9. Penyesalan

183 36 9
                                    


"Kamu serius mau kembali ke Korea?" Jisoo menatap Taehyung yang terduduk di sofa.

Taehyung tersenyum lemah menanggapi Jisoo, "iya," ia menyandarkan punggungnya.

Jisoo menghela nafasnya dan duduk di samping Taehyung, "dua bulan Taehyung. Sudah dua bulan kamu mencari dia, tapi nihil."

Taehyung memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya, enggan menjawab ucapan Jisoo.

"Taehyung," Jisoo memanggil.

Taehyung tidak menjawab, ia menutup mata dengan lengan kanannya.

"Taehyung!" Jisoo menarik lengan Taehyung dan membuatnya terpaksa membuka mata.

"Aku tidak bisa menyerah, sama sekali," Taehyung menegakkan tubuhnya dan menatap Jisoo.

Jisoo dapat melihat sorot mata Taehyung yang begitu menyedihkan.

"Tapi usaha kamu selama ini sia-sia. Kamu bahkan tidak tahu dia dibawa kemana dan keadaannya seperti apa," Jisoo kembali mengingatkan.

"Aku tahu," Taehyung menunduk, menatap pergelangan tangannya yang memakai gelang dengan tali hitam tipis dengan bandul berbentuk mawar yang tergantung disana.

Ia menyentuh bandul mawar itu dengan jarinya, "aku harus melihat dia sekali lagi. Walaupun.." Taehyung menggeleng, berusaha menyingkirkan semua pikiran buruk yang mungkin terjadi.



oOo




Satu bulan lalu..

Tepat setelah menerima surat dari Rosé, Taehyung memaksakan dirinya untuk keluar dari rumah sakit. Tujuannya tentu rumah tempat Rosé disekap terakhir kali, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Dengan tertatih dan mengabaikan rasa sakit yang masih menjalar di bahunya, Taehyung berjalan memasuki halaman rumah tersebut yang begitu kosong. Terakhir dia kesini, rumah ini memang tampak kosong, namun banyak kendaraan terparkir.

Rumah yang dipenuhi dengan tumbuhan merambat yang memenuhi tembok dan tiang dibagian luar ini tampak semakin kosong, lebih kosong dari terakhir kali Taehyung datang kesini.

"Tidak mungkin," gumamnya sembari melangkah masuk kedalam rumah.

Terkunci.

"Hei! Siapapun didalam sana, buka!! Jika ada siapapun didalam, buka pintunya!!" Taehyung terus menggedor pintu dengan keras.

Hening, tidak ada jawaban apapun bahkan tidak terdengar gerakan apapun. Taehyung mencoba meyakinkan dirinya bahwa Rosé tidak mungkin meninggalkannya, bahwa Rosé masih ada didalam sana.

"Rosie.. Roseanne!!" Taehyung kembali berteriak dengan menggedor pintu rumah tua tersebut, masih hening.

Ia kembali melangkah menuju mobilnya dan mengambil perkakas yang tersimpan didalam bagasi.

Ia kembali membawa beberapa perkakas untuk mendobrak pintu. Dengan berbagai usaha membuat gagang pintu rusak, akhirnya Taehyung menendang pintu tersebut hingga terbuka.

"Rosie!" Taehyung berteriak dengan keras di halaman tengah rumah tersebut, ia melangkah dan membuka setiap pintu ruangan yang ada di rumah tersebut.

Nihil.

Semuanya kosong dan hanya tersisa barang-barang di rumah ini yang tampak ditinggalkan.

"Rosie?" Taehyung masih mencoba, namun tetap hening dan tidak ada jawaban.

Lututnya lemas, ia menjatuhkan tubuhnya ketika membuka ruangan terakhir yang juga kosong.

"Jangan.. tolong kembalilah," Taehyung menatap ruangan kosong dengan putus asa, membiarkan sakit hati menguasai dirinya hingga air matanya menetes.

LUCID DREAM [ Taerosé ]Where stories live. Discover now