prolog

49 22 20
                                    

Jangan takut untuk kesepian, karena hidup sejatinya hanya tentang kehilangan, entah hari ini, esok atau kapan pun itu.

🌙🌙🌙

            Seorang gadis tengah berlari dengan sekuat tenaga menembus gelap dan dinginnya hujan sore itu. Air mata tak henti-hentinya mengalir, pun langit yang ikut mencurahkan air matanya bersama gadis itu. Bahkan ia sempat terjatuh karna tali sepatunya yang terlepas, namun rasa sakit di lututnya kini tak sebanding dengan rasa khawatir dalam hatinya.

Tin....

"Aaa..." Suara nyaring dari klakson pun membuatnya berteriak ketakutan hingga membuatnya menutup telinga dan menundukan kepalanya. Rambut panjangnya kini sudah berantakan di terpa angin dan hujan.

"Ayo ikut aku sekarang." Seolah-olah tahu apa yang sedang terjadi,  laki-laki itu pun menarik tangan nya kedalam mobil dan melajukan nya menuju ke sebuah rumah sakit.

Dan tak membutuhkan waktu lama, gadis  itu pun kini sudah berlari menuju sebuah ruangan dimana seseorang yang di carinya sudah terbaring lemah di dalam sana.

Bau anyir darah begitu mendominasi ruangan itu, rasa dingin yang begitu menusuk kulit membuatnya refleks memeluk tubuhnya sendiri. Kakinya begitu berat untuk berjalan ke arah laki-laki yang wajahnya begitu lebam serta darah yang mulai mengering itu. Bagian tubuh atasnya di biarkan bertelanjang dada dan hanya di tutupi oleh selembar kain putih tipis yang terkena bercak-bercak merah akibat darah segar yang masih mengalir dari kepalanya.

Gadis itupun tersenyum getir melihat cincin yang masih terpasang di jari manisnya. Ini semua seperti mimpi, ia  meraih tangan laki-laki di hadapannya itu lalu mencium jari manisnya dan meletakkan tangan yang begitu dingin itu ke pipinya. Ia pun menatap lama wajah laki-laki yang begitu berarti dalam hidupnya itu, lalu ia pun tersenyum dan melepas jaketnya kemudian di selimut kan jaket itu ke tubuh laki-laki nya.

"Sayang, masih dingin nggak? Kalau masih aku mintain selimut lagi ya?" Gumamnya.

Dan beberapa saat kemudian, beberapa orang berdatangan masuk kedalam ruangan itu. "Gimana keadaanya?"

"Nyawanya gak bisa terselamatkan, Ta. hiks."

Mendengar percakapan beberapa laki-laki di sampingnya membuat  gadis itu tersadar lalu menempelkan kupingnya di atas dada sang kekasih, berharap detak jantung nya masih menggebu-gebu seperti biasanya ketika ia memeluknya, namun kenapa kini ia sama sekali tidak mendapati detak jantung itu berbunyi?

Tangannya pun beralih menggenggam pergelangan tangan kekasihnya yang terlihat pucat itu dan denyut nadinya pun sudah tidak terasa, bahkan ia tidak mendapati hembusan nafas sedikit pun dari hidungnya. "TIDAKK!" teriaknya.

"Sayang, ayo bangun sayang. Aku mohon." Ucapnya sambil mengguncang tubuh kekasihnya dan berharap dia akan kembali, namun sekuat apapun ia mencoba kekasihnya tak akan kembali.

Merasa dadanya sesak dan begitu menyakitkan sampai ia pun memukuli dadanya sendiri, berharap dengan begitu rasa sakit itu sedikit reda. Hingga akhirnya semua berubah menjadi hitam, suara tangis dan teriakan yang begitu memilukan itu perlahan menghilang dari pendengarannya seiring warna hitam yang mendominasi pandangannya, dan kini semuanya menjadi gelap.

 Hingga akhirnya semua berubah menjadi hitam, suara tangis dan teriakan yang begitu memilukan itu perlahan menghilang dari pendengarannya seiring warna hitam yang mendominasi pandangannya, dan kini semuanya menjadi gelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cukup segini dulu ya, sengaja di bikin gantung ceritanya biar kalian pada penasaran😁

Jangan lupa vote dan komen nya tsaayyy!!!

MOEYLINA (Tentang pagi & senja)Where stories live. Discover now