who?

13 3 0
                                    

Lanjutan

Ana dan jay makan dengan tentram,selesai makan jay menyuruh ana untuk duduk aja di sofa dan memilih film untuk mereka nonton nanti, sedangkan jay ke dapur untuk membersihkan mangkuk kotor bekas mereka makan tadi.

Jay kembali ke depan dengan popcorn tadi memang jay membeli berondong jagung untuk membuat popcorn dan juga butter pokoknya udah lengkap gatau gimana jay bisa nemu alat-alat dapur mamanya ana dengan gampang,ana aja sampe kaget jay datang bawain popcorn.

"wahh apa niii" ana antusias melihat jay yang kembali dengan mangkuk yang sangat besar berisi banyak popcorn.
"buat ana" jay duduk di samping ana yang lagi selimutan di atas sofa,hujan di luar pun sangat deras di tambah angin juga.

Ana mengambil alih popcorn itu dan memakannya.
"humm enakkk" puji ana,jay dengan gemas menyubit pipinya ana.
"gemess,makan yang banyak"
"siap" jay mengambil remote tv lau memplay filmnya dan memposisikan dirinya dekat dengan ana, ana langsung aja ngasih selimutnya ke jay jadinya mereka lucu banget sanderan di sofa sambil selimutan bareng.

"bagus ga nih filmnya" tanya jay sambil ngeliat ana yang berada tepat di sampingnya lagi senderan sambil makan popcorn.
"gatau" balas ana
"gatau hum??"
"iyaaaa"
ana yang tadinya cuman senderan aja di jay seketika terdiam karna jay mengangkat tangannya dan merangkul ana jadinya ana kek nyandar di dadanya jay,sjjsjskaonaoapap.

"nyaman ga?" tanya jay,ana cuman ngangguk aja sambil senyum.

Mereka nonton film dengan tenang gada suara selain bunyi tv dan air hujan beserta gemuru-gemuru di luar sana.

tak terasa 2 jam berlalu film yang mereka tonton pun sudah berakhir dengan happy ending.

Ana bangun dari sandaran di jay dan menghadap ke samping melihat jay dengan kaki yang ia peluk jay juga melihat ke arah ana dengan gaya yang sama tetapi ia tidak memeluk kakinya.

"kenapa?" tanya jay ke ana karna di lihatnya ana yang sedikit gelisa.
"gapapa"
"kalo ada apa-apa bilang yah" jay ngomong begitu sambil tanganya menyelipkan rambut ana di telinga karena sedikit mehalangi wajahnya.
"cantik"
"gomball"
"engga emang cantik,banget"
"udah diem"
"cie ngeblush"
"ga"
"terus kenapa merah gitu pipinya?"
"panas"
"panas panas dari tadi aja selimutan gini"
"hehe"
hening..

"na"
"iyaa"
"kita liat liatan aja begini smpe besok bole ga?"
"emang ga bosen"
"ga"
"iya boleh"
"beneran?" tanya jay antusias
"yakali kak mikir donggg"
"ga bisa mikir otaknya kak jay isinya ana semua"
"otak aja?"
"hati juga,ginjal juga,terus-
"sssttttt diam"
"hahahahaha merah banget naaa mukanyaa"
jay senang banget ngejailin ana,maybe jadi hobi baru sekarang.

"ehh kak jay"
"hum?" jay ngangkat kedua alisnya
"kenapa kak jay mauu pacaran ama ana?"
"apa ga kebalik pertanyaanya?"
"hah?"
"kenapa ana mau jadi pacarnya kak jay? secara kak jay ga pake pdkt-an sama ana kok mau mau aja?"
"gatau ana terima aja hehe" ana malah nyengir
"masa si? ana ga suka ama kak jay??"
"emm suka tapi dikit" seru ana sambil menunjukan segimana dulu dia suka sama jay pake ukuran jari-jarinya.

"ih dikit banget"
"kan duluu"
"sekaarang gimana?"
"emmm lumayan lah not bad"
"yaah kirain udah banyak"
"nanti pelan-pelan tau"
"iya iyaaa ka jay tungguin"
"beneran?"
"apa yang engga buat anaya..
"ish nama panjang ana aja gatau"
"bentar kak jay inget-inget dulu" jay bukan lupa cuma pura-pura aja.
"nah udah inget"
"siapa?"
"anaya adnan kan"
"hum iya iyaaa" kesal ana
"emm kak jay"
"kenapa hum??"
"kak jay percaya ga sama ana?"
"percaya kok"
"kalo ada yang omongin ana engga-engga kak jay langsung percaya?" jay geleng
"ofc no"
"janji ya?" ana mengangkat jari kelingkingnya
"janji" jay ikutan juga sama kek ana.

"kak jay mau ga?"
"mau apa?"
"nerima masa lalunya ana?"
"darren?gak"
"bukann"
"terus apa" ana terdiam
"ga jadi"
"apa ana??"
"nanti aja ya ana ceritanya,takut" jay seketika panik "heii kenapa?" ana udah nunduk ke bawah dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya.
"ana takut tau,kak jay pergi kalo tau"
"noo na,kecuali itu fatal"

deg

Ana seketika terdiam,dia takut beneran takut
"kak jay" na mengangkat wajahnya dan
"kenapa nangis???" jay tambah panik ngeliat air matanya ana yang keluar.
"takut aja"
"gausah takut yah" jay ngelus rambut ana dan menghapus air matanya ana.
"sini" jay mengode ana untuk sandar lagi seperti posisi yang pas mereka nonton tadi.

"udah pejamin matanya ana,tidur"
ana nurut dan malah ketiduran.

Selama kurang lebih ana tertidur hampir sejam jay memilih untuk memainkan handphonenya aja, keram si tangangnya tapi ngeliat ana yang tertidur pulas kaya gini ga tega ganti posisinya takut kebangun.

ceklek

Bian masuk ke dalam rumah jalan menuju kamarnya sebelum itu dia ngelewatin ruang tengah,ian mengerutkan alisnya.

"jay" jay yang sedang memainkan handphone langsung aja naro hp nya di sampingnya
"eh bang" sapa jay, bian ngeliat ana yang tertidur tanganya terulur untuk mengecek suhu ana.

"tadi udah minum obat?"
"udah bang,tadi siang jam 12 san"
bian ngangguk
"dari jam berapa?"
"setengah sepuluh bang"
"oalaah,yaudah gue mandi dulu"
setelah bian naik ke kamarnya jay menghebuslan nafas lega,ia takut bakal di marahin bian.

Ana yang merasa ter usik dengan pergerakan jay pun terbangun.
"uuugh, hoaammm" ana menguap dan mengucek-ucek matanya.
"selamat soree"
"soree" ana kembali tiduran lagi dengan nyender di sofa
"lah tidur lagi??"
"hum"
"tadi bang bian udah pulang"
ana membuka matanya dan menatap jay
"dimana?"
"mandi"
"oalah,bang hesa?"
"belum"
setelah itu jay mengambil handphonenya dan kembali memainkanya.

"pinjem" jay langsung aja ngasih ke ana
"accountnya ana masi ada kan"
"masih" ana langsung ana membuka instagram dan melihat story-story temannya, hazzel lagi ngedate terus ada mamanya, ney lagi ngestory-in bang jeffry nangkap kepiting terus adena lagi bumerang sama spupu-spupunya.

tiba-tiba aja clara.natashia started follow you
itu bukan dari accountnya ana melainkan accountnya jay, dengan cepat ana menyingkirkan notif itu dan mengembalikan handphonenya ke jay dengan tergesa-gesa.

"i-inih"
"udah?" tanya jay dan ana ngangguk
"u-udah"
"kenapa?"
"hah? engga"
"ana jay kalian udah makan?" tanya bian dari arah belakang dan langsung aja duduk di sofa satunya.

"siang udah sore belum hehe" -ana
"kita pergi makan yuk" ajak bian,jay kaget dong
"dimana?"
"itu nasi goreng depan?"
"ayoklah,kak jay mau ikut?"
"mau kok" jay senyum ke ana dan bian.

Dan berakhir mereka ber-3 pergi makan nasi goreng di gang depan dengan mobilnya jay.

Di sisi lain
"mah kak azka, hazzel ke toilet dulu yah"
"iya sayang"
"ok bae"
hazzel langsung aja berdiri dan jalan ke arah toilet di sana dia masuk ke salah satu bilik kamar mandi,saat sudah selesai dia hendak membuka pintunya tapi.




"iya ana adnan adeknya mahesa"
"masa sih??"
"iya beneran"
"segitunya dia?"
"mau uang kali???"
"hahhaha mungkin,tapi sekarang yah  udah jaya banget dia pacaran ama jay emmeralld"
"iya haha,gue pengen deh deketin jay"
"tapi katanya lo suka sama mahesa"
"buat dapat mahesa,gue bisa lakuin apa pun tapi"
"tapi apa?"
"deketin jay dan ngancurin ana,gue juga mau"
"gila lo,yaudah udah pake liptinya?"
"udah ayok"

Suara itu menghilang hazzel masi membeku di dalam sana mendengar percakapan itu.

Hazzel langsung keluar dan memperbaiki rambutnya dengan hati yang selalu memikirkan siapa yang tadi membicarakan ana...












Bersambung💖

about us || jasuke + HeeseungWhere stories live. Discover now