Polaroid Love [ Sungjake ]

167 14 0
                                    

Selamat membaca, semoga suka:))
Btw ini lumayan panjang














Serius deh.

Jake tuh kesal banget hari ini, cowok manis itu sudah berkali-kali ngegerutu yang bikin Jay di sampingnya dengus keras buat ke sekian kalinya.

Muak dia lama-lama dengar gerutuan Jake yang gak ada habisnya itu, rasa-rasanya Jay mau ngelakban mulut sahabatnya itu saja nanti, agar tidak terus menggerutu di sepanjang koridor kampus.

"Diam bodoh, telingaku sakit mendengar gerutuanmu" rutuk Jay dengan tangan kanan yang menggeplak kepala sahabatnya itu.

Masa bodo dengan Jake yang sudah misuh-misuh di belakang sana, keselamatan telinganya lebih penting.

"Jay sialan" umpat Jake kesal.

Tangan kanannya sibuk mengusap kepalanya yang berdenyut, sahabat gilanya itu tidak main-main menggeplak kepalanya.

Awas saja nanti, bakal Jake balas cowok itu.

"Bagus sudah di rekam, tinggal kasih ke bunda nanti"

Jay matiin rekaman di ponselnya, ngabaiin begitu saja Jake yang sudah melotot horor dengan bibir yang sedikit terbuka.

Sahabatnya itu benar-benar mencari masalah dengannya.

"Ya!"

Jake berteriak kesal, membuat ancang-ancang melempar sneakers putih di tangannya yang sama sekali gak di sadari oleh Jay.

Cowok itu lebih milih ngelanjutin langkahnya dari pada masang telinga buat dengerin segala gerutuan serta umpatan sahabatnya itu.

Tidak tau saja kalau ada sneakers putih yang terlempar ke arahnya dari belakang.

Brukk

"ARGH"

"Yes! Tepat sasaran"

Si manis bersorak senang, gak peduli sama sekali sama Jay yang sudah meringisi nasib kepalanya yang berdenyut sakit.

Cowok yang lebih muda beberapa bulan itu lebih milih berlari pergi dengan sebelah sepatu yang dia ambil cepat.

Untung saja sahabatnya itu pintar menjurus bodoh, jadi Jake bisa kabur sekaligus ngambil ponsel dan sneakers putihnya yang tergeletak di lantai.

Salah sendiri kenapa membuatnya kesal.

"SHIM SIALAN JAKE!"

Teriakan Jay menggema di koridor kampus, membuat para mahasiswa yang melihatnya menatap kasihan cowok tampan itu.

Nasibnya jelek sekali hari ini. Mungkin besok bisa saja Jay Park di timpuk kamus tebal yang sering di bawa Jake itu.

Tingkah kedua sahabat itu benar-benar menghibur walau menjurus anarkis.

Mereka bisa melihat bagaimana bahagianya Jake yang sudah pergi dengan riang sembari membawa sepatu juga ponsel Jay di kanan dan kiri tangannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 27, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

With U || OneshootWhere stories live. Discover now