Chap26:ෆ╹ .̮ ╹ෆ

3.1K 175 3
                                    

~~Not Me~~
To My Youth by Bol4

"Lo yakin udah baik-baik aja? Muka lo masih pucat kekgitu."

"Gue udah sembuh, Rey. Jangan bawel kayak emak-emak, deh!"

Rey mendecih kesal, dengan kasar ia memasukkan keperluan Indro yang di bawa ke rumah sakit seminggu yang lalu. Bukan hanya Rey yang datang untuk menjemput Indro pulang, tetapi ada sahabat-sahabatnya yang lain. Maunya Imel dan Prapto yang yang datang menjemput anak semata wayang mereka, namun sahabat-sahabat Indro kekeuh untuk menjemput Indro dan menyuruh kedua orangtua Indro untuk santai di rumah.

"Ria nggak jenguk gue lagi? Dia masih ada di sini?" tanya Indro pelan, bahkan hampir seperti bisikan.

Rey memutar bola matanya malas, entah ini yang keberapa kalinya Indro menanyakan cewek itu. Rey tidak suka, mendengar nama cewek yang membuat orang-orang terdekatnya celaka membuatnya naik darah.

"Ngapain sih nanyain cewek nggak bertanggung jawab kayak dia? Lupain dia, Ndro ... lo kayak gini gara-gara dia. Mau lo mati pun dia nggak bakalan perduli," jawab Rey jengah.

"Gue nggak bisa lupain dia, bahkan semenjak kepergiannya selama 2 tahun lalu dia masih berada di tempat istimewa di hati gue. Lo nggak tau rasanya jadi gue, Rey! Benci sama orang yang gue suka itu ngebebani gue! Bahkan setelah gue tau kebenaran bahwa dia nggak salah! Bahkan pengorbanan gue ini nggak seberapa sama luka yang gue torehkan ke dia!"

Brak!

Rey membanting tas yang dipegangnya dengan kesal. Rahangnya mengeras, air mukanya pun berubah marah, ia menatap tajam Indro.

"Jangan ngajak gue ribut sekarang, karena gue nggak bisa nonjok muka lo. Sadar, Ndro! Lo udah terlalu dalam masuk perangkap cewek uler itu!"

Indro tertawa hambar. Perangkap? Bagaimana bisa ia mempercayai bahwa itu semua perangkap, sementara ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Ria menderita.

"Seharusnya lo nggak usah bantu dia, seharusnya lo biarin dia kena batunya. Zila jahat kayak gitu juga karena kelakuannya! Dia memang pantas untuk di basmi!"

"Tutup mulut lo! Sialan!"

Atmosfer di ruangan dingin dan berbau obat-obatan itu seketika berubah panas. Aura kemarahan sangat kental di sana.

"Mungkin Ria salah di mata lo, tapi nggak di mata gue! Ria sangat pantas untuk gue selamatin!"

"INDRO!" bentak Rey marah, tangannya mengepal kuat. Ia menghampiri Indro dan langsung mencengkram kerah bajunya. "Lo lupa sama apa yang dia lakuin ke Wulan, ha?! Dia hampir bunuh Wulan! Dia buat Wulan gue menderita!"

Indro mendorong Rey kuat, hingga cowok itu mundur beberapa langkah.

"RIA NGGAK SALAH! BERAPA KALI GUE BILANG! RIA NGGAK SALAH!" teriak Indro hingga urat-urat lehernya keluar. Matanya menatap sengit Rey. "Ria takut darah, Rey. Ria trauma sama darah. Gimana caranya dia bisa nyakitin Wulan, sementara dia sendiri nggak bisa liat darah?! Dan mentalnya terguncang gara-gara kita!"

"M-maksud lo apa?"

"Cari tau sendiri, gue yakin lo bakal lebih nyesel dari gue."

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now