"Bunda Haechan capek.... "
"Kenapa hidup harus semenyakitkan ini? Kenapa harus Haechan? Kenapa Haechan yang harus menanggung derita ini? Apa salah Haechan? Haechan cuma mau hidup seperti layaknya anak kandung."
" Kehadiranku dan semestaku penyebab semua kekacauan ini "
======
Matahari bersinar terang, menyinari bumi di langit Korea Selatan. Bulan ini memasuki musim dingin, Januari 2022. Hari-hari Haechan yang tidak spesial, sama seperti hari-hari biasanya.
Anak laki-laki bernama Lee Haechan itu sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah. Haechan masih duduk di bangku SMA kelas 1 semester dua. Sejak masuk sekolah Haechan sudah sering mewakili olimpiade. Olimpiade dari berbagai mata pelajaran di sekolah nya.
Dan saat ini, Haechan sedang menunggu olimpiade matematika yang mungkin akan di adakan tidak lama lagi. Dan pastinya Haechan harus siap-siap untuk bersaing, dan berjuang menghadapi seleksi, bersama dengan murid-murid terpilih.
Haechan genius karena selalu menang, dari anak-anak 10 besar pemegang nilai tertinggi di sekolah itu. Haechan sendiri termasuk ke dalam 10 besar, peringkat nya ada di 8 besar. Walaupun berada di 8 besar dengan kecerdasan yang ia punya, ia mampu selalu menang seleksi dan mengalahkan 9 orang peserta.
Anak laki-laki itu tengah bersiap-siap, memakai seragam sekolah. Setelah memakai seragam ia pun bercermin di depan cermin. Jemari tangannya sedang merapihkan rambutnya, agar bisa menutupi memar di dahinya. memar yang diakibat kan oleh ulah teman-temannya. Disana juga ada luka lama, luka yang dibuat oleh Ayahnya.
Ia tersenyum untuk sekedar memberitahu dirinya, jika ia baik-baik saja, setelah bersiap anak itu pun meraih tas yang ada di kursi belajar nya. Dan kembali bercermin sebelum akhirnya meninggalkan kamarnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ia buru-buru turun menuju ruang makan, namun baru beberapa langkah keluar kamar dari sini ia dapat melihat ketiga keluarga nya sedang menikmati sarapan pagi. Tak lupa dengan pelengkap canda tawa tanpa dirinya.
Di sana ada Suh Johnny sang kepala keluarga di rumah ini. Sosok Ayah yang sering memukuli dan menghukum Haechan. Seorang mantan jaksa yang sudah menjadi seorang pengacara ternama di Korea. Ayah Haechan yang tak lagi sama, sosok Ayah yang sudah berubah, tidak seperti Ayah yang ia kenal saat mereka masih tinggal di China.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
