BAB 1 : Higienis, Sehat dan Tanpa Pelet Apapun

2K 201 31
                                    

Cuma mau bilang, jangan ditungguin yah~ Hahaha...

Cuma mau bilang, jangan ditungguin yah~ Hahaha

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Mas Nunuuu!"

Terdengar panggilan dari seorang gadis yang sangat Wisnu kenal. Sangat, sangat Wisnu kenal. Hanya dia yang memanggil Wisnu dengan panggilan seperti itu. Tidak lama kemudian terdengar bunyi derap langkah kaki yang semakin lama semakin mendekat ke arahnya. Wisnu menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang dan melihat gadis yang sangat dia kenal sedang berlari ke arahnya.

"Binar, sudah berapa kali saya bilang, jangan panggil saya seperti itu. Ini di kampus. Saya dosen kamu, bukan saudara kamu ataupun teman kamu" tegur Wisnu pada wanita yang bernama Binar itu saat sudah berada di depannya.

"Maaf" ucap Binar meminta maaf diikuti dengan senyum polos di bibirnya.

Wisnu mendesah pelan mendengarnya, "Kamu selalu minta maaf tapi sehabis itu kamu ulangi lagi"

"Yah gimana, mas. Udah kebiasaan"

"Mulai sekarang biasakan panggil saya dengan sebutan Pak, seperti teman-teman kamu lainnya"

"Padahal enakan manggil Mas" gumam Binar yang masih bisa didengar Wisnu.

Wisnu mencoba mengontrol emosinya. Berbicara dengan Binar benar-benar menguji kesabarannya. Sudah berulang kali Wisnu bilang, kalau dia tidak nyaman dengan panggilan yang gadis itu berikan padanya. Tapi tetap saja ucapannya tidak dihiraukan gadis itu.

"Sekarang kamu ada perlu apa? Jangan lama-lama. Saya sudah harus pergi"

Bukannya menjawab, Binar malah balik bertanya, "Pergi kemana, Mas?"

Lihat? 'Mas' lagi. Apa kata-katanya kurang jelas tadi?

"Pak, Binar. Panggil. Saya. Pak" kata Wisnu mengkoreksi Binar. Dia bahkan sampai menekankan kata-katanya.

"Mulai besok aja berlakunya deh, Mas. Besok aku panggil Mas pakai 'Pak'. Oke? Pleaseee?"

"Kemarin juga kamu ngomong gitu"

"Iya? Masa sih?"

Wisnu menatap datar Binar yang memasang wajah pura-pura tidak tahu. Bukannya takut, gadis itu malah tersenyum menunjukkan gigi-giginya yang putih dan rapih. Sungguh wajah datar Wisnu yang biasanya ditakuti banyak orang, tidak berpengaruh sama sekali pada gadis itu. Binar tidak takut sama sekali padanya.

"By the way, Mas mau kemana buru-buru?" tanya Binar mengalihkan topik.

"Saya mau rapat di Universitas Dharma Wishaka. Jadi kamu ada perlu apa?" jawab Wisnu.

"Ohh~ Ini, aku buatin bekal makan siang buat, Mas. Diterima yah, Mas" Binar menjawab sambil memberikan kotak bekal berwarna biru tua padanya. Wisnu menatap kotak bekal itu sebentar, lalu beralih menatap Binar yang sedang menatapnya dengan tatapan penuh harap.

Tangan Binar masih menggantung memegang kotak bekal biru tua yang belum diambil Wisnu. Binar selalu membuatkan makanan untuknya. Kadang sarapan, kadang makan siang dan kadang cemilan. Wisnu selalu menolaknya. Dia tidak mau memberikan harapan sekecil apapun pada Binar yang jelas-jelas suka padanya.

Tapi hari ini, Wisnu tidak mengerti apa yang terjadi padanya hari ini. Dia tidak tega melihat tatapan penuh harap yang diberikan Binar hari ini. Tidak seperti biasanya. Setelah diam beberapa saat untuk berpikir, mempertimbangkan, akhirnya Wisnu memutuskan untuk menerima kotak makan biru tua itu dan langsung saja senyum Binar merekah sempurna.

Oke. Kali ini aja.

"Oke. Thank you"

"My pleasure, Mas. Oh, iya! Siapa tau Mas takut dan berpikir yang nggak-nggak. Tenang aja, Mas. Makanannya gak ada peletnya kok. Semuanya aman. Higienis, sehat, dan tanpa pelet apapun. Semoga Mas Nunu suka"

Wisnu memutar kedua bola matanya mendengar ucapan absurd Binar dan membalasnya dengan gumaman, "Hmm".

"Hati-hati yah, Mas"

"Hmm"

Setelah itu Wisnu berjalan pergi menuju pelataran parkir dan meninggalkan Universitas Eka Sanskara.


Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Feb 28, 2022 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Binar WisnuOnde histórias criam vida. Descubra agora