Seorang pemuda berusia 18 tahun yang memiliki tinggi 182 cm itu tengah menatap pantulan dirinya di cermin
Perlahan lengannya yang berotot menyentuh tato di dadanya dan pandangannya berubah tajam saat mengingat alasan dibalik tato tersebut.
"Waktunya sudah tiba,kau akan segera merasakan pembalasanku "ucapnya memukul kaca dihadapan nya hingga tangannya berdarah
"Permisi tuan muda, kami sudah mendapat informasi yang anda butuhkan dan semua sudah ada di dalam amplop ini"ucap seorang pria berusia empat puluh tahunan
"Bagus,kuharap kau juga sudah mengurus semua yang ku perintah kan padamu Marco"
"Anda tidak perlu khawatir semua sudah saya selesaikan "
Laki-laki itu hanya tersenyum dan menyuruh Pria itu untuk keluar dari kamarnya.
Dilain tempat Ranesha menghela nafas entah kenapa pertemuan dengan lelaki itu membuat ia sedikit cemas
"Sha,malah bengong aja ayo kita main air "ajak Adilla dan Radea
"Males gue mau duduk aja"tolak Ranesha
Radea dan Adilla hanya mendengus kemudian kembali berlari ke arah pantai
Ghaisan bersiul saat melihat Rafa yang tak lepas memandang Ranesha
"Samperin sana jangan cuma diliatin "goda Naufal terkekeh
"Telat Lo,udah ada yang nyamperin duluan "gemas Ghaisan pada Rafa
Pandangan Rafa dan keempat sahabat nya menyipit saat melihat pria yang saat itu mereka lihat begitu akrab dengan Ranesha tengah berjalan menghampiri tempat di mana Ranesha berada
"Are u oke"tanya Hans menatap Ranesha khawatir
"I m fine kak,gak usah terlalu khawatir "
"Gimana kakak nggak khawatir saat tahu kamu ketemu dia tapi kamu sembunyikan hal itu dari kakak"
Degh
Jantung Ranesha terasa berdetak lebih cepat dari pada biasanya saat Hans mengingatkan tentang pertemuannya dengan dia
"Darimana kak Dewa tahu kalau aku ketemu dia"
"Apa itu penting!kalau kakak nggak tahu kamu pasti bakal merahasiakan hal ini dari kakak kan?"
Ranesha hanya diam tak bergeming di tempatnya ia tahu kalau Dewa pasti sangat kecewa padanya saat ini
"Ini masalah antara aku sama dia kak,dan aku nggak mau melibatkan kakak ataupun orang lain dalam masalah ini "tegas Ranesha menatap arah Lain dan tak berani menatap Hans yang kini menatapnya tajam
Dewa menangkup wajah Ranesha yang mungil dengan kedua tangannya
Membenahi letak kacamata yang digunakan oleh Ranesha"Kakak tahu kamu bisa hadapi dia,tapi apa sebegitu nggak berarti nya kakak di hidup kamu sha,sampai kamu nggak mau berbagi apapun dengan kakak"ucap Hans dengan nada yang sarat akan kekecewaan
"Kak Dewa sangat berarti buat aku karena itu aku nggak mau melibatkan kak dewa lagi kedalam masalah aku cukup dia yang jadi korban aku nggak mau ada orang lain lagi yang jadi korban karena aku"batin Ranesha
"Maaf kak,tapi aku harap kakak mau mengerti dan jangan terlalu khawatir sama Echa lagi"
Hans mendengus ia tahu gadis di depannya tengah menyembunyikan sesuatu darinya
"Kakak nggak bisa nggak khawatir sama kamu sha ,tapi kakak akan berusaha untuk nggak ikut campur urusan kamu lagi"gusar Hans sambil berlalu pergi
Ranesha menatap kepergian Hans ia merasa sakit bersikap seperti itu pada Hans tapi ia juga tak bisa egois dan membuat orang lain terluka karena keegoisannya.
"Gue baru tahu seorang Ranesha Arabella bisa semelow ini karena seorang pria "
"Mau apa lagi Lo "
Pemuda itu terkekeh dan berjalan mendekati Ranesha dengan begitu angkuh
"Santai bee,kita bakal sering ketemu dan Lo bakal tahu apa mau gue "ucap Pemuda tersebut berbisik di telinga Ranesha
Rafa dan keempat sahabatnya yang melihat hal itu merasa heran melihat kedekatan antara Ranesha dan seorang pemuda seumuran mereka
"Tuh cowok siapa,main nyosor aja "celetuk Ghaisan
"Gila tuh cewek cupu,ternyata player juga "sahut Axel membuat Rafa menoleh dan menatapnya tajam
"Omongan Lo Xel,kita kan nggak tahu siapa tahu mereka cuman teman "ucap Naufal mencoba menenangkan
"Temen kok sampai nyosor Fal"sinis Axel tak terima
"Bacot Lo "kesal Razka
Sementara itu Rafa kembali mengalih kan pandangannya dan terkejut saat melihat Ranesha yang kembali menampar pemuda tadi dengan reflek ia berlari ke arah kedua orang tersebut tanpa peduli teriakan sahabatnya
"Denger gue bangsat,jangan coba mancing gue Lo tahu apa yang bisa gue lakuin sama bajingan kayak Lo "geram Ranesha
"Gue suka lihat Lo yan ngamuk gini Cha ,makin bikin gue pengen milikin Lo "kekeh Pemuda tersebut
"Mati aja Lo svarga !!!"amuk Ranesha hendak kembali memukul Pemuda yang dipanggil Svarga
"At least u call my name again bee" ucapnya dengan seringaian yang menjijikan bagi Ranesha
Rafa menahan tangan Ranesha dan membawa tubuh Ranesha ke belakang tubuhnya
"Siapa Lo dan kenapa Lo gangguin Cewek gue terus "
Svarga terkekeh dan kemudian tertawa mendengar ucapan Rafa yang mengaku sebagai pacar Ranesha
"Selera Lo nggak berubah nya Cha,tetap suka bad boy "ledek svarga menatap
Ranesha mencoba mendorong tubuh Rafa yang menghalanginya namun tubuh pemuda itu tak bergeming
"Gue nggak peduli siapa Lo ,tapi gue nggak suka Lo ganggu cewek gue terus "ucap Rafa dibalas kekehan oleh svarga
Svarga menatap tajam Rafa dan mendekati nya kemudian menepuk bahu Rafa seolah membersihkan debu dipakaian Rafa
"You never know who 's girl you call girl friend well"
"Dan Lo pikir gue peduli sama ucapan Lo itu "geram Rafa
"Santai brother ,lo akan segera tahu semua jawaban dari pertanyaan lo tentang gue ,bukan gitu Cha "ucap Svarga tersenyum miring melihat emosi Ranesha
Saat hendak pergi Svarga berhenti sejenak dan menatap Rafa dan Ranesha yang masih setia di tempatnya
"Svarga Aurelio,itu nama gue dan selebihnya Lo tanya aja sama Ranesha itupun kalau Lo bener cowoknya "sindir Svarga dan berlalu dari sana
Ranesha pun segera berbalik ia sungguh bisa kehilangan kendali bila lebih lama berada di sana dan melihat orang tersebut
Seorang gadis tersenyum melihat hal yang terjadi ia yakin ada sesuatu diantara Pemuda yang mengaku bernama Svarga dengan Ranesha di masa lalu
"Cewek kayak Lo nggak pantes buat Rafa dan gue pastiin semua akan tahu siapa Lo sebenarnya "tekad gadis itu dengan senyum penuh kemenangan
Sementara itu Di sebuah ruangan dua pria tengah terlihat terlibat percakapan serius hingga membuat sang lawan bicara tak percaya
"Jangan bilang cowok yang Lo bilang ketemu sama Ranesha adalah Svarga yang sama dengan Svarga yang ada di pikiran gue "tanya David mulai khawatir
"Tapi itu kenyataannya dia kembali dan gue semakin khawatir sama Ranesha "ucap Hans mengusap wajahnya kasar
"Hans Lo tahu kan seberapa besar pengaruh tuh cowok pada Ranesha Lo pasti nggak lupa bagaimana kondisi Ranesha setelah kejadian itu"
"Mana mungkin gue lupa vid,untuk kedua kalinya gue lihat dia kayak gitu setelah apa yang terjadi pada ibunya"gusar Hans menatap David
Keduanya terdiam untuk beberapa saat dengan pikiran masing-masing
"Gue nggak mau ngambil resiko sekecil apapun Vid ,tolong bantu gue untuk jaga Ranesha "
David mengangguk ia pun menepuk bahu Hans sahabatnya itu
"Nggak perlu lu minta gue pasti bantu buat jaga Ranesha "ucap David tulus
![](https://img.wattpad.com/cover/233169368-288-k11733.jpg)
YOU ARE READING
RANESHA :IN THE MAZE OF YOU
Teen Fictionkamu terlalu sempurna untukku yang penuh luka dan kepalsuan .hadirmu adalah takdir yang tak pernah kuharapkan karena kamu begitu mudah menghancurkan dinding yang kubangun selama ini. Ranesha arabella. kamu sep...