CHAPTER 4 PENYESALAN

155 21 3
                                    

Sesampainya Jin Ling di Gusu, ia ingin sekali berlari ke kamar calon suaminya. Bisa dibilang cukup jauh dari posisi Jin Ling sekarang ini, namun disisi lain kondisi Jin Ling bisa dikatakan sangat tidak memungkinkan untuk ia berlari. Jin Ling tidak memperdulikan itu semua, ia ingin tetap berlari ke kamar calon suami nya.

Lan Jingyi dan Jiang Cheng sudah bisa menebak bahwa Jin Ling akan berlari ke kamar Lan Sizhui, terlihat jelas dari wajah Jin Ling serta rasa bersalah dan penyesalan akibat ucapannya sendiri. Jian Cheng berusaha tenangkan Jin Ling namun tidak berhasil, Jin Ling baru saja berlari pelan itu di tahan oleh Lan Jingyi.

"Hei nona, kamu sedang hamil jangan lari-larian sangat tidak baik untuk janin mu"

Ujar Lan Jingyi kepada Jin Ling, entah kenapa Lan Jingyi terlihat begitu lembut, namun yang pasti Lan Jingyi tidak ingin calon istri sahabatnya itu kenapa-kenapa.

Jin Ling hanya menatap sekilas ke arah Lan Jingyi dan Jiang Cheng, dan menundukkan kepalanya kembali, sesaat kemudian Jin Ling pun bersuara. Ucapan Jin Ling yang penuh dengan rasa bersalah serta penyesalannya karena sudah membuat calon suaminya menderita.

"𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗵𝗲𝗻𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗸𝘂 𝗝𝗶𝗻𝗴𝘆𝗶, 𝗮𝗸𝘂 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀 𝗸𝗲𝘀𝗮𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗽𝗮𝘁 𝗺𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻.. 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗹𝗲𝗽𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻𝗺𝘂 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝘂"

Jawab Jin Ling dengan sorot mata tajam ke arah Lan Jingyi, Jiang Cheng yang melihat ekspresi Jin Ling hanya bisa menatap penuh kekhawatiran. Jiang Cheng pun menghampiri Lan Jingyi sambil menepuk pelan bahu bocah berisik itu sebagai tanda isyarat agar tidak terjadi perkelahian kecil.

Lan Jingyi mengerti dan akhirnya Jingyi melepaskan tangannya yang sudah menahan Jin Ling, Jiang Cheng mengerti Lan Jingyi ingin menyelesaikan masalah ini bersama Jin Ling. Jiang Cheng dan Lan Jingyi hanya bisa menatap kepergian Jin Ling, mereka berdua mengikuti Jin Ling dari belakang.

Beruntung karena suasana gusu mulai sepi, Jin Ling terus berlari menuju koridor dan melewati koridor yang lain.. Tangan Jin Ling masih memegang perut bagian bawahnya, sesekali Jin Ling terlihat kesakitan namun ia tepis semua rasa sakitnya. Lan Qiren yang melihat Jin Ling berlari-larian hanya bisa memandang dari jauh.

Sesampainya dikamar calon suami nya, keringat dingin bercucuran membasahi tubuh serta wajah Jin Ling. Ia pun segera menghampiri calon suami nya yang masih tertidur pulas namun disisi lain air mata dari ke dua manik madu Jin Ling membasahi pipinya.

"A... A-yuan.. Hiks hiks, a-yuan sadarlah, ak... Aku ada disini sekarang..ak..aku akan menemanimu"

Ujar Jin Ling sambil menangis karena hati kecilnya tidak kuasa melihat calon suaminya menderita cukup parah karena nya.

Lan Qiren, Jiang Cheng dan Lan Jingyi memasuki kamar Lan Sizhui mata mereka langsung tertuju pada dua seloji dengan tatapan pilu dan menyayat hati. Lan Qiren berusaha tenang seperti biasanya, sedangkan dua orang di belakang Lan Qiren hanya bisa terdiam.

"A.. A-yuan... Si.. Sizhui ayo bangun hiks" Ujar Jin Ling dengan suara sedikit parau sambil menahan kram dibagian bawah perutnya, Jin Ling meraih tangan Lan Sizhui dengan penuh kehati-hatian dan memuntun tangan Lan Sizhui kearah perut Jin Ling.

"A-yuan lihat mereka menendang apa kamu bi... Bisa merasakan nya? Mereka senang bertemu dengan mu, kumohon bukalah matamu Sizhui"

Setelah Jin Ling berceloteh kepada calon suaminya, Jin Ling mencium bibir ranum Lan Sizhui dengan lembut.Jin Ling menatap kembali Lan Sizhui yang masih tertidur hanya bisa menunduk sedih. Lan Qiren mengetuk pintu kamar Lan Sizhui pelan, untuk menyadarkan Jin Ling dari lamunannya.

" Lan Sizhui baik-baik saja, ia akan segera sadar bila keadaan nya sudah membaik"

Ucap Lan Qiren kepada Jin Ling,entah apa yang merasuki Jin Ling sehingga begitu berani menatap sang tetua Lan. Namun yang pasti sorotan mata Jin Ling menatap sinis kearah Lan Qiren.

" Apa yang tetua katakan? Baik-baik saja, DENGAN KONDISI LUKA PARAH DAN CAMBUKAN 30 KALI? DAN TETUA BISA BISANYA BILANG SEMUA BAIK-BAIK SAJA? "

Ucap Jin Ling kepada Lan Qiren penuh emosi disisi lain Jin Ling merasakan kram dibawah perutnya kembali menyerang nya. Jiang Cheng yang melihat Jin Ling membentak Lan Qiren segera menghampiri Jin Ling.

"Jin Ling, jaga tutur katamu ia adalah tetua Lan bersikap lah sopan... Jangan buat masalah di gusu. "

Ujar Jiang Cheng kepada Jin Ling, namun yang Jiang Cheng dapatkan adalah tatapan tidak suka dari Jin Ling. Akhirnya Jin Ling meminta semua laporan yang tidak pernah di kerjakan Lan Sizhui.

"Berikan semua laporan gusu padaku, aku akan mengerjakan semua laporan itu untukmu tetua"

Ucap Jin Ling kepada Lan Qiren, melihat tatapan sinis Jin Ling. Semua orang yang ada disana terkejut, bagaimana bisa Jin Ling mengerjakan semua laporan begitu banyak dalam kondisi sedang hamil besar. Ditambah Jin Ling baru saja sampai ke gusu dari jarak perjalanan jauh,Lan Qiren mengangguk pelan dan memberi Jin Ling menulis semua laporan gusu.

"Baiklah, semua laporan Lan Sizhui ku serahkan pada Jin Ling.. Kerjakan semua laporan itu dengan rapih, dan aku menunggu semua laporan itu darimu Lan Sizhui darimu."

Lan Qiren pun berjalan keluar dari kamar Lan Sizhui,sedangkan Jin Ling langsung diantara oleh Lan Jingyi menuju ke perpustakaan gusu. Sesampainya di perpustakaan gusu, Jin Ling langsung mengerjakan semua laporan Lan Sizhui.

YOU ARE MINEWhere stories live. Discover now