12

1K 48 0
                                    


Tampak seorang lelaki duduk diruang tamu sebuah rumah sendirian. Tapi, tak lama ada seorang pria paruh baya yang masih tampan datang menghampiri dan mengobrol bersama.

Laki-laki itu adalah Lean. Lean saat ini sedang berada dirumah Asya untuk menjemput gadis itu. Keduanya akan pergi ke butik setelah kemarin tidak jadi pergi karena Lean yang mendadak ada urusan penting di kantornya.

"Gimana perusahaan kamu? Katanya ada salah satu mitra kerja kamu yang korupsi" tanya Zein.

Laki-laki paruh baya itu masih terlihat tampan, bahkan jika mau dia bisa mencari istri kedua dan ketiga. Tapi karena cintanya kepada sang istri, ia tak akan melakukan itu. Zein adalah tipikal laki-laki yang setia.

Tidak seperti mas-mas di dunia nyata🙂

"Aman kok Pi. Yang korupsi udah mati juga" jawab Lean dengan santai.

Kening Zein berkerut mendengar jawaban dari calon suami putri semata wayangnya itu "Udah mati gimana maksud kamu?"

"Mati. Dibunuh"

"Hah? Siapa yang bunuh?"

"Lean"

Zein berjengkir kaget "Heh! Kamu becanda kan? Nggak mungkin kamu bunuh orang"

Lean tampak terlihat santai "Kenapa nggak bisa? Bunuh orang tinggal tusuk, potong-potong, terus dibuang"

"Udah deh mati" lanjutnya santai.

"Yuk berangkat" kata Asya yang baru saja datang. Gadis itu terlihat bingung saat melihat sang papi yang terdiam dengan menatap Lean.

"Ayo, saya nggak bisa lama-lama. Ada rapat nanti" balas Lean dengan tangan yang sudah melingkar di pinggang calon istrinya.

Keduanya berjalan meninggalkan Zein yang masih terdiam.

"Calon mantu gue psycopath. Astaghfirullah kena mental gue" Kata Zein menjerit keras.

⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️

Kini, Asya dan Juga Lean sudah sampai di butik milik teman Syira.

"Halo Lean, lama tidak bertemu kamu semakin tampan saja" kata pemilik butik itu,Tika namanya.

"Terimakasih"

"Andaikan kamu menikah dengan Tina, putri Tante yang cantik itu. Pasti kalian akan jadi pasangan paling serasi. Satu cantik satunya lagi tampan, sama-sama sukses juga" ujar Tika lagi.

Lean tidak menanggapi dan semakin mengeratkan pegangannya pada pinggang ramping calon istrinya ini.

Sedangkan Asya hanya tersenyum miris dengan kelakuan emak-emak sosialita dihadapan nya ini. Sedari tadi Asya sadar jika Tika ini tidak menyukainya dan tidak menganggap kehadirannya.

"Em Oma, apakah saya bisa mencoba gaun yang sudah CALON MERTUA SAYA pilihkan. Kami sedang terburu-buru dan harus mengantar kartu undangan pernikahan kami yang digelar Minggu depan. Anda tenang saja, anda dan anak anda itu akan kami undang" kata Asya.

Lean menatap Asya dengan pandangan memuja, gadisnya ini memang tidak pernah mau kalah dengan orang lain.

Sedangkan Tika hanya bisa menahan kekesalannya, terlihat dari wajahnya yang memerah.

"Dara, antarkan mereka berdua saya mau kesalon" ujar Tika kepada salah satu pegawainya dan pergi berlalu begitu saja.

Lean dan Asya kemudian digiring menuju salah satu ruangan dengan banyak gaun cantik.

"Pertama, kita akan mencoba gaun untuk mempelai wanitanya ya"

Asya masuk keruang ganti dengan dua pegawai yang membantunya. Tak lama, Asya keluar dengan memakai sebuah gaun yang membuat Lean menjatuhkan rahangnya.

My Devil Husband (On Going)#BTS1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang