Bab 5

23.4K 2.5K 217
                                    

Setelah selesai dgn acara mandinya , zahra segera berganti pakaian dgn baju santai nya lalu turun ke bawah berniat untk menyiapkan makan malam , karna memang hari sudah menjelang malam .

" hmm.....masak apa ya ?": monolog zahra saat sudah sampai di dapur lalu membuka kulkas besar tempat ia menyimpan bahan makanan .

" bikin penyetan aja deh , udah lama nggak makan itu ": lanjutnya lalu mulai menyiapkan semua bahan² nya .

******

Sedangkan galen baru saja selesai dgn acara mandinya , dan memakai kaos hitam polos serta celana pendek selutut yang ada di salah satu paperbag yang ia yakini pasti dari bundanya itu .

Ia berniat turun ke bawah untuk menemui bundanya , tapi saat di pertengahan tangga ia mencium aroma masakan yang sangat harum , ia yakin pasti itu bundanya yang lagi masak , karna di rumah ini kan cuma ada dia dan bundanya , ia jadi penasaran apa yang bundanya itu masak , kenapa wangi nya enak banget , pikirnya .

'Dari pada penasaran mending langsung liat aja' batinya seraya berjalan ke arah dapur yang kebetulan ada di dekat tangga .

Saat sudah sampai di dapur , dapat galen lihat bunda barunya itu yang tengah fokus masak entah apa itu , ia tidak tau .

Cup

" bunda masak apa ": tanya galen yang tiba² sudah ada di samping zahra dan mencium pipinya.

Zahra yang tadinya tengah fokus dgn masakanya pun terlonjak kaget saat tiba² ada yang menciumnya dan mendengar suara galen yang entah sejak kapan ada di sampingnya.

" Astagfirullah ayam nya loncat ": latah zahra , untung sutil panas yang ada di tanganya tidak ia lempar .

" yaampun sayang , kamu bikin bunda kaget aja deh , untung nggak kena getok ni sutil panas ": omel zahra seraya berkacak pinggang dan mengarahkan sutil yang ia pegang ke depan wajah galen .

Sedangkan yang di omelin malah cengengesan , " hehehe , ya maaf bun, bundanya sih fokus benget , masak apa sih ":

" bikin penyetan , kamu mau ? , atau kamu mau yang lain , biar bunda buatin ": tawar zahra .

Galen menggeleng , " mau dong bun , sambelnya pedesin ya ": ucapnya senang , jujur dia suka makanan tradisional , walau ia hanya tau beberapa saja , seperti makanan yang sering ia temui di pedagang kaki lima atau restoran² yang memang menyediakan makanan tradisional.

" ok ": balas zahra .

Setelah masakanya siap zahrapun menyajikanya di mejamakan yang sudah ada galen di sana yang tengah duduk sambil memainkan ponselnya .

Galen yang melihat makanan yang sudah siap tersaji di depanya segera mematikan ponselnya lalu memasukkanya ke dalam kantong celananya , matanya berbinar menatap makanan itu , saat ingin menggambil nya tangannya sudah di tepis terlebih dahulu oleh zahra .

Plak..

" eitss ........ Cuci tangan dulu sana ": suruh zahra .

Galen cemberut , tapi tetap menuruti ucapan bundanya itu , walau begitu , di dalam hati ia merasa sangat senang , karna ini pertama kalinya ia di masakkan makanan oleh sosok ibu , ia merasa sangat beruntung dapat bertemu dgn zahra , sosok yang lemah lembut , penuh kasih sayang dan kehangatan , dgn zahra ia dapan merasakan kasih sayang dan perhatian dari sosok ibu yang bahkan tidak pernah ia rasakan dari kecil , ia tidak berharap lebih , seperti ini saja sudah cukup membuat ia bahagia , ia berjanji akan selalu menjaga dan melindungi bundanya itu .

🌿🌿🌿🌿

Setelah selesai acara makan tadi , sekarang kedua ibu dan anak itu tengah berada di ruang keluarga dgn zahra yang duduk di sofa seraya menonton TV dan makan camilan , sesekali ia akan menyuapi galen yang tengah tidunran dgn paha zahra sbg bantalnya seraya memainkan ponselnya .

transmigration becomes the male lead's stepmotherWhere stories live. Discover now