Chap36:༎ຶ‿༎ຶ

4.2K 244 35
                                    

~~Not Me~~
I'm Not Okay By Chen Exo

Hujan turun deras di sore ini. Seorang gadis berdiri di bawah guyuran hujan sambil memandang batu nisan dengan tatapan sendunya. Hujan menyamarkan air matanya yang keluar. Baju pasien Rumah Sakit masih melekat di tubuhnya yang mungil. Tangannya keriput karena terlalu lama diguyur hujan, wajahnya yang pucat bertambah pucat.

"Lo ... ninggalin gue ... seperti orang-orang ... yang gue sayang," kata Ria dengan suara bergetar kedinginan.

Ria mendengkus geli, ia merasa hidupnya dipenuhi dengan berbagai lelucon yang menyakitkan. Bukan berarti Ria tidak bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Ria hanya lelah, lelah ditinggalkan dengan orang-orang tersayangnya. Batinnya tersiksa, banyak kebahagiaan yang hadir di hidupnya, tetapi kesedihan pasti ikut menyertai. Kebahagiaannya tak sebanyak kesedihannya. Memang sudah paling benar ia menyendiri dulu, namun tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri di dunia. Termasuk dirinya.

"Terimakasih ... karena selama ini udah jadi sahabat gue. Terimakasih ... karena udah ngelindungi gue disaat-saat terakhir lo. Gue bakal selalu ingat lo di hati gue. Semoga lo tenang di sana, gua sayang sama lo, Zor."

Ria menunduk, mengadahkan kedua tangannya di depan dada untuk berdoa untuk Zora. Selesai berdoa, senyuman kecil terbit di bibir pucat Ria. Ia sedih, sangat-sangat sedih. Batin dan tubuhnya saat mengetahui sahabatnya itu telah tiada. Namun, jika ia terlalu larut dalam kesedihan ini, Zora pasti tidak suka. Zora bahagia ketika ia sembuh dan tersenyum. Maka, Ria akan berusaha keras untuk cepat sembuh dan menjadi lebih baik lagi. Sebelum itu, Ria harus mencari pelaku yang menabrak Zora. Ia masih memiliki misi yang harus diselesaikan sebelum keinginannya untuk jadi lebih baik terwujud.

Suara langkah kaki mendekati Ria. Sebuah payung hitam menghadang hujan mengguyurnya. Ria menoleh, ia tersenyum lebih lebar saat melihat raut khawatir dari orang yang memayunginya.

"Indro," ucap Ria pelan. Ria tidak tau bagaimana bisa cowok itu menemukannya di sini. Namun, ada rasa hangat menjalar di hatinya melihat Indro di depannya. Terakhir kali ia melihat Indro adalah saat dia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan nyawanya.

"Lo ngapain di sini? Lo nggak pake payung, alas kaki pun lo nggak pake. Untung gue balik lagi buat nyari dompet di sini, kalo nggak, gue nggak bakalan nemuin lo di sini. Dan kalo gue nggak ke sini, lo pasti bisa mati kedinginan di sini," omel Indro sambil menyentuh pipi Ria yang dingin. Indro berusaha melepas jaket hitamnya. "Pake, gue nggak terima penolakan, protesan, dan ocehan lo. Pake sekarang!"

Ria nurut, ia memakai jaket itu. Tubuhnya tenggelam di jaket besar milik Indro.

Melihat Ria yang seperti ini membuat Indro prihatin. Tanpa mengatakan apapun, Indro melingkarkan lengan kirinya di bahu Ria.

"Lo baik-baik aja?" tanya Indro dengan suara lebih lembut.

"Bohong kalo gue bilang baik-baik aja," jawab Ria. Ia menggigit bibirnya menahan isakan yang siap keluar. Sekuat apapun ia menutupi kesedihannya, ternyata Indro tetap tau.

"Pulang sama gue. Jangan pingsan dulu, nanti gue kerepotan gendongnya," kata Indro.

"Iya."

Seketika, dompet yang menjadi tujuan utamanya terlupakan. Isi pikiran Indro sekarang dipenuhi dengan kecemasan terhadap Ria. Indro ingat betul, Ria itu paling tidak bisa kena hujan. Cewek itu pasti akan langsung sakit setelah terkena hujan.

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now