Bab 05: Pemberkatan Suci

853 156 4
                                    


              HARI dimana Duke dan Duchess Uchiha mengunjungi Istana Kerajaan Veneurfranch sudah tiba. Pemberkatan dan berkah atas pernikahan mereka dilakukan langsung oleh Raja Namikaze Minato sebagai tanda bahwa sang penguasa Veneurfranch memberikan restu dan harapan yang besar bagi keduanya, hal seperti ini terbatas―hanya dilakukan untuk pernikahan suci anggota keluarga inti dan terdekat kerajaan. Setelah pemberkatan selesai, Baginda Raja memberikan hadiah pernikahan untuk keponakannya itu―Sasuke, yaitu suatu wilayah yang masih berada di bawah kekuasaan Veneurfranch―Vichy yang masih berupa hutan dan danau. Sementara itu, Ratu memberikan hadiah terpisah untuk Hinata, suatu penghargaan―menamakan danau di bagian utara Vichy dengan nama Lake Duchess of Uchiha.

"Cantik sekali, putriku." Kushina mencium kening Hinata dan membelai pipi wanita itu dengan lembut. "Kau selalu tampak cantik, tidak berbeda jauh dengan Marchioness Hyuuga sejak dulu."

"Salam Matahari Kekaisaran, Your Highness, Baginda Ratu." Hinata membungkuk sopan. "Ini semua berkat Yang Mulia, yang selalu menjaga dan memberikan kasih sayang pada rakyatnya."

"Kau terlalu menyanjung." Kushina tersenyum kemudian mengajak Hinata secara pribadi untuk menjauh dan berkeliling di Istana setelah acara pemberkatan selesai, sementara Minato dan Sasuke membahas mengenai politik, pemerintahan dan kekuatan militer yang tak pernah ia pahami dengan baik.

Uzumaki Kushina menuntunnya menuju taman dan ia menunjukkan Istana Putri Mahkota yang tampak berdiri dengan kokoh dan gagah dalam lingkupan cahaya pagi matahari. "Kau lihat itu, Hinata?" Hinata mengangguk sopan, tahu sekali bahwa Kushina pasti akan membawanya pada topik yang cukup sensitif ini. "Aku tahu seperti apa rasanya ketika sejak kecil kau harus mengikuti semua hal dan aturan yang mengharuskanmu untuk menjadi seorang Putri Mahkota, kau tak bisa menolaknya." Kushina bermonolog―mengingat dengan jelas bagaimana masa lalunya. "Tapi aku sedikit terkejut ketika kau memilih takdir yang berbeda, meneruskan keahlian marquis dan menjadi kesatria kerajaan."

"Yang Mulia... "

"Kau tahu, sampai sekarang aku masih tidak percaya jika putri favoritku ini tidak bersedia menjadi Putri Mahkota, apa yang membuatmu menolaknya, Hinata?"

Sebelum Hinata bisa menjawabnya, Kushina sudah membelai rambutnya yang panjang. "Apapun alasannya, itu tidak akan merubah apapun, jadi jangan merasa terbebani dengan pertanyaanku." Kushina menatap Hinata. "Kau mengerti?"

Kendati Kushina benar-benar sudah mengikhlaskan Hinata, hati kecilnya terkadang masih berharap bahwa Hinata dapat menjadi menantunya, tapi tetap saja ia tak mungkin memaksa Hinata dengan keinginan egoisnya. Setidaknya, putranya―Namikaze Naruto telah memilih Uzumaki Shion―sahabatnya sejak kecil yang juga mendapat pembelajaran calon putri mahkota sejak belia, Shion merupakan kerabat keluarga kerajaan dan latar belakangnya didukung penuh oleh fraksi politik Uzumaki. Kushina tidak lagi mengkhawatirkan Naruto, apalagi setelah Shion melahirkan putranya―Namikaze Eiji beberapa hari yang lalu¸ yang sudah mendapat gelar sebagai Pangeran dan berada di posisi kedua garis pewaris takhta Kerajaan Veneurfranch.

Hinata mengangguk. "Saya hanya tidak bisa menanggung kewajiban yang begitu besar dengan menyandang gelar Putri Mahkota," dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya, Hinata memandang Kushina hangat. "Terlebih, saya tidak ingin membuat Ayah dan Ibu saya khawatir, mereka lebih berharga dibandingkan dengan apapun."

"Lalu sekarang? Bagaimana dengan keponakanku?"

"Saya tidak bisa menghindar lagi, Yang Mulia."

"Jika ini sudah menjadi keputusan yang paling tepat untuk semuanya, maka aku tidak bisa melakukan apapun." Kushina memandang Hinata kembali. "Aku ingin kau bahagia dengan keputusan yang kau ambil, Hinata." Dan Hinata hanya bisa mengangguk dengan penuh penghormatan―ia bersyukur bahwa Baginda Ratu menerima keinginannya dan memahami apa yang Hinata rasakan.

Melihat seseorang yang berjalan menuju kemari, Kushina tersenyum. "Sebaiknya aku harus pergi." Dengan langkah anggun, Kushina meninggalkan Hinata yang memberi salam perpisahan padanya bersama dengan para dayang-dayang yang mengikutinya.

Setelah lama membungkuk dengan berlalunya Kushina, Hinata menengadahkan wajahnya―menatap Istana Putri Mahkota yang dulu pernah menjadi tujuannya, namun sekarang tidak lagi dan ketika ia tersenyum―memilih pergi, Uchiha Sasuke sudah menunggunya untuk pulang bersama. Hinata menghampirinya dengan senyuman hangat begitupun dengan Sasuke, tetapi dalam benak yang paling dalam, Sasuke memikirkan satu hal.

Apakah Hinata memikirkan tentang masa lalunya? Apakah ia menyesal karena melepas kesempatannya menjadi Putri Mahkota? Sesaat hati Sasuke menjadi khawatir dan ketakutan hanya memikirkan hal itu. []

What A Duke Desires [Pause]Where stories live. Discover now