Gangbang S 2 bagian 2

1.6K 56 0
                                    

Author : Kristina H

Judul : GANGBANG Alpha dan Omega BAGIAN 26

Genre : Fantasy,GAY,LESBIAN,YURI,GangBang,LGBT,fiksi,Sadis,kekerasan sex,Kisah cinta,Asmara,Kerajaan modern,Anak sekolah.

Pemain :Alex,Reiki,Altezza,Kenzo,Diandra,Ashami,Prince (all seme dan Alpha) dan Jun (uke Omega)

Pemain : Gio,Jhosep, Elen,Lili,Rey dan Putri dan pameran  pendukung Lainnya

bahasa bebas tidak sesuai EYD semua isi cerita adalah ide sendiri,happy read.

"lihatlah putra dan putri kita...mereka tampaknya sangat saling menyangi satu dan yang lainnya,hmmmm...sayangku...aku ingin sekali pergi berlibur kesuatu tempat dimana hanya ada kita tampa adanya perkerjaan dan hal lainnya yang mengganggu masa-masa kerbersamaan kita." ucap Jun tiba-tiba sambil menatap kearah keenam pangeran yang sedang duduk di meja Rapat dengan banyaknya tamu yang menghadiri Rapat pada hari itu.

para tamu dan staf yang berada di dalam ruangan terdiam sejenak,keenam pangeran seketika menatap Jun terheran dan kaget....

"ok...untuk satu minggu kedepan semua urusan kerajaan kami serahkan kepada Ibu Ratu dan juga kami akan berikan salinan file ke sekretaris Kerajaan." Ucap pangeran Diandra dengan tegas dan lalu Pangeran Diandra berdiri dan berjalan perlahan mendekati Jun yang sedang berdiri dibelakang mereka.

"sayangku...mari kita pergi hari ini." ucap Pangeran Diandra lalu menarik Jun keluar dari ruang Rapat itu.

"maafkan kami,sekian pertemuan hari ini...Rapat ditutup!" ucap salah seorang sekretaris lalu mempersilakan kan kelima Pangeran berdiri dan menyusul Jun dan pangeran Diandra.

siang itu dengan teriknya matahari yang menyinari tanah,tampak dengan napas yang sedikit cepat putri Elen berdiri tepat didepan jendela dengan mengibaskan kecil tangannya kearah leharnya.

"elen baby...apakah kamu tau jika ibu dan Ayah mu sekarang pergi keluar Negri?" tiba-tiba seoarang gadis dengan rambut yang pendek sebahu dan tingginya sebaya dengan Putri Elen memeluk pinggul Elen dengan lembut lalu berbisik kecil ditelinganya.

"apa yang kamu bicarakan?" tanya putri Elen dengan terus menatap keluar Jendela

"hahahahah...suara gadis itu terkekeh kecil,semua orang dinegeri ini tau bahwa ibu dan keenam Ayah mu sekarang berangkat kesebuah pulau yang entah dimana keberadaannya." ucap gadis itu tanpa memikirkan perkataannya.

"kamu...kamu jangan pernah lagi berbicara tentang Ayah-ayahku...!" ucap putri Elen lalu beranjak pergi

gadis itu terdiam lalu berusaha mengejar Putri Elen,tapi langkahnya terhenti ketika pandangannya mengarah kemana tujuan Elen berjalan.

Terlihat dari kejauhan seorang gadis manis berdiri sambil terus menatap Putri Elen,gadis itu terus menatap tanpa berkedip dengan sedikit senyum manis dibibirnya.

"berani sekali gadis itu menggoda Elenku...!"ketus gadis itu lalu pergi dengan raut wajah yang cemberut.

***

tik...

tik...

tik...

suara jarum jam berjalan berdetik...

Gio yang berada dikelas lain dari kedua saudaranya duduk dengan angkuh dibangku nya sembari menatap lurus kearah seorang pria yang sedang berjalan dikoridor,pria itu tampak sangat tampan,tinggi dengan tubuh yang kekar,dia adalah guru olah raga dikelas Gio.Mata Gio terus mengikuti kemana langkah sang Guru,setiap Guru penjas itu melewati murid-murid dikelas terdengar suara teriakkan dan keributan,baik murid pria atau pun wanita semuanya terpesona akan penampilan Guru penjas itu.

"hanya kamu satu-satunya siswa yang hanya terdiam menatapku tapi tanpa ekpresi,apakah itu senyum,heran,kagum atau adakah hal lainnya yang ada dipikiran mu?!" ucap guru itu tiba-tiba sudah berdiri tepat disamping Gio.

Gio hanya membalas dengan tatapan dingin kearah guru penjas itu

"lihat lah tatapan mata mu yang dingin itu,jika kamu terus seperti ini kamu akan kesulitan mendapatkan pasangan mu." ucap Guru penjas itu sembari mendekati wajahnya kearah Gio.

"aku tidak peduli!" ketus Gio lalu mendekati wajahnya lebih dekat lagi sambil membalas tatapan guru penjasnya.

berdiri tidak jauh dari Gio ada seorang siswi,yang terus memperhatikan keduanya sedari tadi,dan terdengar didalam ruangan itu suara gaduh karena kehadiran sosok seorang guru penjas.

Gio dan Guru penjas itu masih saling bertatapan,gio menatap dengan tatapan dinginnya dan Guru penjas itu membalas dengan tatapan lembut serta senyuman kecil dibibirnya.

"sekarang aku benar-benar tidak tahan..." ucap siswi tadi lalu berjalan mendekati Gio dan Guru penjas itu dan terjadi sebuah insiden....

brruuuuukkk.....braaaaakkkkk....

"aawwwwwww...maafkan aku,aku tidak sengaja..."ucap siswi itu,dia terhentak dan terjatuh menimpa Guru penjas yang berdiri membungkuk kearah Gio,Gio yang duduk dibangkunya terdiam,kedua tangannya menahan tubuh seseorang yang menimpanya...terasa sesuatu lembut dan basah menyentuh bibir Gio dan terlihat di ujung mata Gio ada rambut panjang hitam tergerai,seketika Gio membuka matanya lebar-lebar terlihat dengan jelas siapa sosok yang menyentuh kedua bibirnya itu,wajah Guru penjasnya kini dekat dengan wajahnya dan kedua bibir mereka saling menyentuh tanpa disengaja...lalu rambut siapa yang terlihat tadi? terlintas dibenak Gio,ketika Gio dan Guru penjas itu masih saling dalam suasana yang masih bingung dengan keadaan mereka yang sekarang dengan bibir keduanya masih menempel dan tangan Gio yang menahan pundak Guru penjasnya itu terdengar dengan lembut dan halus suara seorang siswi tepat disamping keduanya...

"Gio...pak...maafkan saya," ucap siswi itu dengan hidungnya yang berdarah karena mimisan melihat sebuah adegan didepannyan itu,siswi itu hampir saja menjerit dan berteriak tapi dia keburu mimisan.

Gio dan Guru penjasnya itu sontak kaget dan Gio dengan cepat mendorong badan Guru penjasnya menjauh...Guru penjas itu dengan cepat mendekati Gadis itu lalu perlahan guru penjas itu mengeluar kan sapu tangan dan memgelapkan kearah hidung siswi itu.

"hidungmu berdarah,apakah kamu terbentur sesuatu?" tanya Guru penjas itu dengan wajah polosnya.

gadis itu terdiam dan ketika dia mengingat adegan tadi,hidungnya semakin parah darahnya semakin banyak keluar.

"gawat,bapak rasa hidungmu terbentur sesuatu ayo mari naik bapak gendong ke UKS." ucap guru penjas itu lalu duduk membelakangi siswi itu.

"tidak perlu." Gio berdiri lalu menarik Gadis itu dan membawa gadis itu ke UKS.

"aaaahhh....terima kasih Gio..." ucap Guru penjas itu lalu berjalan menyusul Gio dan gadis itu.

Bersambung

Samarinda,02-03-2022

by : Kristina H





GANGBANGWhere stories live. Discover now