Bab 12

3 4 0
                                    

Permainan pun akan dimulai. Zora sudah bersiap hendak menutup matanya menggunakan perban yang dilipat menjadi beberapa lapis agar tidak tembus pandang. Tentu saja hal itu dilakukan atas perintah Joker. Akan tetapi sebelum itu, tiba-tiba ada notifikasi lagi dari ponsel mereka. Bertuliskan di sana,  bahwa para pemain yang menjadi tikus harus menyelesaikan teka-teki terlebih dahulu agar permainan segera di mulai.

Ada gambar bunga mawar merah dengan api yang mengelilinginya. Teka-teki itu mampu membuat mereka semua menautkan kedua alisnya. Apa maksud dari bunga mawar merah dengan api yang mengelilinginya? Pertanyaan itu yang terus saja berputar-putar di kepala mereka.

"Bunga mawar merah  menurut filosofinya, tentang cinta–keromantisan gak sih? Sedangkan lingkaran api maksudnya—" Perkataan Loly terpotong ketika Kheya berkata, "Bukan, bukan itu maksudnya."

Loly penasaran dengan apa yanga akan dikatakan Kheya selanjutnya. Sebab terlihat jelas bahwa Kheya tengah berpikir keras dan meyadari sesuatu.

Kheya berjalan mengarah ke ruang utama tempat lukisan dari cat fosfor itu terpampang. Teman-temannya pun mengikutinya, bingung dengan tindakan Kheya.

Kheya memerhatikan sekelilingnya, mencari lukisan yang sesuai dengan gambar dalam teka-teki itu. Matanya berhenti ketika melihat bunga mawat yang dipegang seseorang yang tangannya berlumuran darah di sana. Lalu ia menyapu lagi pandangannya, terlihat sebuah gubuk yang dikelilingi si jago merah. Kheya pun mendekati lukisan tersebut dan merasa ada sebuah garis di antara keduanya. Kheya pun mencoba untuk mengetuk-ngetuk dinding tersebut, dan benar apa yang ia pikirkan sekarang. Ternyata itu sebuah pintu yang menyatu dengan dinding tersebut.

Kheya mendorong pintu itu ke kanan dengan perlahan. Terlihatlah bagaimana ada sebuah peti di dalamnya. Dengan susah payah Zora mengambilnya, dan seketika itu pula teman-temannya ikut membantu mengangkat benda tersebut.

Peti itu tidak terkunci. Kheya membukanya dengan waspada. Ia terkejut ketika melihat isinya, ada beberapa pistol di sana. Lalu notifikasi di ponsel mereka berbunyi lagi dengan pop up "MISSION COMPLETE" dan ada perintah bahwa pistol tersebut milik para tikus. Masing-masing berisi satu peluru di dalamnya. Yang berarti hal itu digunakan untuk melawan kucing yang hendak menyerangnya.

"Gila! Ini permainan tergila menurut gue. Sudah jelas sekali bahwa permainan ini akan membuat kita untuk saling bunuh!" seru Kheya tiba-tiba.

"Benar, tapi ini lebih baik daripada hanya Zora yang memiliki pistolnya. Setidaknya kita bisa bersiap melakukan pembelaan diri," sambung Ghio.

"Maksud lo? Adik gue bakal melakukan apapun demi kemenangannya?" tanya Kara tidak terima.

"Lalu? Bukankah kita semua sudah sama-sama tahu, sifat Zora seperti apa ketika dia mulai serakah dengan dirinya?"

"Serakah?" teriak Kara langsung menarik kerah Ghio kencang.

Seketika itu juga Hazell datang memghampiri mereka berdua untuk melerainya.

"Kalian apaan, sih? Dalam keadaan seperti ini masih aja seperti ini!" bentak Hazell terhadap keduanya.

"Kara, semua orang pasti akan merasa seperti itu. Bukan berarti kita menuduh Zora yang tidak-tidak. Tetapi hali itu bisa saja terjadi!" seru Hazell berusaha membuat Kara mengerti.

Kara hanya bungkam mendengar perkataan Hazell barusan. Tiba-tiba Zora mendekat dan menyahut dari jejauhan, "Benar, apa yang dikatakan kalian. Gue bisa saja melakukan apapun demi kemenangan gue. Termasuk mencabik-cabik mulut busuk, lo!" seru Zora dengan tatapan menantang terhadap Hazell. Akan tetapi lagi-lagi Hazell tidak menghiraukannya.

"Jadi, lo gak usah ngelindungin gue ataupun ngehentiin perbuatan gue nanti!" lanjut Zora terhadap saudara laki-laki itu, lalu pergi meninggalkan mereka yang berada di sana dengan santai.

"Gue gak bakal biarin lo ngelakuin itu, ataupun mereka ngelakuin itu ke elo!" teriak Kara mampu membuat Zora berhenti sejenak. Lalu melangkah lagi menuju teras kolam renang.

Tiba-tiba ada notifikasi lagi ketika Kara hendak menyusul Zora. Ada sebuah perintah untuk memulai untuk sembunyi di sana. Siap ataupun tidak mereka harus segera bergegas.

Zora menoleh sejenak, memerhatikan teman-temannya yangasih berada di dalam ruangan utama tersebut. Ia tanpa aba-aba bergegas menutup matanya dengan perban yang sudah disiapkan sebelumnya. Melihat hal itu, semua markas the empire pun mulai bersiap dengan mengambil pistol masing-masing.

Ponsel mereka pun sudah memberikan perintah untuk segera bersembunyi, dan hitung mundur di sana pun sudah mulai berjalan.

Semua yang berada di sana bergegas, untuk bersembunyi dari Zora. Tidak peduli seberapa jauh. Karena ini permainan petak umpet versi home base. Jadi, salah satu dari mereka harus berusaha untuk kembali ke markas Zora berada, tanpa ketahuan olehnya. Sehingga hal itu membuat permainan berhenti,  karena pemenangnya adalah si tikus. Sedangkan Zora yang menjadi kucing akan tertembak oleh salah satu dari mereka yang berhasil mengambil alih markasnya. Akan tetapi, berbeda jika sebaliknya. Zora akan tetap melanjutkan permainannya sampai menemukan para tikus lalu membunuh mereka sebelum ia sendiri terbunuh.

Sementara yang lainnya sudah bergerak untuk bersembunyi. Kara justru terdiam dengan memerhatikan punggung Zora yang membelakanginya sibuk menghitung mundur mengikuti suara dari ponselnya.

Hazell menyadari bahwa Kara hanya terdiam itu pun menghentikan langkahnya. Lalu ia mendekati Kara dan berkata, "Kara, lo ngapain? Ayo kita bergegas pergi dari sini!"

"Gue gak bisa tinggalin dia,"

"Tapi lo harus lakuin itu!"

"Enggak, gue gak percaya sama orang misterius itu. Bagaimana jika dia membunuh Zora?"

"Apa lo berpikir seperti itu? Jika memang iya, untuk apa orang misterius itu berlama-lama dengan permainan konyol ini. Dia pasti sudah membunuh kita semua dari tadi,"

"Tapu bagaimana pun itu, gue gak bakal biarin Zora menuruti perintah orang misterius itu. Gue harus menghentikannya. Atau paling tidak gue bisa menjaganya,"

Sementara waktu terus berjalan, Kara masih tetap dengan pendiriannya. Sampai setelah Hazell bertanya, "Bagaiamana jika lo gak bisa menghentikannya?"

PETAK UMPET | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang