Berubah

1.3K 185 48
                                    

Asean melepaskan pelukannya, kemudian kembali menuju kamarnya. Indo menatap kembali cermin itu, seringai muncul di antara wajah sang pemilik mata biru itu.

Semenjak Indo dikendalikan oleh si 'Mata biru' kedua mata biru lautnya terlihat lebih indah, dan bersinar seperti diamond biru. Tapi auranya sedikit suram.

Dua bulan kemudian, ini sudah ke lima bulan ketika Indo dipungut Asean. Rasanya waktu sangat cepat, kini dia bisa beradaptasi dengan dengan baik. Bahkan semua orang yang mengenalnya, tidak mengetahui bahwa Indo yang sekarang bukanlah Indo yang dulu dia kenal.

Indo yang sekarang lebih tidak pedulian, sering mencuri barang maupun makanan milik saudaranya seperti Thailand, tidak sopan pada Asean--- kalau EU wajar, ketika dia melakukan kesalahan bukannya meminta maaf malah menambah lagi masalah itu.

Asean memaklumi anaknya menganggap Indo sedang dalam masa pubertas. Tapi yang anehnya, Indo sangat brutal pada perempuan, bahkan China sang ketua osis pun dia ajak gelut. Walaupun Indo kalah, karena China selalu memberikan tendangan maut pada junior miliknya.

Dibalik suasana baik-baik saja, Asean dan organisasi lainnya penasaran dengan siapa Indonesia yang sebenarnya. Karena Neth pernah tidak senghaja mengatakan bahwa anak Majapahit masih hidup.

EU : Neth, kenapa kau mencuri berkas milikku?

Neth : A-aku masih penasaran dengan mereka.

EU : Sudahlah, mereka akan terus menjadi sejarah yang tidak pernah terpecahkan.

Neth : Tidak bisa, Papah, Neth harus membantunya.

EU : Membantu siapa?

Neth : Pangeran Nusantara.

EU : Nusantara?

Neth : Ya, dia masih hidup.

EU : ...

Secara tidak senghaja Neth mengatakan hal itu, karena dia terlalu fokus pada berkas-berkasnya.

EU : Bagaimana kau bisa tau?

Neth : Karena Indo adalah pangeran Nus----!!!

EU masih menunggu kelanjutan dari anaknya itu, Netherland menutup mulutnya rapat-rapat, apa yang dia katakan?! Sangat bodoh! Padahal dia berjanji kepada Indo bahwa dia akan merahasiakannya.

EU : Asean, aku tidak tahu yang dikatakan Neth itu benar atau salah, tapi dia benar-benar terobsesi pada Indonesia!

Asean : ... Bagaimana mungkin--- dia adalah anakku.

EU : Anak pungut lebih tepatnya.

Asean : Ta-tapi, sekarang aku harus bagaimana?

UN : Latar belakang Indo belum kita temukan. Dari banyaknya anak pungut yang Asean angkat, mereka semua pasti mengetahui asal usul kehidupannya, tapi tidak dengan Indonesia.

Asean : Bagaimana jika Indo memang amnesia?!

WHO : Tidak begitu, Asean. Jika dia amnesia bagiamana mungkin dia bisa mengetahui namanya.

Asean : Bisa jadi sebelum bertemu denganku dia sempat hidup dengan orang lain.

WHO : Jika begitu, seharusnya dia mengingat orang yang memberikannya nama.

WHO : Aku ingin mengatakan sesuatu.

WHO menatap Asean serius. Sedangkan Asean terdiam, takut dengan apa yang akan WHO katakan nanti.

WHO : Indonesia pernah pergi menemuiku. Empat bulan yang lalu. Dia--- datang dengan buru-buru, dengan matanya yang berwarna hijau emerald.

Asean terdiam, begitu 'pun dengan organisasi lainnya.

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang