7. Belajar Bersabar

526 21 0
                                    

Setelah lelah mencari, akhirnya Ayzhan menemukan Julliette dan Hyuna di taman air mancur mansion ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah lelah mencari, akhirnya Ayzhan menemukan Julliette dan Hyuna di taman air mancur mansion ini. Membuat senyum Ayzhan mengembang, berusaha pura-pura tidak terjadi apapun.

"Ay, kamu di sini?" Julliette yang melihat menantunya berada di sana langsung menyapa.

Beruntung Ayzhan selama ini tertarik dengan kota Paris, sehingga ia menghabiskan masa kecilnya hingga dewasa untuk kursus secara serius bahasa Perancis. Ia tidak tahu, jika mertua dan suaminya kelak merupakan orang dengan kewarganegaraan Perancis. Sehingga Ayzhan tidak kerepotan menghadapi mertuanya yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Ada apa dengan wajahmu, kamu bertengkar dengan Lucca?" Sepertinya Julliette begitu peka terhadap perubahan suasana hati Ayzhan, sehingga ia langsung menanyakan hal itu.

"Tidak, Ayzhan tidak kenapa-kenapa. Apakah Hyuna rewel, Bu?" Ayzhan mengalihkan pembicaraan.

"Hyunakan anak yang manis, bagaimana dia bisa rewel, Ayzhan. Justru Ibu yang bertanya padamu. Kenapa kamu keluar kamar, Ibu tahu kamu lelah Ay? Kembalilah, istirahat bersama suamimu." Julliette secara keibuan meraba halus rambut Ayzhan.

Ayzhan menggeleng, "Tidak Bu, Ayzhan akan tidur di kamar lain saja. Ayzhan tidak bisa tidur dengan lelaki yang mengaku sebagai suami Ayzhan tetapi dia tidak mau membuka tabir dirinya untuk Ayzhan kenali lebih jauh. Ayzhan hanya ingin berusaha mencintai Mas Lucca, lalu apa Ayzhan salah jika Ayzhan menanyakan masa lalu Mas Lucca?"

Julliette tersenyum, ia kemudian memanggil pengasuh Hyuna dengan bahasa inggris. "Martha, bawalah masuk Hyuna. Aku ingin berbicara dengan menantuku dulu."

Martha segera membawa Hyuna masuk ke dalam, sementara Julliette semakin mendekat ke arah Ayzhan. Merangkul Ayzhan dan mengajaknya duduk di bangku taman. "Ibu tidak bermaksud membela anak Ibu, Ayzhan. Tetapi Ibu juga tidak memiliki hak untuk menceritakan masa lalu anak Ibu sendiri, bagaimanapun itu adalah persoalan rumah tangga kalian. Ibu tidak memiliki kuasa untuk ikut campur.

Ibu hanya bisa mengatakkan, bersabarlah Nak. Jika Lucca siap, Lucca akan menceritakan masa lalunya padamu. Lucca adalah anak yang baik, dalam hidup Ibu. Lucca juga merupakan hadiah terindah yang Tuhan berikan sekalipun kini kami telah berbeda keyakinan. Percayalah, tidak ada yang namanya mantan anak."

Ayzhan terdiam cukup lama, begitu pula dengan Julliette. Tak lama Julliette kembali berucap, "Hari ini adalah hari terakhir Ibu di Jakarta, Ibu harus kembali ke Perancis besok. Ibu titip Lucca dan Hyuna ya? Ibu sama sekali tidak bermaksud untuk membela siapapun, Ayzhan. Tapi Ibu mohon, percayalah pada Lucca, akan ada saatnya Lucca memberikan semuanya untukmu. Tidak hanya materi, tetapi hati dan juga hidupnya jika kamu mau menunggu dan bersabar."

Ayzhan masih terdiam, sampai lelaki yang mereka bicarakan muncul dengan gaya pakaian rumah yang santai dan rambut yang basah setelah keramas. Tampilan ini sungguh baru bagi Ayzhan yang selalu melihat sosok Lucca dengan setelan resmi berjas atau berkemeja dengan celana kerja.

ISTRI KETUJUHWhere stories live. Discover now