Setelah menyelesaikan semua tanya dalam benak ketiga sahabat dan nenek juga sepupu Ayzhan. Ayzhan juga telah selesai menyusui Hyuna, mereka semua memutuskan kembali ke rumah orang tua Ayzhan tidak lama dari itu.
Kali ini Ayzhan dan Lucca membawa serta Martha dan Hyuna ikut ke kediaman orang tuanya. Sengaja, Martha yang dibawa Ayzhan dan Lucca ke sana. Agar hanya mereka berdua yang dapat berbicara dengan Martha yang hanya dapat berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dan perancis.
"Kita mau ke mana Sayang? Kita mau naik mobil, ya? Jalan-jalan ya? Ih senyum, Hyuna seneng ya mau diajak jalan-jalan sama Momma dan Poppa. Iya Nak, uluh-uluh lucunya." Ayzhan menggoda Hyuna di tempat duduk mobilnya.
Bayi perempuan berusia sepuluh bulan itu tersenyum sembari mengoceh asal, "Awawawa ...."
Sementara Lucca menyetir di sebelahnya, tersenyum melihat putri dan istrinya bercanda gurau. Di kursi belakang, Martha duduk disebelah Nantya. Mereka juga ikut tersenyum melihat kelakuan Ayzhan.
"Awalnya Yangti merasa khawatir, Ay. Takut kamu nggak terbiasa merawat seorang bayi. Tapi melihat caramu memperlakukan Hyuna dari tadi, sepertinya Yangti mengkhawatirkan sesuatu yang tidak berdasar." Nantya memuji Ayzhan.
Ayzhan tersenyum, "Yangti, sekalipun Ayzhan memang bukan ibu kandung Hyuna. Tetapi dalam darah Hyuna, kini ada bagian dalam diri Ayzhan di sana. Bagi Ayzhan itu sudah cukup membuktikan jika Ayzhan juga adalah ibu Hyuna. Ayzhan juga tidak mungkin asal dalam memperlakukan Hyuna, selain karena Hyuna sudah menjadi anak Ayzhan. Hyuna juga adalah putri kandung dari lelaki yang paling Ayzhan cintai, Yangti. Jadi Ayzhan harus terbiasa."
Setiap kali mendengar Ayzhan berucap seperti itu, ada sudut kecil dalam diri Lucca yang masih merasa bersalah pada Ayzhan. Ayzhan sudah melakukan semuanya untuk Lucca, bahkan rela menjadi istri Lucca di usianya yang sangat muda. Semua masa lalu Ayzhan Lucca pun tahu. Namun Lucca? Lelaki itu tidak pernah sekalipun memberi kesempatan Ayzhan untuk mengenal masa lalunya.
Ia bahkan mengajarkan Ayzhan untuk tidak berprasangka pada orang lain sebelum mendengar penjelasan orang itu, tetapi ia justru memiliki prasangka pada istrinya sendiri.
"Mas." Ayzhan memanggil.
Lucca menoleh, "Ya."
"Tumben kamu lebih banyak diam? Lagi ada yang kamu pikirin ya?" Ayzhan bertanya.
Lucca menggeleng, "Nggak papa, lagi konsentrasi sama jalanan aja."
Walau Ayzhan tahu, ada sesuatu yang sedang suaminya tutupi. Ayzhan kemudian mengangguk, menyadari bukan saatnya mereka berdebat kali ini. Ada Hyuna di pangkuannya dan ada Nantya juga Martha di belakang mereka.
Jika kalian bertanya, di mana Baskara sekarang? Lelaki itu ada di mobil belakang Ayzhan dan Lucca. Lucca menepati janjinya, memberikan salah satu mobil sport miliknya pada Baskara. Membuat Baskara tentu saja kegirangan bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KETUJUH
RomanceTuhan memiliki tujuannya masing-masing dalam menciptakan setiap umatnya dengan kekurangan dan kelebihan mereka. Termasuk ketika Tuhan menciptakan keistimewaan pada beberapa ciptaan pilihannya. Senona Ayzhan Gemantara Pertemuan kita layaknya takdir...