CPL-15

5.2K 451 34
                                    

"Mark Hyung~"

Terlihat sosok menggemaskan berlari-lari kecil sambil melambaikan tangannya heboh tidak lupa dengan boneka beruang dengan ukuran lumayan besar berada dalam pelukannya.

Senyuman manisnya membuat sosok yang tengah menunggu itu mengeluarkan air mata tanpa sadar.

"Lho, kok Hyung menangis?!" Tanya si menggemaskan itu panik.

Greb!

Tubuh  gembulnya ditarik dan dipeluk erat oleh sosok yang makin-makin terisak yang mana membuatnya kebingungan.

"Cup .... Cup .... Cup .... Jangan menangis, Baby Lion~" Ucapnya spontan seraya mengusap punggung yang memeluk dirinya, "apakah serindu itu dengan istri manismu ini, hm?"

Sosok itu melepas pelukannya, kemudian

Plak!

"Aduh!"

"Kok nampar diri sendiri?!"

"Hyung kira Hyung tengah menghayal, ternyata tidak karena terasa sakit. Istriku yang manis ini terlihat baik-baik saja. Hyung lega."

"Huh?"

"Ayo peluk lagi."

"Hyung aneh sekali." Walaupun bilang begitu, tentu saja si gembul dengan senang hati memeluk suaminya kembali.

"Ssttt ...."

"Eh, kenapa?"

"Jangan pegang kencang begitu, lenganku luka, Hyung."

"Apa?! Mana sini Hyung lihat!"

Haechan menggulung sedikit lengan kemeja panjang yang ia kenakan sampai terlihat goresan lumayan panjang didekat sikunya.

"Kok bisa begini, Sayang? Ini kena apa?" Terus Mark meniup perlahan goresan yang ada di lengan istrinya.

Haechan menggeleng, "tadi tidak sengaja ada yang nambrak ku, Hyung. Sepertinya dia punya benda sedikit tajam."

Mark terdiam mendengar penjelasan Haechan. Kenapa Mark punya firasat tidak bagus soal ini? Apakah skenario yang sempat terlintas dalam pikirannya merupakan sebuah pertanda atau peringatan akan kejadian mendatang? Tapi kenapa dalam pikiran itu seolah terlihat nyata?

"Sayang, kita ke rumah sakit dulu, ya."

"Kok ke sana? Hyung sakit?"

"Tidak. Hyung mau sayang periksa."

"Aku baik-baik saja tuh."

"Pokoknya periksa dulu. Hyung mau memastikan sesuatu."

"Hah .... Baiklah-baiklah." Mata Haechan melirik benda menarik yang terletak di kursi samping suaminya duduk tadi, "itu, punya siapa, Hyung?"

Mark menoleh mengikuti arah pandang Haechan. "Oh ini,"

Srak ....

"Bunga ini Hyung pesan khusus untuk, Sayang." Mark menyodorkan buket bunga matahari yang sialnya sangat mirip dalam pikiran buruk Mark.

"Wah~ Romantis sekali, hihihi ...." Haechan terkekeh perlahan.

"Demi istri tercinta lho ini. Ngomong-ngomong, itu boneka dapat dari mana?"

"Ini hadiah dari bubu."

Mark ngangguk sebagai jawaban. "Ayo kita pulang." Mark mengandeng lengan Haechan dan memeluknya posesif.

"Tapi koper ku bagaimana?"

"Nanti diambil orang suruhan Hyung."

"Ah, oke."

Calon Penerus Lee • MarkhyuckWhere stories live. Discover now