Chapter 9

742 80 5
                                    

Saat ini Hinata sedang di landa oleh kekhawatiran yang sangat dan sangat, kejadian yang tidak pernah terpikirkan olehnya kini terjadi. Hinata berpikir kalau saja ia telat menolong Kageyama dan korban lainnya entah apa yang akan terjadi pada mereka, Hinata kini masih berlari di atas atap perumahan melompat sana sini di gelapnya malam dengan Kageyama di dekapannya sepertinya Kageyama tidak terusik sama sekali. Sekitar beberapa menit Hinata akhirnya menemukan rumah Kageyama, Matte!! Bagaimana dia bisa tahu di mana rumah Kageyama?!... sebenarnya waktu Hinata berpatroli di malam hari ia tidak sengaja melihat Kageyama masuk ke rumah itu, berniat memastikan atau mungkin penasaran Hinata buru-buru ke sana tepat di depan rumah terdapat papan nama bertuliskan (KAGEYAMA) yang berarti rumah itu milik keluarga Kageyama.

Setelah sampai di depan rumah Kageyama, tanpa ba-bi-bu atau bilang permisi dulu Hinata langsung menendang pintu rumah dengan tidak elitnya untung pintunya lumayan kuat sehingga tidak rusak tapi tidak dengan engsel pintunya karena engsel dari pintu itu sudah terlempar entah kemana. Hinata buru-buru membawa Kageyama ke dalam rumah dan sama sekali tidak memperdulikan soal pintunya, ia menaiki tangga sampai ia mendapati suatu ruangan yang merupakan kamar Kageyama... bentar?! Kok Hinata bisa tahu?... Feeling mungkin! Untung pintu kamar Kageyama tidak di tutup jadi Hinata tidak perlu menendangnya seperti pintu di bawah tadi. Hinata segera membaringkan tubuh Kageyama di kasur empuknya, setelah membaringkan Kageyama Hinata langsung pergi dari kamar menuju dapur untuk mengambil sesuatu yaitu sebuah mangkok berisi air dan handuk kecil setelah semuanya sudah lengkap Hinata bergegas kembali ke kamar. Ia duduk di samping Kageyama dan mulai membasahi handuk kecil dan menaruhnya di dahi Kageyama.

"Astaga Kageyama... ternyata kau lagi demam?!" Gumam Hinata sambil mengecek sekali lagi suhu tubuh Kageyama yang masih panas. Hinata baru menyadari demam Kageyama waktu menggendongnya tadi ia sempat memperhatikan wajah Kageyama yang tampak sangat merah dan nafas tak beraturan dan itu membuat Hinata bingung berniat memastikan Hinata menyentuh dahi Kageyama menggunakan punggung tangannya yang benar saja Hinata langsung tersedak kaget saat menyentuh dahi Kageyama yang sangat panas, karena itulah Hinata langsung buru-buru mengantar Kageyama pulang.

Jam telah menunjukan pukul 8 malam dengan Hinata yang masih setia menemani Kageyama yang masih demam dan belum ada tanda-tanda untuk segera bangun.

"Apa Kageyama tinggal sendiri?!... dari tadi aku tidak mendengar orang lain di rumah ini!... di mana keluarganya?!" Gumam Hinata bingung.

"Sudah jam segini! Aku harus segera pergi sekarang, tapi... bagaimana dengannya? Apa tidak apa-apa aku tinggalkan dia sendirian?!" Lanjut Hinata bertanya-tanya, sebenarnya Hinata tidak tega meninggalkan Kageyama sendirian di rumah apalagi saat ini ia sedang sakit kalau saja malam ini tidak ada rapat mungkin Hinata akan tetap di sini untuk merawat Kageyama tapi... tidak bisa! Rapat ini sangat penting dan harus di hadirinya apapun alasannya.

"Haaa haahh... apa yang harus ku lakukan?!" Gumam Hinata sambil mengacak-ngacak surai jingganya frustasi.

"Hina...ta..." panggil kageyama dengan suara pelannya, Hinata yang mendengar namanya di panggil seketika terdiam dan menatap Kageyama.

"Kageyama...?" Hinata mengerutkan alisnya bingung dan berpikir kalau Kageyama mungkin hanya ngigau... tapi kok ngigau namanya. Entah kerasukan Oni apaan tanpa sadar Hinata mengelus pipi Kageyama dengan lembut.

"Hinata... jangan pergi" ricau Kageyama dengan suara pelan dan langsung menggengnggam sedikit erat tangan Hinata yang tadinya mengelus pipinya, perlahan-lahan Kageyama membuka matanya dan melihat kesamping mendapati Hinata yang lagi di landa kebingungan dengan sifat Kageyama yang sedang sakit yang sangat bertolak belakang dengan Kageyama yang masih sehat.

"Iya aku tidak akan pergi, aku ada di sini..." Kata Hinata dengan suara lembut menenangkan dan membalas ngenggamannya pada Kageyama. Oke Hinata saat ini benar-benar tidak Tegaaaa ninggalin Kageyama sekarang.
.
.
.
Sudah satu jam berlalu Hinata berada di kamar Kageyama sekarang jarum jam menunjuk ke arah 9 yang berarti sebentar lagi rapat akan segera di mulai. Kini Kageyama sudah tertidur dengan tangan yang masih menggenggam tangan Hinata, Hinata melirik jam yang tertera di dinding.

Night Demon Hunter // Hinata ShoyoWhere stories live. Discover now