Bab 17 - Next Level

12K 2.2K 152
                                    

"Fokus." Ujar Jian terus menerus ketika Karina yang tengah bermeditasi.  Setelah mempelajari berbagai mantra sihir pertarungan yang diajarkan Jian, Karina kembali bermeditasi untuk meningkatkan jumlah mana-nya untuk membuat lingkaran baru dijantungnya sehingga dia akan naik ke tingkat selanjutnya.

Setelah dua jam dalam posisi yang sama dan dengan kerja keras Karina untuk fokus bermeditasi dengan arahan Jian akhirnya dia berhasil mencapai tingkat 4. Yang berarti dia resmi menjadi seorang Mage, bukan Novice lagi.

Tingkat 1 hingga 3 disebut Novice, tingkat 4 dan 5 disebut Mage, sedangkan tingkat 6 dan 7 adalah Grandmage, diatas tingkat 7 adalah Archmage. Hanya ada total lima Grandmage di benua ini, salah satunya tentu berada di kerajaan Zenith, salah satu dari sepuluh kerajaan terbesar dan terkuat dibenua ini. Namun tak ada satupun yang berhasil mencapai tingkatan Archmage sejak Archmage Valdy hampir lima puluh tahun yang lalu.

"Selamat, kau berhasil menjadi Mage." Jian tersenyum ketika Karina perlahan membuka matanya dengan napas tersengal-sengal dan keringat bercucuran di dahinya.

Bruk.

Karina menjatuhkan tubuhnya kelantai ketika dia tak memiliki stamina lagi, bahkan untuk sekedar duduk.

"Kau sudah bekerja keras." Jaden yang selama ini hanya mengamati dari sudut ruangan ikut memberi selamat pada Karina yang berbaring dilantai seraya mengatur napasnya.

Karina benar-benar kelelahan, dia merasakan kelopak matanya menjadi berat. Namun dia ingat kalau ini bukanlah kamarnya, melainkan kamar Jian. Jadi dia berusaha untuk duduk dengan sisa kekuatannya.

Namun, sebelum dia melakukan itu Jaden sudah lebih dulu mengangkat tubuhnya.

"H-hey." Karina berusaha protes namun Jaden malah terkekeh geli seraya berkata, "Istirahatlah, aku akan membawamu kekamarmu."

Karina bahkan tak mampu untuk berdebat dengannya, jadi dia hanya diam. Dia bisa mendengar Jian menggunakan sihirnya untuk membersihkan tubuh Karina agar dia bisa beristirahat dengan lebih nyaman.

Mata Karina semakin berat ketika kepalanya bersandar di dada Jaden. Jaden dengan cepat berjalan ke arah kamar Karina yang berada tepat disebelah kamar Jian.

"Tidurlah. Kau butuh istirahat." Ujar Jaden setelah membawa Karina ke kasurnya dan langsung menyelimutinya. Hal terakhir yang Karina ingat adalah Jaden yang tengah mengelus kepalanya hingga akhirnya dia terlelap.

Saat Karina membuka matanya, dia merasakan kalau tubuhnya merasa segar kembali. Dia bisa merasakan aliran mana lebih jelas dan mudah sehingga dia bahkan bisa merasakan kehadiran makhluk hidup dan alam disekitarnya.

Namun dia langsung mengerutkan keningnya ketika merasakan kehadiran banyak orang diluar pintu kamarnya. Karina langsung melompat dari kasur menuju pintu kamarnya yang terhubung ke ruang tengah kamar asramanya.

Klak.

"Karina? Kau sudah bangun!" Giselle berlari dan langsung memeluknya.

"Aku khawatir sekali karena kau tidur terlalu lama." Kali ini Eve juga menimpali.

Karina mengerutkan keningnya terlihat bingung karena Giselle, Eve, Jaden, Jian, Vivian dan bahkan Ren ada di ruang tengah kamar asramanya.

Melihat reaksi Karina, Jaden berdiri dan ikut menghampirinya, mengulurkan tangannya dengan sangat alami untuk merapikan rambut Karina yang acak-acakan. "Kau tidur selama dua hari, mereka khawatir jadi aku membawanya kesini."

Semua orang selain Jian terlihat kaget Karena tindakan Jaden, sementara itu Karina yang dengan santainya tak mempermasalahkan perlakuan intim Jaden padanya tak menyadari reaksi yang lainnya. Karina sudah terlalu biasa dengan Jaden yang selalu mendekatinya lebih dulu dan melakukan skinship dengannya, sampai-sampai dia tak menyadari kalau hal itu telah menjadi hal yang sangat lazim untuknya.

Villainess QueenWhere stories live. Discover now