 10E. Jungkook berjalan disamping noona kesayangannya tersebut.

Jaeyeon menatap Jungkook heran, "Kenapa kau masih disini? Gedung SMP kan di sebelah." Katanya.

"Noona belum tau ya? Tentang siswa baru yang dimasukkan ke kelas 1 SMA karena prestasinya yang bagus, padahal siswa tersebut harusnya masih dikelas 3 SMP. Dan anak itu akan sekelas denganmu noona." Ucap Jungkook panjang lebar disertai dengan perasaan bangga.

Jaeyeon berpikir sebentar, mencoba mengingat-ingat rumor tersebut yang dikatakan kepala sekolah SMA waktu MOS berlangsung. Mereka berdua berhenti berjalan lalu berhadapan satu sama lain

"Oh jadi anak itu adalah kau Jeon Jung Kook. Kau terlalu pintar sepertinya ya." Kata Jaeyeon seraya mengelus rambut Jungkook yang bisa dibilang agak lebih tinggi darinya, paling hanya berbeda 4 atau 5 cm.

"Ayo kita ke kelas noona~" ucap Jungkook, tersenyum lebar, menarik tangan Jaeyeon, mengajaknya segera masuk ke kelas dengan alasan ia ingin cepat-cepat bertukar pikiran dengan Jaeyeon tentang kehidupannya selama di Jepang.

Dan tanpa mereka sadari, sejak tadi mereka mengobrol, seserang memperhatikan mereka dengan mata penuh tanda kecemburuan.

"Kalian cari tau tentang anak bernama Jungkook itu, berikan padaku setelahnya. Aku tak akan biarkan dia berani berdekatan lagi dengan Jaeyeon. She's mine."

Kedua teman orang yang diketahui bernama Jackson Wang tersebut pun mengangguk. Ya, Jackson memang sudah menyukai Jaeyeon sejak kelas 2 SMP, namun ia tidak bisa meraih harapannya ingin bersama Jaeyeon karena terlalu banyak saingan dan ia merupakan anak pendiam dan not-so-good looking saat itu.

Tapi sekarang? Ia berubah menjadi seorang yang disukai banyak wanita. Namun, hatinya hanya akan tertuju pada Jaeyeon, sang siswi paling cantik dan berprestasi disekolah. Dan ia akan menyingkirkan siapa saja laki-laki yang berani menaruh perasaan suka pada Jaeyeon.

Karena Jaeyeon hanya akan menjadi miliknya seorang. Dibantu dengan kedua temannya, Lee Sung Yeol dan Yang Yo Seob, ia yakin kali ini bisa membuat Jaeyeon jatuh hati padanya.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
A/N (2) : So bagaimana fanficnya sejauh ini? Comment apa yang harus ditingkatkan dalam fanfic ini dan tanggapan kamu ttg fanfic ini yaa. Maaf lama banget updatenya, soalnya ide sempet mentok, trus ada UTS. Skrg aku lagi libur Paskah sama US kls 9, jadi punya banyak waktu hehe^^ Akan kuusahain update deh kalo ide lancar. Oke? Comment, Vote, and Follow!

XOXO, Nisya☆

Let Me Protect YouWhere stories live. Discover now