CHAPTER 3

1K 116 63
                                    

=== PROTECT THE BOSS===

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

=== PROTECT THE BOSS===

***

Xiao Zhan sedang melamun saat tiba-tiba sang putra mengusap pipinya. Balita itu mungkin tahu suasana hati ibunya sedang tidak baik. Melihat wajah A Xian yang begitu menggemaskan, Xiao Zhan mengusap sayang kepala sang putra.
 
“Hei anak kecil! Kau tahu? Jika saat sendiri seperti ini, terkadang aku begitu merindukan Ayah dan Ibu.” Xiao Zhan meremas kalung peninggalan Ayahnya. A Xian yang melihat tingkah sang ibu memperhatikan lalu menirunya. Jemari mungilnya meraih kalung itu hingga putus.
 
“Hei! Kenapa kau menariknya? Lihatlah! Ini menjadi rusak! Kenapa kau sama menyebalkan dengan Ayahmu? Tidakkah kau mengerti bahwa aku sedang kesal dan sedih?” Xiao Zhan memijit kepalanya demi menahan emosi pada bocah yang terlihat syok dan sebentar lagi akan menangis itu.
 
 
“HOAAAAAA …. “ Teriakan nyaring sang putra sukses membuat Yixing yang baru saja datang berlari ke kamar Xiao Zhan.
 
“Zhan apa yang terjadi? Kenapa A Xian menangis?” tanya Yixing yang langsung menggendong A Xian dan menenangkannya.
 
Gege tolong bawa A Xian keluar dulu. Aku ingin sendiri." Melihat Xiao Zhan yang terlihat kacau, Yixing mengerti, ada sesuatu yang terjadi. Tanpa bertanya lebih lanjut, Yixing membawa A Xian keluar dan membiarkan adiknya itu menenangkan diri.
 
Yixing baru saja turun dari tangga saat melihat Yibo datang dengan membawa seikat bunga mawar. “Apa yang terjadi? Kenapa Xiao Zhan terlihat marah?” tanya Yixing to the point, Yibo pasti tahu sesuatu.  Biasanya, hal yang membuat Xiao Zhan marah memang tidak jauh dari Yibo atau A Xian.
 
“Ada sedikit kesalahpahaman di kantor, aku akan menyelesaikannya sekarang, aku titip A Xian dulu ya.” Yibo segera berlari menuju kamar Xiao Zhan meninggalkan Yixing yang selalu maklum dengan lika liku rumah tangga keduanya.
 
 
Sesampainya di depan pintu kamar Xiao Zhan, tidak! Lebih tepatnya kamar mereka berdua. Yibo hendak mengetuk pintu  namun tangannya menggantung di udara. Suara yang ia dengar dari dalam sana membuatnya tertegun.
 
“Ayah … Ibu … Apa kalian meninggalkanku karena aku begitu menyebalkan? Apa suatu hari nanti Yibo dan A Xian juga akan pergi meninggalkanku? Aku hanya tidak ingin milikku dirampas, apa aku salah? Aku hanya tidak ingin merasakan sakit sama seperti dulu, aku tidak ingin Yibo melupakanku meski hanya sesaat. Aku tahu aku egois tapi aku hanya punya alasan hidup untuknya. Jika suatu hari Yibo sudah bosan padaku dan menyerah padaku apa aku bisa menjalani hidupku sendiri untuk kedua kalinya?”
 
“Kau tidak akan sendiri Zhan, aku masih dan akan terus mencintaimu,” ucap Yibo yang membuka pintu hingga membuat Xiao Zhan kaget dan mengusap kasar airmatanya.
 
“Mau apa kau kemari?” tanya Xiao Zhan ketus sambil menatap Yibo dengan tatapan kesal.
 
“Tentu saja mau minta maaf pada istriku,” jawab Yibo yang langsung berjongkok dan memberikan seikat bunga mawar merah.
 
Xiao Zhan berdecih, suaminya memang selalu tahu bagaimana memperlakukannya dengan baik. Namun bukan Xiao Zhan namanya jika tidak mempertahankan harga dirinya bukan?
 
“Telat sekali!” jawab Xiao Zhan ketus, namun tetap meraih bunga yang Yibo berikan.
 
“Aku tidak langsung mengejarmu karena banyak hal yang harus aku kerjakan, banyak kolega yang harus aku beri pengertian terlebih Nona Lusi---“
 
“Jangan menyebut namanya lagi!” potong Zhan yang membuat Yibo tersenyum. Ia segera menangkup wajah istrinya, menatap manik mata yang tampak kesal namun rona merah nampak saat mata mereka saling bersitatap.
 
“Terima kasih kau sudah cemburu. Aku tetap milikmu dan akan selamanya milikmu. Jadi, jangan pernah ragu padaku Zhan.” Tangan Yibo beralih pada tangan Xiao Zhan dan menggenggamnya dengan erat.
 
 
“Aku tidak butuh ucapanmu, buktikan padaku nanti malam berapa ronde yang kau mampu! Aku menahan diri itu karena janjimu padaku. Lalu dengan santai kau mengingkarinya. Bagaimana bisa aku tidak marah? Lagi pula, aku tidak salah dan aku tidak akan meminta maaf padamu, pada semua orang termasuk pada wanita ular itu,“ ucap Xiao Zhan mantap.

PROTECT THE BOSS S2 On viuen les histories. Descobreix ara