O9. Si Cuek; Jovan

681 108 20
                                    

• • ༚ • •

❥Typo Tandain!

• • ༚ • •

Entah keberuntungan apalagi yang Giselle rasakan selama 17 tahun ini, memiliki teman yang sangat pengertian dan membuatnya paham terhadap kondisi orang lain saat sedih, bahagia, khawatir, dan bahkan saat yang tak ingin diganggu sekalipun.

Bukan Naren, yang selalu memperlakukan Giselle bak ratu yang harus didahulukan prioritasnya. Bukan Rega pula yang benar2 paham dan tak banyak ingin tau tentang kehidupan pribadi Giselle. Bukan pula Harsa yang selalu ada saat Giselle merasa sendirian dan merasa sepi, untuk menghiburnya. Namun ini tentang Jovan.

Laki laki berahang tegas dan memiliki sorot mata tajam. Diluar, Jovan terkenal sangat dingin dengan siapapun yang enggan dekat dengannya, Ia juga memiliki citra bagus dikalangan para guru karna prestasi di bidang non akademiknya yang membanggakan sekolah.

Jovan dikenal cuek, dingin, ketus, namun tetap memiliki aura tampan yang membuat para kaum hawa terpana jika tak sengaja berpapasan dengan laki laki tersebut. Namun mereka sangat kurang beruntung hanya mengetahui sisi Jovan yang terbilang cukup mainstream dikalangan pembaca novel. Mereka tak bisa merasakan sisi lain Jovan juga yang memiliki sisi lembut, dan sikapnya yang sangat amat menjaga perempuan yang ia sayanglah yang membuat Giselle sangat beruntung bisa merasakan asistensi sisi lain Jovan tersebut.

Beberapa siswa iri melihat kedekatan keduanya, bahkan ada yang berpikiran jika Giselle merupakan pacar Jovan karna sikapnya terhadap Giselle dan perempuan yang lain berbeda.

Berbanding terbalik dengan pemikiran Giselle yang hanya dibuat terombang ambing oleh oknum satu itu, dirinya benar2 jatuh kedalam jebakan seorang Jovan yang setiap harinya membuat Giselle seperti terbang.

"Jangan ngalamun"

Giselle yang merasa ditegur menatap manusia disampingnya dengan tatapan malas.

"tadi ada yang ngajak nongki tapi gue sendiri dianggurin. mending tidur dirumah nggak sih?" sindir Giselle menghela nafasnya malas.

mendengar penuturan dari sang puan, Jovan buru buru menyimpan ponselnya ke dalam saku.

"hehe, maaf maaf" katanya.

Giselle menggelengkan kepalanya "orang aneh".

"Van, Pengganti lo dari gen baru siapa?" tanya Giselle yang sebetulnya hanya ingin membangkitkan suasana yang hening.

"gatau, kan belom ada kegiatan" kata Jovan yang hanya diangguki oleh Giselle.

"menurut lo siapa? yang mirip mirip gue gitu" tanya Jovan menaik turunkan alisnya.

"nggak ada yang se tengil elo sih" kata Giselle yang mendapatkan tatapan tajam dari sang lawan.

"tengil tengil, lo nyamain gue sama Harsa apa gimana? ganteng gini dibilang tengil"

"tuh kan, tengil emang" dengus Giselle menanggapi pernyataan Jovan.

"kan emang, lo sendiri pernah bilang gue ganteng kan?" tanya Jovan yang kini menatap Giselle bertanya.

Teenager | Giselle Aespa Where stories live. Discover now